Claim Missing Document
Check
Articles

PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI KEMATANGAN BUAH TERONG BELANDA (Chypomandra betacea) BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMega328 Wirman, Shabri Putra; R, Sri Fitria; Nur, Herriza
Sistem Informasi Vol 5 No 1 (2014): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan teknologi dalam dunia industri saat ini dituntut adanya ketepatan, kecepatan dan otomatisasi. Salah satu pemanfaatan teknologi itu dilakukan pada penyortiran buah. Proses penyortiran penting dilakukan untuk menjaga kualitas dari buah. Telah dirancang prototipe pendeteksi dan penyortir kematangan buah terong belanda berdasarkan warna menggunakan mikrokontroler ATMega328 untuk membedakan warna buah yang matang dan busuk. Prototipe ini tersusun dari sensor LDR dan LED RGB untuk membedakan warna, dua motor servo sebagai penggerak dan mikrokontroler ATMega328 sebagai pengendali. Pengujian telah dilakukan pada buah terong belanda yang terdiri dari 20 sampel dengan dua tingkat kematangan yaitu 10 sampel buah yang matang dan 10 sampel buah yang busuk. Hasil menunjukan respon yang positif untuk 3 kali pengulangan pada setiap sampel. Keberhasilan pada saat pendeteksian dan penyortiran berpengaruh dengan cahaya dari luar.
PEMANFAATAN BUAH PALA (Myristica fragrans) UNTUK MENGATASI KETENGIKAN (RANCIDITY) PADA MINYAK KELAPA YANG DIBUAT DENGAN CARA TRADISIONAL Suraidah, -; Febriani, Noni; Wirman, Shabri Putra
Sistem Informasi Vol 6 No 02 (2016): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.676 KB)

Abstract

Salah satu pemanfaatan buah kelapa adalah dengan mengolahnya menjadi minyak goreng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana buah pala dapat mencegah proses ketengikan minyak kelapa yang dibuat dengan cara tradisional. Parameter yang diukur adalah uji massa jenis, viskositas, dan pH yang dilakukan di Laboratorium Fisika Terpadu, uji angka peroksida dilakukan di Laboratorium Kimia Terpadu Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau, uji bau, dan uji warna yang dinilai oleh sepuluh orang panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak kelapa 50 ml dengan penambahan 2 gram bubuk biji pala yang berfungsi sebagai antioksidan dapat mencegah proses ketengikan minyak kelapa yang dibuat dengan cara tradisional. Hal ini berdasarkan hasil analisis parameter yang digunakan.
UJI FISIS DAN pH MANISAN AIR BUAH KOLANG – KALING Tusiyem, -; Retnawaty, Sri Fitria; Wirman, Shabri Putra
Sistem Informasi Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (784.609 KB)

Abstract

Kolang-kaling merupakan salah satu produk yang berasal dari sebuah pohon yang bernama aren. Kolang-kaling dapat dimanfaatkan untuk bahan aneka makanan dan minuman, kandungan seratnya juga baik untuk kesehatan. Dan biasanya kolang-kaling diolah menjadi jenis makanan basah, yaitu manisan kolang-kaling. Akan tetapi manisan yang baik dan dapat diterima konsumen perlu dipertimbangkan tekstur, rasa, warna dan aroma serta kadar gizi yang tinggi. Pada penelitian ini manisan kolang-kaling ditambahkan dengan berbagai jumlah konsentrasi pemanis buatan. Kemudian dilakukan uji pH dan uji fisis dengan parameter berupa Oxidation Reduction Potential (ORP), Massa Jenis, Viskositas, Salinitas, Total Disolve Solid (TDS), Konduktivitas, Resistivitas dan uji rasa pada manisan basah kolang kaling. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan jika hasil uji fisis, yaitu ORP dan konduktivitas terbaik terdapat pada sampel manisan kolang-kaling dengan variasi 1 kg kolang –kaling, 1 kg gula, 2 gram pemanis buatan, 1 gram pewarna dan air 1 liter. Kemudian untuk hasil uji fisis lainyya yaitu massa jenis, viskositas, TDS dan resistivitas terbaikterdapat pada sampel manisan tanpa penambahan pemanis buatan dengan variasi 1 kg kolang –kaling, 1 kg gula, 1 gram pewarna dan air 1 liter. Sedangkan pada uji pH, penambahan pemanis buatan tidak mempengaruhi nilai pH dari manisan kolang-kaling, dimana nilai pH cenderung sama pada semua sampel dan setiap penyimpanan.
UJI pH, KARAKTER FISIK DAN ORGANOLEPTIK PADA MANISAN BUAH MANGGA UDANG Hasanah, Uswatun; Hasanah, Uswatun; Wirman, Shabri Putra; Retnawaty, Sri Fitria; Suroso, Aji
Sistem Informasi Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.368 KB)

Abstract

Buah mangga udang adalah salah satu varietas mangga yang merupakan buah musiman dengan rasa relatif lebih asam dibanding buah mangga jenis lain. Salah satu olahan mangga udang adalah manisan yang diawetkan menggunakan gula atau pemanis buatan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui uji pH, karakteristik fisis dan organoleptik (rasa) manisan buah mangga udang dengan penambahan pemanis buatan. Uji karakteristik fisis berupa massa jenis, viskositas, Oxidation Reduction Potential (ORP), Total Disolve Solid (TDS), Salinitas, Konduktivitas, Resistivitas. Hasil penelitian menunjukkan nilai pH terbaik terdapat pada sampel tanpa penambahan pemanis buatan yaitu 3,75. Dan pada hasil uji fisis, penambahan pemanis buatan mempengaruhi nilai massa jenis, ORP, dan konduktivitas, dengan masing-masing nilai 1202 kg/m3, 187 Mv dan 376 Ohm. Kemudian untuk hasil uji rasa, smpel dengan penambahan pemanis buatan tidak disukai oleh para panelis.
UJI pH DAN KARAKTER FISIS PADA AIR MANISAN BUAH SALAK SIDEMPUAN (Salacca sumatrana) Sumiati, -; Suroso, Aji; Wirman, Shabri Putra; Retnawaty, Sri Fitria
Sistem Informasi Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.368 KB)

Abstract

Salak merupakan salah satu jenis tanaman dengan buah yang dapat dimakan dan merupakan tanaman asli Indonesia. Salah satu jenis makanan yang dapat dibuat dengan salak adalah manisan. Akan tetapi manisan salak yang tersedia di zaman yang serba modern ini, dalam proses pembuatannya sering ditambahkan dengan asam benzoat. Maka dari itu perlu diteliti mengenai kualitas dari manisan salak tersebut. Penlitian yang dilakukan yaitu pada karakteristik fisis dan pH dari air manisan buah salak, dengan membandingkan berbagai jenis manisan salak yang divariasikan pada penambahan jumlah asam benzoat. Parameter yang digunakan pada uji fisis yaitu berupa Viskositas, Total Padatan Terlarut (TPT), massa jenis, Konduktivitas, Resistivitas, Oxidation Reduction Potential (ORP), Salinitas, dan uji rasa. Dan hasil dari penelitian yang diperoleh menunjukkan jika variasi sampel 1 kg salak, 0,5 kg gula, 1 gram asam benzoat dan 1,5 liter air, memiliki nili pH fisis (konduktivitas dan ORP) terbaik. Dan untuk nilai viskositas dan resistivitas terbaik terdapat pada sampel dengan variasi sampel tanpa penambahan asam benozoat yaitu 1 kg salak, 0,5 kg gula, 1 gram asam benzoat dan 1,5 liter air.
UJI pH DAN KARAKTER FISIK KUALITAS AIR DI PEMUKIMAN PABRIK KELAPA SAWIT (PKS) NAGA SAKTI TAPUNG HILIR Lestari, Endang Susi; Wirman, Shabri Putra; Febriani, Noni; Suroso, Aji
Sistem Informasi Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.386 KB)

Abstract

Water is the source of life for all living beings on this earth. Some sources of water for daily needs comes from shallow wells, artesian wells, springs, surface water and rain water collection. The Naga Sakti cottage settlements is one of the settlements adjacent to the Palm Oil Mill (POM) in the district of Lower Tapung Riau Kampar district, and the location of settlements in the area of oil palm plantations. Water produced from wells on the settlement sometimes colored and taste. therefore necessary to test the water pH and physical to determine whether the water in the wells meet the Ministry of Health of the Republic of Indonesia Number: 416/MENKES/PER/IX/1990 about water quality requirements with a pH test and physical parameters that include viscosity, Total Dissolved solids (TDS), Density, conductivity, Oxidation Reduction Potential (ORP), resistivity, salinity, and taste test. Water quality testing was conducted at a radius of 4 km to 8 km from the MCC. From the results of the pH test has been done, there are three that are close to the standard radius PERMENKES ie a radius of 4, 5 and 6 miles. As for the 8 km radius pH values far below the standard Permenkes at pH test. Then to test all the physical radius PERMENKES already meet the standards , in the form of test viscosity, density, ORP, TDS, salinity, conductivity, resistivit , and flavor .
PENGGUNAAN KAYU MANIS (Cinnamomum burmani) UNTUK MENGATASI KETENGIKAN PADA MINYAK KELAPA SECARA TRADISIONAL Kadir, -; Wirman, Shabri Putra; Retnawaty, Sri Fitria; Suroso, Aji
Sistem Informasi Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.632 KB)

Abstract

Coconut oil is an oil produced from coconuts. Based on the high levels of saturated fatty acids and lauric acid (anti-microbial) makes coconut oil as an oil that has the highest quality of other oils. But if oil is stored in a long time it will cause rancidity. Rancidity can be caused by several factors such as oxidation and hydrolysis reactions. One way to overcome this is to add antioxidant rancidity. Antioxidants can be found in everyday life, such as the onion, cloves, betel leaf and cinnamon. In this study using cinnamon oil as an antioxidant and pH were tested for physical parameters such as viscosity, Density, conductivity, resistivity, and the smell test. The results of the pH test and demonstrate physical if cinnamon can prevent oil from rancidity based on the length of storage. And the addition of cinnamon to a maximum of 8 grams are in 50 ml of coconut oil has a pH value, Viscosity, Density, conductivity, resistivity, and the test odors better than the other samples.
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK BUAH KELAPA SAWIT SIAP PANEN DENGAN METODE LASER SPEKEL IMAGING (LSI) Fitrya, Neneng -; Wirman, Shabri Putra; Fitri, Wahyuni -
Sistem Informasi Vol 9 No 1 (2018): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.231 KB)

Abstract

Penanganan panen buah kelapa sawit menjadi suatu kegiatan yang penting dalam meningkatkan mutu CPO (Crude Palm Oil). Untuk mendapatkan CPO yang baik, buah kelapa sawit harus dipanen sesuai waktunya yaitu tepat berada pada tingkat matang. Tingkat kematangan buah sawit dapat di analisa menggunakan metode LSI dan uji fitokimia untuk mengetahui zat antosianin yang terkandung pada setiap tingkat kematangan. Buah sawit yang digunakan adalah jenis marihat dengan tiga tingkat kematangan yaitu mentah, matang, dan terlalu matang. Hasil penelitian metode LSI menunjukkan bahwa semakin bertambahnya tingkat kematangan maka nilai kontras speckle yang dihasilkan akan semakin bertambah besar. Buah mentah memiliki nilai kontras dengan rentang 0,30 sampai 0,43 a.u. Buah matang memiliki nilai kontras dengan rentang 0,35 sampai 0,50 a.u. Buah terlalu matang memiliki nilai kontras dengan rentang 0,40 sampai 0,55 a.u. Bertambahnya nilai kontras dipengaruhi oleh tekstur permukaan buah. Sedangkan ektraksi dari hasil uji fitokimia menyatakan buah mentah memiliki warna hijau,matang berwarna jingga kemerahan, terlalu matang berwarna kuning.Dari kedua uji yang dilakukan maka didapatkan data buah matang memiliki karakteristik warna yang sesuai dengan standar mutu CPO yaitu jingga kemerahan, dengan kontras Speckle dengan rentang 0,35 sampai 0,50 a.u.
ANALISIS KONTRAS SPEKEL UNTUK IDENTIFIKASI LILIN PADA BUAH APEL (Mollus domestica) DENGAN METODE LASER SPECKLE IMAGING (LSI) Wirman, Shabri Putra; Fitrya, Neneng
Sistem Informasi Vol 8 No 01 (2017): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.75 KB)

Abstract

Post-harvest apples are still doing the metabolism process such as respiration and transpiration that lead to decreased fruit quality so that required post-harvest handling, one of them with the waxing process. Wax detection on fruit is difficult to do directly, so further testing is required. One method that can be done is to use optical technology is a speckle imaging system with the LSI (Laser Speckle Imaging) method that is without touching (non-invasive) and without damage (non destructive). The apple contrast value before lamination has a contrast value in the range 0.34637 a.u until 0.38449 a.u. After waxing the apple contrast value decreases. Apples with 4% wax concentration had a contrast value 0.319 a.u, with 6% wax concentration had a contrast value 0.3109 a.u and with 8% wax concentration had a contrast value 0,29895 a.u.
KARAKTERISASI DAN SIFAT KEMAGNETAN PASIR BESI EKSTRAKSI ASAL PANTAI BETAF SARMI, PAPUA Haryati, Endang; Dahlan, Khaerian; Wirman, Shabri Putra
Sistem Informasi Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Photon
Publisher : Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.549 KB)

Abstract

Characterization and magnetic behavior test of extracted iron sand from Betaf beach of Sarmi Papua was studied. The purpose of the recearch was to determine minerals content, phase of iron compound, and magnetic behavior of extracted iron sand from Betaf beach of Sarmi Papua were caculate using XRF, XRD and VSM. The result showed that extrated iron sand was contained 43,81% of Iron (Fe), 25,75% of Silika (Si) and 30,44 % others. The XRD pattern showed that the highest peak was magnetite (Fe3O4) at 2= 35,65o.  The histerisis curve of VSM showed that extracted iron sand from Betaf beach of Sarmi Papua was superparamagnetic material where maximum saturation magnetization (Ms) value of 4,54 emu/gr, remanen magnetization (Mr) value of 0,371 emu/gr and coercivity field (Hc) value of 208 Oe.