Permasalahan yang umumnya timbul pada ibu nifas terkait pemberian ASI eksklusif adalah sindrom ASI kurang yang diakibatkan oleh bayi tidak cukup terpenuhi ASI nya sehingga mengalami ketidakpuasan setelah menyusu, bayi sering rewel, kotoran bayi keras dan payudara merasa diperbesar. Desain penelitian ini adalah Posttest only with control group designyang bertujuan untuk melihat efektivitas teknik Marmet pada upaya menyusui yang efektif . Populasi penelitian ini adalah semua ibu postpartum yang melahirkan di Puskesmas Tanjung karang Ampenan dengan teknik sampling accidental sampling sebanyak 24 responden. Variabel independennya adalah teknik marmet dan variabel dependennya menyusui secara efektif. Untuk mengukur efektivitas menyusui dengan melihat produksi ASI melalui indikator volume urin bayi dihitung selama 24 Jam, frekuensi menyusui selama 24 jam dan lama tidur setelah menyusui melalui observasi kemudian dianalisis menggunakan Chi-Square. Kriteria menyusui efektif yang terdiri dari frekuensi bayi menyusui adalah signifikansi dari P = 0,07 (P > α), kriteria lama tidur P = 0,011 (P.< α) dan kriteria frekuensi buang air kecil P = 0,197 (P > α). Menyusui yang efektif akan mampu memberikan hasil yang baik setelah intervensi yang diberikan seperti teknik marmet terus menerus selama 1 minggu atau lebih postpartum dan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor terutama faktor ibu. Kesimpulan penelitian adalah bahwa sebagian besar kriteria tidak ada pengaruh yang signifikan tentang teknik marmet terhadap upaya menyusui yang efektif.
Copyrights © 2019