Penelitian ini bertujuan mensiasati peran publik gereja terhadap isu sosial yang disebabkan oleh kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng di Indonesia. Artikel ini memanfaatkan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan dan wawancara. Hasil penelitian, fenomena kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng tidak seharusnya terjadi dengan mempertimbangkan jumlah angka produksi yang masih jauh lebih tinggi daripada konsumsi pada saat itu. Campur tangan pihak-pihak yang berkepentingan, serta sikap pemerintah yang tidak tegas, turut melanggengkan permasalahan tersebut. Lebih lanjut, ditemukan juga bahwa akar rumput, seperti penjual angkringan, menjadi kelompok masyarakat yang paling terdampak. Pembahasan dalam artikel ini didasarkan pada langkah-langkah analisis “praksis sosial” dari J. B. Banawiratma dan J. Muller. Kesimpulannya, keberpihakan gereja kepada kelompok kecil perlu direalisasikan dengan pemanfaatan ruang publik. Gereja dapat menjadi agen masyarakat sipil untuk menyuarakan solusi dan ketidakadilan dari permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Copyrights © 2024