Tatalaksana TBC laten sesuai rekomendasi WHO tahun 2018 dengan Program Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) baru dilaksanakan tahun 2020 di Indonesia. Capaian Angka Kelengkapan TPT di DKI Jakarta 76.7% dari target 80%. Studi ini untuk memberikan gambaran karakteristik penerima TPT di Kota Jakarta Barat, termasuk faktor yang berhubungan kelengkapan TPT sensitif obat. Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif dengan sumber data sekunder dengan total sampel 890 memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dari total 1555 penerima TPT dari Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) tahun 2020 - 2023. Hasil univariat didapatkan proporsi kelengkapan TPT Jakarta Barat adalah 94%. Hasil analisis multivariat didapatkan hasil peluang kelengkapan terapi signifikan pada waktu setelah 72 hari terapi untuk hubungan durasi pemberian TPT 3 bulan (aHR: 8.68; 95% CI: 6.29 – 11.97) dibanding paduan 6 bulan, jenis pemberi layanan TPT puskesmas lebih berpeluang lengkap (aHR: 1.76; 95% CI: 1.06–2.89) dibanding pasien rumah sakit, dan bila pemeriksaan TST positif (aHR: 1.26: 95% CI 1.05 – 1.49) dibanding pasien yang tidak dilakukan TST. Kesimpulan dari penelitian ini yakni penguatan implementasi program TPT secara holistic perlu dilakukan dengan mempertimbangkan alokasi dukungan sesuai karakteristik pasien yang lebih berpeluang melengkapi TPT, agar program TPT ini dapat berjalan seefektif dan seefisien mungkin.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025