Penelitian ini berfokus kepada remaja perempuan korban kekerasan seksual di panti asuhan. Dalam penelitian ini, pelaku pelecehan seksual adalah teman laki-laki yang tinggal di panti yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pelatihan asertivitas untuk meningkatkan harga diri remaja korban pelecehan seksual yang tinggal di panti asuhan. Partisipan penelitian terdiri dari 4 orang dengan rentang usia 12-18 tahun. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen one group pre and posttest design. Metode pengambilan data dilakukan melalui skala psikologi, wawancara dan observasi. Prosedur intervensi yang dilakukan dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu pembukaan (pre-test/baseline), pelatihan dan terminasi (post-test). Alat ukur yang digunakan adalah Coopersmith’s Self-Esteem Inventory (CSEI) dan Coopersmith’s Behavior Rating Form (BRF) For Self-Esteem. Prosedur intervensi yang dilakukan terdiri dari 6 sesi yaitu: relationship control (behavioral contracting), systematic rational restructuring: memberikan dan menerima pujian, mengekspresikan perasaan, menyampaikan permintaan, mengatakan ‘tidak’ pada permintaan yang tidak rasional dan behavioral rehearsal. Metode analisis data yang digunakan adalah metode T-Test. Hasil penelitian menunjukkan nilai p = 0.26 (p < .05) yang berarti terjadi peningkatan harga diri pada remaja putri yang mengalami pelecehan seksual di panti asuhan setelah pelatihan asertivitas.
Copyrights © 2025