Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Kualitas Relasi Remaja dan Orang Tua dengan Kecanduan Internet pada Siswa Sekolah Menengah Atas Pengguna Smartphone Azizah, Soffa Mar'ah; Andayani, Tri Rejeki; Scarvanovi, Berliana Widi
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jptt.v9n2.p112-121

Abstract

Smartphone is the most widely used device to access internet. Adolescents tend to access internet excessively that makes them to be more dependent and addicted to it. Internet addiction can be influenced by both internal and external factors and one of them is the quality of parent-adolescent relation. The purpose of this study is to examine the correlation between the quality of parent-adolescent relationship and internet addiction. Population of this study was high school students in Surakarta who use smartphones. The total number of 354 subjects was recruited using multistage cluster random sampling by determining the selected classrooms from the selected clusters. The instruments used to collect data were Internet Addiction Scale (? = 0,860), Quality of Father-Adolescent Relationship Scale (? = 0,815), and Quality of Mother-Adolescent Relationship Scale (? = 0,815). Data were analyzed using multiple linear regression. The result shows that there is a significant negative correlation between quality of parent-adolescent relationship and internet addiction with Fcalculated > Ftable (8,174 > 3,03) and r = -0,211 in the significant value of  p <0,05. Partially, the significancy of correlation between quality of relationship and internet addiction is only proved for mother-adolescent relationship.Keywords: Internet addiction, internet user, parent-adolescent relationship
INTENSITAS PENGGUNAAN KOMUNIKASI BERMEDIA DAN KEHANGATAN DALAM PERTEMANAN PADA SISWA SMA DI SURAKARTA Abdillah, Hasan; Andayani, Tri Rejeki; Scarvanovi, Berliana Widi
Indigenous Vol. 4 No. 1, 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v4i1.7098

Abstract

Kehangatan menjadi salah satu hal yang penting dalam suatu hubungan pertemanan, dengan adanya kehangatan dalam pertemanan seseorang akan lebih mudah dalam bersosialisasi dan menyesuaikan diri. Salah satu hal yang dapat meningkatkan kehangatan dalam pertemanan adalah dengan komunikasi. Komunikasi di era yang modern ini lebih banyak dilakukan melalui smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan komunikasi bermedia dengan kehangatan dalam pertemanan pada remaja di Surakarta. Sampling yang digunakan dihitung menggunakan formula Isaac dan Michael dan dilakukan dengan multistage cluster random sampling, didapatkan sample 254 siswa dari populasi yang berjumlah 16.692 siswa. Pengambilan data dilakukan menggunakan Skala Kehangatan dalam Pertemanan (reliabilitas Alpha cronbach=0,836) dan Skala Intensitas Penggunaan Komunikasi Bermedia (reliabilitas Alpha cronbach=0,863). Hasil uji hipotesis dengan analisis regresi linier sederhana didapatkan nilai korelasi (R) sebesar 0,458 dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05) dan sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap varibel tergantung sebesar 21%. Sumbangan pengaruh tiap aspek dari varibel bebas terhadap variabel tergantung antara lain durasi berkomunikasi 9,3%, kedalaman pesan saat berkomunikasi 6,4%, keluasan pesan saat berkomunikasi 3,4% dan frekuensi berkomunikasi 1,9%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara intensitas penggunaan komunikasi bermedia dengan kehangatan dalam pertemanan pada remaja di Surakarta. Penggunaan komunikasi bermedia dapat membuat pertemanan menjadi lebih hangat ketika komunikasi yang dilakukan berlangsung dalam waktu yang lama dan bersifat mendalam.Kata kunci: intensitas penggunaan komunikasi bermedia, kehangatan dalam pertemanan Warmth is one of important thing in friendship. Warmth will be easier for someone to socialize and adapt with other. Warmth in friendship can be improved by communication. In this modern era, people often use smartphone to communicate with other. This research aims to find out the relation between intensity of using mediated communication and warmth in friendship on teenagers at Surakarta. Sampling technique use Isaac and Michael?s formulas with multistage cluster random sampling obtained 254 students from 16.692 students of population. Instrument used in this research was Warmth in Friendship Scale (Alpha Cronbach?s reliability=0,836) and Intensity of Using Mediated Communication Scale (Alpha Cronbach?s reliability=0,863). Based on hypothesis test result with simple linear regression showed that value of correlation (R) was 0,458 with signification value was 0,000 (p<0,05) and the contribution of the intensity of using mediated communication to warmth in friendship was 21%. Contribution percentage each aspect of independent variable to dependent variable are duration of communication 9,3%, message depth when communicating 6,4%, message extent when communicating 3,4%, and frequency of communication 1,9%. Based on the result of this research, it can be concluded that there is positive relation between intensity of using mediated communication and warmth in friendship on teenagers at Surakarta. The use of mediated communication will improve warmth in friendship when the communication is deeper and the duration is longer. Keyword: intensity of using mediated communication, warmth in friendship
HARAPAN, LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN KECEMASAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA PENYANDANG DISABILITAS FISIK Scarvanovi, Berliana Widi
Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/alqalb.v11i2.1226

Abstract

Kehilangan fungsi tubuh merupakan sebuah kondisi yang penuh tantangan bagi seorang individu. Kondisi tersebut tentunya terkadang memberikan berbagai macam dampak bagi kondisi psikologis individu tersebut, salah satunya adalah kecemasan. Dalam penelitian ini terutama mengangkat fenomena kecemasan dalam menghadapi dunia kerja serta hubungannya dengan harapan dan locus of control internal. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 66 orang dengan karakteristik memiliki disabilitas fisik dan sedang menjalani pelatihan kerja. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan teknik analisis data regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan secara simultan atara harapan dan locus of control internal dengan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja. Secara parsial, tidak terdapat hubungan antara harapan dengan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja, dan ada hubungan antara locus of control internal dengan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja.Kata Kunci: harapan, locus of control internal, kecemasan dalam menghadapi dunia kerja, penyandang disabilitas fisik
Emotion activity education assistance program for therapists and psychologists: Efforts to train emotional regulation skills in children with special needs Saniatuzzulfa, Rahmah; Hakim, Moh. A.; Wicaksono, Bagus; Nugroho, Arista Adi; Agustina, Laelatus Syifa Sari Agustina; Scarvanovi, Berliana Widi; Kusumawati, Rafika Nur; Mardhiyah, Zahrina
Cognicia Vol. 11 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/cognicia.v11i2.28868

Abstract

Abstrak. One of the problems Children with Special Needs that needs to be addressed is the ability of children with special needs to recognize various kinds of emotions as well as how to manage the emotions they are feeling so that children with special needs can adjust to all situations they face. This community service activity aims to provide educational assistance to therapists and psychologists for service partners how to train emotional regulation skills in children with special needs using emotional activity media. The goal is that therapists and psychologists can train emotional regulation skills in children with special needs using instruments that are easy to apply, interesting, and fun. This assistance is carried out by using socialization methods and simulating the practice of using emotional activity media to therapists and psychologists. The activity went smoothly and was full of enthusiasm from the participants. Therapists and psychologists are able to understand the importance of emotional regulation skills in children with special needs and know easy, interesting, and fun learning methods for children with special needs. Keywords : Children with special needs, emotional activities, emotional regulation
Hope and Resilience Among Pre-Championship Athletes with Disabilities Scarvanovi, Berliana Widi; Agustinab, Laelatus Syifa Sari; Hidayatic, Farida
Journal of ICSAR Vol 4, No 1 (2020): January
Publisher : Department of Special Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Physical limitations do not become obstacles for people with disabilities to become creative and get the achievement. The persons with disabilities to be creative and achieve in sports. Sports is the media that can be a means of self-actualization for athletes with physical disabilities. Therefore the match can reduce a stressful event for athletes with a physical disability. This study aims to see the correlation between hope and resilience among pre-championship athletes with disabilities. This study's population is pre-championship of the athlete with disabilities trained under NPC (National Paralympic Committee) of Indonesia. The participants of this research are 112 athletes. The current study was finding a correlation of hope and resilience among pre-championship athletes with disabilities. The contribution of hope to resilience is 51%, while other variables influence the other 49%. Furthermore, hope has a strong positive correlation to resilience.
Intensitas Penggunaan Komunikasi Bermedia dan Kehangatan dalam Pertemanan pada Siswa SMA di Surakarta Abdillah, Hasan; Andayani, Tri Rejeki; Scarvanovi, Berliana Widi
Indigenous Vol 4, No 1 (2019): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v4i1.7098

Abstract

Kehangatan menjadi salah satu hal yang penting dalam suatu hubungan pertemanan, dengan adanya kehangatan dalam pertemanan seseorang akan lebih mudah dalam bersosialisasi dan menyesuaikan diri. Salah satu hal yang dapat meningkatkan kehangatan dalam pertemanan adalah dengan komunikasi. Komunikasi di era yang modern ini lebih banyak dilakukan melalui smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan komunikasi bermedia dengan kehangatan dalam pertemanan pada remaja di Surakarta. Sampling yang digunakan dihitung menggunakan formula Isaac dan Michael dan dilakukan dengan multistage cluster random sampling, didapatkan sample 254 siswa dari populasi yang berjumlah 16.692 siswa. Pengambilan data dilakukan menggunakan Skala Kehangatan dalam Pertemanan (reliabilitas Alpha cronbach=0,836) dan Skala Intensitas Penggunaan Komunikasi Bermedia (reliabilitas Alpha cronbach=0,863). Hasil uji hipotesis dengan analisis regresi linier sederhana didapatkan nilai korelasi (R) sebesar 0,458 dengan nilai signifikansi 0,000 (p0,05) dan sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap varibel tergantung sebesar 21%. Sumbangan pengaruh tiap aspek dari varibel bebas terhadap variabel tergantung antara lain durasi berkomunikasi 9,3%, kedalaman pesan saat berkomunikasi 6,4%, keluasan pesan saat berkomunikasi 3,4% dan frekuensi berkomunikasi 1,9%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara intensitas penggunaan komunikasi bermedia dengan kehangatan dalam pertemanan pada remaja di Surakarta. Penggunaan komunikasi bermedia dapat membuat pertemanan menjadi lebih hangat ketika komunikasi yang dilakukan berlangsung dalam waktu yang lama dan bersifat mendalam.Kata kunci: intensitas penggunaan komunikasi bermedia, kehangatan dalam pertemanan Warmth is one of important thing in friendship. Warmth will be easier for someone to socialize and adapt with other. Warmth in friendship can be improved by communication. In this modern era, people often use smartphone to communicate with other. This research aims to find out the relation between intensity of using mediated communication and warmth in friendship on teenagers at Surakarta. Sampling technique use Isaac and Michael’s formulas with multistage cluster random sampling obtained 254 students from 16.692 students of population. Instrument used in this research was Warmth in Friendship Scale (Alpha Cronbach’s reliability=0,836) and Intensity of Using Mediated Communication Scale (Alpha Cronbach’s reliability=0,863). Based on hypothesis test result with simple linear regression showed that value of correlation (R) was 0,458 with signification value was 0,000 (p0,05) and the contribution of the intensity of using mediated communication to warmth in friendship was 21%. Contribution percentage each aspect of independent variable to dependent variable are duration of communication 9,3%, message depth when communicating 6,4%, message extent when communicating 3,4%, and frequency of communication 1,9%. Based on the result of this research, it can be concluded that there is positive relation between intensity of using mediated communication and warmth in friendship on teenagers at Surakarta. The use of mediated communication will improve warmth in friendship when the communication is deeper and the duration is longer. Keyword: intensity of using mediated communication, warmth in friendship
The Effect of “Si Andi” Flashcard Games on Improving Personal Safety Skills Maritza, Erra Khanza; Scarvanovi, Berliana Widi
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Vol 18 No 1 (2024): Jurnal Pendidikan Usia Dini Volume 18 Number 1 April 2024
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPUD.181.08

Abstract

One of the highest and continually increasing phenomena of violence in Indonesia is sexual abuse. The most frequent victims of this phenomenon are early childhood. The purpose of this study is to determine the influence of the "SI ANDI - Siap Amankan Diri” (Ready to Protect Yourself) flashcard games on improving personal safety skills in early childhood. This study involved 40 subjects aged 4-6 years, divided into control and experimental groups (n=20 for each group). This research is a quasi-experimental study with a non-equivalent control group design. Assessment of personal safety skills employed the WIST-III instrument. The hypothesis was analyzed using independent sample t-tests. The "SI ANDI" flashcard games program was effective on improving personal safety skills among participants in the experimental group, as evidenced by a statistically significant p-value of sig. 0.000 < 0.005. This finding suggests that the "SI ANDI" flashcard games can be used as an alternative tool for teaching personal safety skills in early childhood. Further observation is necessary to ascertain the long-term effects of using the "SI ANDI - Siap Amankan Diri" flashcards on the personal safety skills of young children. This is essential for identifying changes that occur over an extended period, providing insight into the sustained impact of the intervention. Keywords: personal safety skills; sexual abuse; early childhood; sex education References: Agudo, J. E., Rico, M., & Sánchez, H. (2016). Design and Assessment of Adaptive Hypermedia Games for English Acquisition in Preschool. Journal of Universal Computer Science, 22(2), 161–179. Agustina, L. S. S., Kusumawati, R. N., & Hardjono. (2022). Edukasi Seks Berbasis Permainan Puzzle untuk Meningkatkan Keterampilan Perlindungan Diri Anak. 14(2), 49–61. https://doi.org/10.15294/intuisi.v14i2.29575 Akbar, Z., & Mudzdaliffah, F. (2012). Program Pendidikan Seks Untuk Meningkatkanproteksi Diri Dari Eksploitasi Seksual Pada Anak Usia Dini. Perspektif Ilmu Pendidikan, 25(XV1), 1–6. https://doi.org/10.21009/PIP.251.1 Akl, E. A., Sackett, K. M., Pretorius, R., Bhoopati, P. S. S., Mustafa, R., Schünemann, & Erdley, W. S. (2009). Educational games for health professionals. William S, 1. https://doi.org/10.1002/14651858.CD006411.pub2. Andayani, R. P., Afnuhazi, R., Dafris, S., Huda, P. R., Ningsih, Y. H. D., Irwanda, B., Edo, C. W. D., Oka Surya, D., Guslinda, G., & Syofia Sapardi, V. (2022). Implementasi Personal Safety Skill Untuk Mencegah Kekerasan Seksual Pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Abdi Mercusuar, 2(2), 51–58. https://doi.org/10.36984/jam.v2i2.324 Anggraini, T., Sofia, A., & Riswandi. (2017). Pendidikan Seksual Anak Usia Dini: Aku dan Diriku. Jurnal Pendidikan Anak, 3(2). Anggreni, P. F., Asri, I. G. A. A. S., & Ganing, N. N. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share ( Tps ) Berbantuan Media Kartu Bergambar Terhadap Penguasaan Kompetensi Pengetahuan Ips Siswa Kelas V Gugus Letkol Wisnu. Mimbar PGSD, 5(2), 1–10. https://doi.org/doi.org/10.23887/jjpgsd.v5i2.10645 Angreany, F., & Saud, S. (2017). Keefektifan Media Pembelajaran Flashcard Dalam Keterampilan Menulis Karangan Sederhana Bahasa Jerman Siswa Kelas Xi Ipa Sma Negeri 9 Makassar. Eralingua: Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra, 1(2), 138–146. https://doi.org/10.26858/eralingua.v1i2.4410 Arbianingsih, Rustina, Y., Krianto, T., & Ayubi, D. (2018). Developing a health education game for preschoolers: What should we consider? Enfermería Clínica, 28, 1–4. https://doi.org/10.1016/S1130-8621(18)30025-1 Arsyad, A. (2015). Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada. Azizah, S., Khuzaemah, E., & Lesmanawati, I. R. (2017). Penggunaan Media Internet eXe-Learning Berbasis Masalah pada Materi Perubahan Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Scientiae Educatia, 6(2), 197. https://doi.org/10.24235/sc.educatia.v6i2.1957 Azzahra, Q. M. (2020). Pendidikan Seksual Anak Usia Dini:" My Bodies Belong To Me". Early Childhood: Jurnal Pendidikan, 4(1), 77–86. Bagley, C., & King, K. (2004). Child Sexual Abuse: The Search for Healing. Boyle, C. L., & Lutzker, J. R. (2005). Teaching young children to discriminate abusive from nonabusive situations using multiple exemplars in a modified discrete trial learning format. 20, 55–69. Brown-Goodyear, & Paris. (2012). Handbook of child sexual abuse: Identification, assessment and treatment. John Wiley and Sons. Buttner, A. (2013). Aktivitas Permainan Dan Strategi Penilaian Untuk Kelas Bahasa Asing. PT Indeks. Çeçen-Eroğul, A. R., & Hasirci, Ö. K. (2013). The Effectiveness of Psycho-educational School-based Child Sexual Abuse Prevention Training Program on Turkish Elementary Students. Educational Sciences: Theory and Practice, 13(2), 725–729. Dames, I., Koeswanti, H. D., & Radia, E. H. (2019). Penerapan Model Examples Non Examples Berbantuan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Tema 1 Siswa Kelas 5 SDN Sidorejo Lor 05 Salatiga. Jurnal Basicedu, 709–715. https://doi.org/10.31004/basicedu.v3i2.59 Doman, G., & Doman, J. (2006). How to Teach Your Baby to Read. Square One Publishers. Duma, S. (2017). Behavior skills training untuk meningkatkan personal safety skills sebagai prevensi terhadap kekerasan seksual pada anak [Doctoral Dissertation]. Universitas Sumatera Utara. Fajriani, D. A., Adjie, N., & Putri, S. U. (2022). Media Flashcard Untuk Menstimulus Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun. In Prosiding Seminar Nasional PGPAUD UPI Kampus Purwakarta, 1, 56–68. Finkelhor, D. (2009). The Prevention of Childhood Sexual Abuse. The Future of Children, 19(2,), 169–194. Fitriyani, E., & Nulanda, P. Z. (2017). Efektivitas Media Flash Cards dalam Meningkatkan Kosakata Bahasa Inggris. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 4(2), 167–182. https://doi.org/10.15575/psy.v4i2.1744 Hasanah, A., Rahayu, S. R., & Kuswardinah, A. (2019). The Effect of Parenting, Teacher’s Role, and Peers on Children’s Personal Safety Skills in Tangerang. Public Health Perspectives Journal, 4(3), 164–170. Hatiningsih, N., & Adriyati, P. (2019). Implementing Flashcard to Improve the Early Reading Skill. Proceedings of the 4th ASEAN Conference on Psychology, Counselling, and Humanities (ACPCH 2018). Proceedings of the 4th ASEAN Conference on Psychology, Counselling, and Humanities (ACPCH 2018), Surat Thani, Thaland. https://doi.org/10.2991/acpch-18.2019.71 Herayanti, L., Fuadunnazmi, M., & Habibi. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Moodle Pada Matakuliah Fisika Dasar. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 36(2), 210–219. Holis, A. (2016). Belajar Melalui Bermain untuk Pengembangan Kreativitas dan Kognitif Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan UNIGA, 09(01), 23–37. Hotimah, E. (2017). Penggunaan media flashcard dalam meningkatkan kemampuan siswa pada pembelajaran kosakata bahasa Inggris kelas II MI Ar-Rochman Samarang Garut. Jurnal Pendidikan UNIGA, 04(01), 10–18. Humaira B, D., Rohmah, N., Rifanda, N., Novitasari, K., Diena H, U., & Nuqul, F. L. (2015). Kekerasan Seksual Padaanak: Telaah Relasi Pelaku Korban Dan Kerentanan Pada Anak. Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam, 12(2), 5. https://doi.org/10.18860/psi.v12i2.6398 Hurlock, E. B. (2006). Perkembangan Anak Jilid II. Erlangga. Irfan, M., Rahman, A., & Jannah, M. (2023). Pengaruh Penggunaan Media Flashcard Terhadap Pengetahuan tentang Pencegahan Kekerasan Seksual pada Siswa SD Inpres Unggulan Toddopuli Kecamatan Panakkukang Kota Makassar. Jurnal Publikasi Pendidikan, 1–9. Jatmikowati, T. E., Angin, R., & Ernawati, E. (2015). Model Dan Materi Pendidikan Seks Anak Usia Dini Perspektif Gender Untuk Menghindarkan Sexual Abuse. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 3(3). https://doi.org/10.21831/cp.v3i3.7407 Juarni, S. E., Mukhtar, D. Y., & Daulay, D. A. (2020). Knowledge and Personal Safety Skill of Children in Banda Aceh. International Research Journal of Advanced Engineering and Science, 5(1), 60–62. Kemenpppa. (2023). SIMFONI PPA (Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak) [dataset]. https://kekerasan.kemenpppa.go.id/ringkasan Kendall, P. C. (2012). Child and Adolescent Therapy: Cognitive-Behavioral Procedures. The Guildford Press. Kenny, M. C. (2009). Child Sexual Abuse Prevention: Psychoeducational Groups for Preschoolers and Their Parents. The Journal for Specialists in Group Work, 34(1), 24–42. https://doi.org/10.1080/01933920802600824 Khadijah. (2016). Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini. Perdana Publishing. Kumalasari, D., & Kurniawati, F. (2018). The Effectiveness of Behavioral Skills Training (BST) Program to Improve Personal Safety Skills for Down syndrome Adolescent with Mild Intellectual Disability. Psychological Research on Urban Society, 1(2), 81. https://doi.org/10.7454/proust.v1i2.28 Kupzyk, S., Daly, E. J., & Andersen, M. N. (2011). A Comparison Of Two Flash-Card Methods For Improving Sight-Word Reading. Journal of Applied Behavior Analysis, 44(4), 781–792. https://doi.org/10.1901/jaba.2011.44-781 Mashudi, E. A., & Nur’aini. (2015). Pencegahan Kekerasan Seksual Pada Anak Melalui Pengajaran. 9(2), 60–71. https://doi.org/10.17509/md.v9i2.3253 Neherta, M. (2017). Modul Intervensi pencegahan kekerasan seksual terhadap anak. Padang: Universitas Andalas. Nida, D. M. A. A., Parmiti, D. P., & Sukmana, A. I. W. I. Y. (2020). Pengembangan Media Kartu Bergambar Berorientasi Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Bahasa Bali. Jurnal Edutech Undiksha, 8(1), 16. https://doi.org/10.23887/jeu.v8i1.25393 Noviana, I. (2015). Kekerasan Seksual terhadap Anak: Dampak dan Penanganannya. Sosio Informa, 1(1), 13–28. Nurrita, T. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. MISYKAT: Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran, Hadist, Syari’ah dan Tarbiyah, 3(1), 171. https://doi.org/10.33511/misykat.v3n1.171 Papalia, D. E., & Feldman, R. D. (2008). Psikologi Perkembangan (edisi terj). Kencana Prenada Media Group. Paramastri, I., Supriyati, & Priyanto, M. A. (2010). Early Prevention Toward Sexual Abuse on Children. JURNAL PSIKOLOGI, 37(1), 1–12. Probosiwi, R., & Bahransyaf, D. (2015). Pedofilia Dan Kekerasan Seksual: Masalah Dan Perlindungan Terhadap Anak. Sosio Informa, 1(1), 29–40. Rahmawati, A. (2014). Metode Bermain Peran dan Alat Permainan Edukatif untuk Meningkatkan Empati Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 3(1), 382–392. https://doi.org/10.21831/jpa.v3i1.2875 Saadah, B., & Yulia, C. (2022). Efektivitas Media Flashcard Untuk Meningkatkan Pemahaman Sex Education Pada Siswa. Research and Development Journal of Education, 8(2), 572. https://doi.org/10.30998/rdje.v8i2.13622 Safitri, R. W., Primiani, C. N., & Hartini, H. (2018). Pengembangan media flashcard tematik berbasis permainan tradisional untuk kelas IV sub tema lingkungan tempat tinggalku. Premiere Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran, 8(1), 1. https://doi.org/10.25273/pe.v8i1.1332 Santrock, J. W. S. (2007). Perkembangan Anak Jilid 1 Edisi Kesebelas. PT Erlangga. Sarno, J. A., & Wurtele, S. K. (1997). Effects of a personal safety program on preschoolers’ knowledge, skills, and perceptions of child sexual abuse. Child Maltreatment, 2(1), 35–45. https://doi.org/10.1177/1077559597002001004 Seniati, L., Yulianto, A., & Setiadi, B. N. (2011). Psikologi Eksperimen. PT Indeks. Setiawati, N. L. M., Dantes, N., & Candiasa, I. M. (2015). Pengaruh Penggunaan Media Gambar Flash Card Terhadap Minat dan Hasil Belajar IPA Peserta Didik Kelas VI SDLBB Negeri Tabanan. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan Indonesia, 5(1). https://doi.org/doi.org/10.23887/jpepi.v5i1.1549 Silvia, K. S., & Wirabrata, I. D. G. F. (2021). Meningkatkan Kosakata Anak Usia Dini Melalui Media Wordwall. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, 9(2), 261. https://doi.org/10.23887/paud.v9i2.36814 Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit Alfabeta. Sujiono, Y. N. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Indeks. Sulistiani, S. L. (2016). Konsep Pendidikan Anak Dalam Islam Untuk Mencegah Kejahatan Dan Penyimpangan Seksual. Ta’di Jurnal Pendidikan Islam, 5(1), 99–107. https://doi.org/10.29313/tjpi.v5i1.1998 Sulistiyowati, A., Matulessy, A., & Pratikto, H. (2018). Psikoedukasi Seks untuk Mencegah Pelecehan Seksual pada Anak Prasekolah. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 6(1), 17–27. https://doi.org/10.22219/jipt.v6i1.5171 Sunismi. (2015). Developing Guided Discovery Learning Materials Using Mathematics Mobile Learning Application As An Alternative Media For The Students Calculus II. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 3(3). https://doi.org/10.21831/cp.v3i3.7340 Tampubolon, G. N., Nurani, Y., & Meilani, S. M. (2019). Pengembangan Buku Pendidikan Seksual Anak Usia 1-3 Tahun. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(2), 527. https://doi.org/10.31004/obsesi.v3i2.243 Topping, K. J., & Barron, I. G. (2009). School-based child sexual abuse prevention programs: A review of effectiveness. Review of Educational Research, 79(1), 431–463. https://doi.org/10.3102/0034654308325582 Umar, N. M., Noviekayati, I., & Saragih, S. (2018). Efektivitas Personal Safety Skill terhadap Peningkatan Kemampuan Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak Ditinjau dari Jenis Kelamin. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(1), 45–50. https://doi.org/10.23917/indigenous.v3i1.5815 Utami, N. T. (2023). Meningkatkan Kognitif Anak Usia Dini melalui Media Flashcard. Mitra Ash-Shibyan: Jurnal Pendidikan dan Konseling, 6(01), 43–52. https://doi.org/10.46963/mash.v6i01.692 Van Stolk, M. (1978). The battered child in Canada. McLelland & Stewart. Wahyuni, F., & Azizah, S. M. (2020). Bermain dan Belajar pada Anak Usia Dini. Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan dan Keagamaan, 15(01), 161–179. https://doi.org/10.37680/adabiya.v15i01.257 Walsh, K., Zwi, K., Woolfenden, S., & Shlonsky, A. (2018). School-Based Education Programs for the Prevention of Child Sexual Abuse: A Cochrane Systematic Review and Meta-Analysis. Research on Social Work Practice, 28(1), 33–55. https://doi.org/10.1177/1049731515619705 Wasilah, E. B. (2012). Peningkatan Kemampuan Menyimpulkan Hasil Praktikum Ipa Melalui Penggunaan Media Kartu. 1(1), 82–90. Wati, I. K., & Oka, I. G. (2021). Penggunaan Flash Card dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Peserta Didik. Indonesian Gender and Society Journal, 1(2), 41–49. https://doi.org/10.23887/igsj.v1i2.39081 Widiarsini, N. M. P., Ujianti, P. R., & Magta, M. (2021). Development of Picture Card Learning Media to Improve Sexual Understanding in Group B Kindergarten Children. Indonesian Journal Of Educational Research and Review, 4(1), 17–25. Widyati, W. (2014). Belajar dan Pembelajaran Perspektif Teori Kognitivisme. BIOSEL (Biology Science and Education), 3(2), 177–187. http://dx.doi.org/10.33477/bs.v3i2.521 Wulandari, M. D., Widhayanti, A., Hidayat, M. T., Fathoni, A., & Abduh, M. (2019). Identifikasi Pengetahuan Dan Keterampilan Perlindungan Diri Anak Dari Pelecehan Seksual Di Sd Muhammadiyah 1 Surakarta. Profesi Pendidikan Dasar, 1(1), 61–68. https://doi.org/10.23917/ppd.v1i1.8374 Wurtele, S. K. (2008). Behavioral approaches to educating young children and their parents about child sexual abuse prevention. The Journal of Behavior Analysis of Offender and Victim Treatment and Prevention, 1(1), 52–64. https://doi.org/10.1037/h0100434 Wurtele, S. K., Hughes, J., & Owens, J. S. (1998). An Examination of the Reliability of the “What If” Situations Test: A Brief Report. Journal of Child Sexual Abuse, 7(1), 41–52. https://doi.org/10.1300/J070v07n01_03 Wurtele, S. K., & Miller-Perrin, C. L. (1993). Preventing child sexual abuse: Sharing the responsibility: Vol. Vol 2. U of Nebraska Press. Zulfa, E. R., & Djamali, F. (2018). Pengaruh Permainan Flash Card Terhadap Kemampuan Membaca Pada Siswa Usia 4-6 Tahun Di Ra Ar-Ridlwan Ajung Jember Tahun Ajaran 2015/2016. JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), 1(2), 136–144.
Psikoedukasi Kesehatan Mental dan Praktik Self healing pada Remaja Kusumawati, Rafika Nur; Hakim, Moh. Abdul; Mardiyah, Zahrina; Wicaksono, Bagus; Saniatuzzulfa, Rahmah; Nugroho, Arista Adi; Agustina, Laelatus Syifa Sari; Scarvanovi, Berliana Widi; Kurnianingsih, Sri; Geraldina, Alma Marikka
Amal Ilmiah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024): Edisi November 2024
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/amalilmiah.v6i1.233

Abstract

Survei Indonesia National Mental Health Survey (I-NAMHS) pada tahun 2022 menemukan sekitar satu dari tiga peserta didik berusia 10-17 tahun mengalami masalah kesehatan mental dalam setahun terakhir, dengan satu dari 20 peserta didik mengalami gangguan mental. Meskipun isu kesehatan mental menjadi perhatian, upaya pencegahan dan pengobatan tidak sejalan.  Tujuan dari kegiatan ini adalah upaya penurunan permasalahan kesehatan mental peserta didik melalui psikoedukasi dan praktik self-healing pada siswa. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini mencakup tiga tahap yaitu asesmen kesehatan mental, intervensi-pelatihan kesehatan mental, serta evaluasi dan tindak lanjut. Intervensi-pelatihan kesehatan mental yang diberikan di SMA X yang terbukti dapat memunculkan pengetahuan dan pemahaman baru pada siswa melalui esensi dan efektivitas pada setiap sesi. Metode self-healing dengan penulisan jurnal ini terbukti dapat menurunkan permasalahan Kesehatan mental pada remaja seperti kecemasan, kesepian dan berpengaruh pada perilaku positif lainnya. Kegiatan pengabdian yang bersisi praktik self-healing melalui beberapa metode ini dapat mendorong pihak sekolah untuk dapat menindaklanjuti guna meningkatkan kesehatan mental peserta didik dan menurunkan kasus atau permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan mental remaja.
The mediating effect of self-criticism on college students' emotion dysregulation and intention to self-harm Jannah, Saffirah Rahayu; Yuliadi, Istar; Scarvanovi, Berliana Widi
Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Faculty of Psychology and Health - Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.521 KB) | DOI: 10.21580/pjpp.v7i1.10813

Abstract

College students are in a period of instability, which may be stressful and put them at risk of developing the intention to self-harm. This study examines the effect of self-criticism as a mediator in the association between emotion dysregulation and the intention to self-harm. Quantitative research was conducted on 354 students aged 18-23 years, using the disproportionate cluster random sampling technique. The instruments used were an intention to self-harm scale, self-criticism scale, and emotion dysregulation scale. The results from the mediation analysis conducted using the PROCESS program of Hayes shows that self-criticism significantly mediates the association between emotion dysregulation and students' intention to self-harm (ab = .39, BootSE = .05, 95% BootCI [.29 to .48]). Nevertheless, the results also suggest that even after accounting for the mediating effect of self-criticism, emotion dysregulation still positively impacts students' intention to self-harm (c' = .14, p = .017). The implications of the findings provide insights for college students and all the parties involved with them regarding the mechanisms behind the intention to self-harm.
Membangun Harga Diri: Peran Pelatihan Asertivitas bagi Remaja Korban Pelecehan Seksual di Panti Asuhan Scarvanovi, Berliana Widi; Herdiana, Ike

Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/jip.v12i1.5706

Abstract

Penelitian ini berfokus kepada remaja perempuan korban kekerasan seksual di panti asuhan. Dalam penelitian ini, pelaku pelecehan seksual adalah teman laki-laki yang tinggal di panti yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pelatihan asertivitas untuk meningkatkan harga diri remaja korban pelecehan seksual yang tinggal di panti asuhan. Partisipan penelitian terdiri dari 4 orang dengan rentang usia 12-18 tahun. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen one group pre and posttest design. Metode pengambilan data dilakukan melalui skala psikologi, wawancara dan observasi. Prosedur intervensi yang dilakukan dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu pembukaan (pre-test/baseline), pelatihan dan terminasi (post-test). Alat ukur yang digunakan adalah Coopersmith’s Self-Esteem Inventory (CSEI) dan Coopersmith’s Behavior Rating Form (BRF) For Self-Esteem. Prosedur intervensi yang dilakukan terdiri dari 6 sesi yaitu: relationship control (behavioral contracting), systematic rational restructuring: memberikan dan menerima pujian, mengekspresikan perasaan, menyampaikan permintaan, mengatakan ‘tidak’ pada permintaan yang tidak rasional dan behavioral rehearsal. Metode analisis data yang digunakan adalah metode T-Test. Hasil penelitian menunjukkan nilai p = 0.26 (p < .05) yang berarti terjadi peningkatan harga diri pada remaja putri yang mengalami pelecehan seksual di panti asuhan setelah pelatihan asertivitas.