Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Kualitas Relasi Remaja dan Orang Tua dengan Kecanduan Internet pada Siswa Sekolah Menengah Atas Pengguna Smartphone Azizah, Soffa Mar'ah; Andayani, Tri Rejeki; Scarvanovi, Berliana Widi
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jptt.v9n2.p112-121

Abstract

Smartphone is the most widely used device to access internet. Adolescents tend to access internet excessively that makes them to be more dependent and addicted to it. Internet addiction can be influenced by both internal and external factors and one of them is the quality of parent-adolescent relation. The purpose of this study is to examine the correlation between the quality of parent-adolescent relationship and internet addiction. Population of this study was high school students in Surakarta who use smartphones. The total number of 354 subjects was recruited using multistage cluster random sampling by determining the selected classrooms from the selected clusters. The instruments used to collect data were Internet Addiction Scale (? = 0,860), Quality of Father-Adolescent Relationship Scale (? = 0,815), and Quality of Mother-Adolescent Relationship Scale (? = 0,815). Data were analyzed using multiple linear regression. The result shows that there is a significant negative correlation between quality of parent-adolescent relationship and internet addiction with Fcalculated > Ftable (8,174 > 3,03) and r = -0,211 in the significant value of  p <0,05. Partially, the significancy of correlation between quality of relationship and internet addiction is only proved for mother-adolescent relationship.Keywords: Internet addiction, internet user, parent-adolescent relationship
INTENSITAS PENGGUNAAN KOMUNIKASI BERMEDIA DAN KEHANGATAN DALAM PERTEMANAN PADA SISWA SMA DI SURAKARTA Abdillah, Hasan; Andayani, Tri Rejeki; Scarvanovi, Berliana Widi
Indigenous Vol. 4 No. 1, 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v4i1.7098

Abstract

Kehangatan menjadi salah satu hal yang penting dalam suatu hubungan pertemanan, dengan adanya kehangatan dalam pertemanan seseorang akan lebih mudah dalam bersosialisasi dan menyesuaikan diri. Salah satu hal yang dapat meningkatkan kehangatan dalam pertemanan adalah dengan komunikasi. Komunikasi di era yang modern ini lebih banyak dilakukan melalui smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan komunikasi bermedia dengan kehangatan dalam pertemanan pada remaja di Surakarta. Sampling yang digunakan dihitung menggunakan formula Isaac dan Michael dan dilakukan dengan multistage cluster random sampling, didapatkan sample 254 siswa dari populasi yang berjumlah 16.692 siswa. Pengambilan data dilakukan menggunakan Skala Kehangatan dalam Pertemanan (reliabilitas Alpha cronbach=0,836) dan Skala Intensitas Penggunaan Komunikasi Bermedia (reliabilitas Alpha cronbach=0,863). Hasil uji hipotesis dengan analisis regresi linier sederhana didapatkan nilai korelasi (R) sebesar 0,458 dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05) dan sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap varibel tergantung sebesar 21%. Sumbangan pengaruh tiap aspek dari varibel bebas terhadap variabel tergantung antara lain durasi berkomunikasi 9,3%, kedalaman pesan saat berkomunikasi 6,4%, keluasan pesan saat berkomunikasi 3,4% dan frekuensi berkomunikasi 1,9%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara intensitas penggunaan komunikasi bermedia dengan kehangatan dalam pertemanan pada remaja di Surakarta. Penggunaan komunikasi bermedia dapat membuat pertemanan menjadi lebih hangat ketika komunikasi yang dilakukan berlangsung dalam waktu yang lama dan bersifat mendalam.Kata kunci: intensitas penggunaan komunikasi bermedia, kehangatan dalam pertemanan Warmth is one of important thing in friendship. Warmth will be easier for someone to socialize and adapt with other. Warmth in friendship can be improved by communication. In this modern era, people often use smartphone to communicate with other. This research aims to find out the relation between intensity of using mediated communication and warmth in friendship on teenagers at Surakarta. Sampling technique use Isaac and Michael?s formulas with multistage cluster random sampling obtained 254 students from 16.692 students of population. Instrument used in this research was Warmth in Friendship Scale (Alpha Cronbach?s reliability=0,836) and Intensity of Using Mediated Communication Scale (Alpha Cronbach?s reliability=0,863). Based on hypothesis test result with simple linear regression showed that value of correlation (R) was 0,458 with signification value was 0,000 (p<0,05) and the contribution of the intensity of using mediated communication to warmth in friendship was 21%. Contribution percentage each aspect of independent variable to dependent variable are duration of communication 9,3%, message depth when communicating 6,4%, message extent when communicating 3,4%, and frequency of communication 1,9%. Based on the result of this research, it can be concluded that there is positive relation between intensity of using mediated communication and warmth in friendship on teenagers at Surakarta. The use of mediated communication will improve warmth in friendship when the communication is deeper and the duration is longer. Keyword: intensity of using mediated communication, warmth in friendship
HARAPAN, LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN KECEMASAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA PENYANDANG DISABILITAS FISIK Scarvanovi, Berliana Widi
Al-Qalb : Jurnal Psikologi Islam Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/alqalb.v11i2.1226

Abstract

Kehilangan fungsi tubuh merupakan sebuah kondisi yang penuh tantangan bagi seorang individu. Kondisi tersebut tentunya terkadang memberikan berbagai macam dampak bagi kondisi psikologis individu tersebut, salah satunya adalah kecemasan. Dalam penelitian ini terutama mengangkat fenomena kecemasan dalam menghadapi dunia kerja serta hubungannya dengan harapan dan locus of control internal. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 66 orang dengan karakteristik memiliki disabilitas fisik dan sedang menjalani pelatihan kerja. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan teknik analisis data regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan secara simultan atara harapan dan locus of control internal dengan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja. Secara parsial, tidak terdapat hubungan antara harapan dengan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja, dan ada hubungan antara locus of control internal dengan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja.Kata Kunci: harapan, locus of control internal, kecemasan dalam menghadapi dunia kerja, penyandang disabilitas fisik
Anak Melecehkan Anak: Dinamika Psikologis Child Neglect sebagai Akar Permasalahan Indikasi Korban Kekerasan Seksual Anak Berliana Widi Scarvanovi
Wacana Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/wacana.v12i2.177

Abstract

AbstrakAnak sebagai korban kekerasan seksual, ternyata bukan hanya mungkin dilakukan oleh pelaku dewasa namun juga pelaku anak yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk menggali dinamika psikologis mengenai indikasi korban kekerasan seksual anak yang dilakukan oleh anak lainnya melalui teknik asesmen: wawancara, observasi dan alat tes psikologi. Metode pengolahan data yang dilakukan adalah studi deskriptif analisis yang menghasilkan anamnesis, dinamika serta diagnosis dari kondisi subjek. Berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan terdapat beberapa hal yang mendasari kondisi subjek sebagai korban dari pelecehan seksual. Kondisi ini salah satunya bukan merupakan sebuah sifat yang menetap dari klien melainkan respon dari situasi tertentu di lingkungannya. Kondisinya juga berkaitan dengan kesadaran sosial atau persepsi anak terhadap dirinya sendiri, hubungan mereka dengan orang lain, dan dunia sosialnya. Dimana subjek sering menempatkan dirinya sebagai orang yang mengalah bahkan ketika dia dihadapkan pada situasi yang kurang nyaman bagi dirinya sendiri.Child neglect yang terjadi kepada subjek membuatnya tumbuh menjadi anak yang pendiam dan peragu. Ia selalu nampak cemas dalam interaksinya dengan orang-orang di sekitarnya. Kehilangan sosok orangtuanya juga membuat subjek terpaksa menyalurkan keinginannya untuk disayangi kepada orang lain, keinginannya untuk diterima oleh lingkungannya sangat besar mengingat histori penolakan yang dilakukan oleh orangtuanya. Kondisi ini membuat subjek melakukan segara cara untuk dapat diterima, salah satunya dengan melakukan oral seks sesuai dengan permintaan temannya.Kata Kunci:kekerasan seksual anak, penelantaran anak
PENGARUH MENDONGENG TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ANAK PENDERITA KANKER Ega Arini Perwitosari; Suci Murti Karini; Berliana Widi Scarvanovi
Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi Vol 10, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.836 KB) | DOI: 10.21107/personifikasi.v10i1.5648

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mendongeng untuk menurunkan kecemasan anak yang menderita kanker. Subjek dalam penelitian ini satu anak yang menderita leukimia.. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen kasus tunggal desain A-B dengan mengukur kondisi subjek pada fase baseline selama 3 hari dan fase intervensi selama 3 hari. Metode pengumpulan data yaitu dengan menggunakan observasi perilaku kecemasan. Analisa data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif dengan analisis kuantitatif meliputi analisis dalam kondisi dan analisis antar kondisi dan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat dinyatakan bahwa mendongeng memiliki pengaruh terhadap penurunan kecemasan pada anak penderita kanker. Penurunan kecemasan tersebut meliputi penurunan intensitas perilaku pada setiap aspek kecemasan yaitu aspek fisiologis, kognitif, afektif, dan perilaku. Dengan mendongeng, anak-anak menjadi lebih nyaman, rileks, mampu mengembangkan kemampuan koping, dan mengalihkan fokus pada emosi negatif menjadi lebih positif. Penelitian ini memiliki kesimpulan bahwa terdapat pengaruh mendongeng terhadap penurunan kecemasan pada anak penderita kanker di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Maka direkomendasikan untuk pihak rumah sakit maupun orang tua dari anak penderita kanker memberikan kegiatan mendongeng di rumah sakit maupun di rumah sebagai alternatif bermain. Kata Kunci           : mendongeng, kecemasan, anak penderita kanker AbstractThe aim of this study is to determine the effect of storytelling to decrease anxiety of children with cancer. The subject of this research is a child with leukimia. This study uses Single Subject Research (SSR) with A-B design by record the subject’s condition at baseline phase for 3 days and intervention phase for 3 days.  Data collecting method of this research is observation on anxiety behaviour. The data is analysed using descriptive statistical technique through analysis in conditions and between conditions and qualitative analysis. The analysis reveals that storytelling decrease anxiety of children with cancer. The decrease in anxiety includes intensity of behavior in every aspect of anxiety that is physiological, cognitive, affective, and behavioral aspects. By storytelling, children become more comfortable, relax, able to develop coping skills, and change focus on negative emotions to be more positive. This study has the conclusion that storytelling decrease anxiety in children with cancer.  Therefore, hospitals and parents are suggested to carry out storytelling on children with cancer at the hospital and home to decrease anxiety. Keyword                : storytelling, anxiety, children with cancer
Kualitas Relasi Remaja dan Orang Tua dengan Kecanduan Internet pada Siswa Sekolah Menengah Atas Pengguna Smartphone Soffa Mar'ah Azizah; Tri Rejeki Andayani; Berliana Widi Scarvanovi
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol. 9 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.014 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v9n2.p112-121

Abstract

Smartphone is the most widely used device to access internet. Adolescents tend to access internet excessively that makes them to be more dependent and addicted to it. Internet addiction can be influenced by both internal and external factors and one of them is the quality of parent-adolescent relation. The purpose of this study is to examine the correlation between the quality of parent-adolescent relationship and internet addiction. Population of this study was high school students in Surakarta who use smartphones. The total number of 354 subjects was recruited using multistage cluster random sampling by determining the selected classrooms from the selected clusters. The instruments used to collect data were Internet Addiction Scale (α = 0,860), Quality of Father-Adolescent Relationship Scale (α = 0,815), and Quality of Mother-Adolescent Relationship Scale (α = 0,815). Data were analyzed using multiple linear regression. The result shows that there is a significant negative correlation between quality of parent-adolescent relationship and internet addiction with Fcalculated > Ftable (8,174 > 3,03) and r = -0,211 in the significant value of  p <0,05. Partially, the significancy of correlation between quality of relationship and internet addiction is only proved for mother-adolescent relationship.Keywords: Internet addiction, internet user, parent-adolescent relationship
“Legowo”: Sebuah Gambaran Kebersyukuran dan Kesejahteraan Psikologis Guru Pendidikan Anak Usia Dini Berliana Widi Scarvanovi

Publisher : Ilmu Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/jip.v10i1.2890

Abstract

Guru PAUD adalah salah satu profesi yang vital perannya dalam masyarakat, namun justru sangat rentan dengan tuntutan kerja dan stres yang tinggi. Penelitian ini bertujuan menggali lebih dalam mengenai gambaran kebersyukuran dan kesejahteraan psikologis pada Guru PAUD. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 84 guru PAUD di Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pengambilan data melalui skala psikologi. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil analisis, nilai signifikansi adalah 0,000 (<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kebersyukuran dengan kesejahteraan psikologis pada Guru PAUD. Sumbangan kebersyukuran terhadap kesejahteraan psikologis sendiri adalah 19,2% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
Hubungan Antara Konsep Diri Remaja Putri Pelaku Diet dengan Kecenderungan Body Dysmorphic Disorder di SMAN 45 Jakarta Cynthia Fauziah Handhini; Istar Yuliadi; Berliana Widi Scarvanovi
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jip.v8i1.59926

Abstract

Remaja putri cenderung terobsesi agar penampilan tubuhnya menarik. Hal tersebut dapat menimbulkan perilaku maladaptive yaitu Body Dysmorphic Disorder. Perilaku tersebut menjadi salah satu penyebab timbulnya konsep diri yang kurang baik. Salah satu usaha yang biasa dilakukan remaja putri untuk mendapatkan bentuk tubuh sesuai harapannya adalah menerapkan program diet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri remaja putri pelaku diet dengan kecenderungan Body Dysmorphic Disorder. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan negative antara konsep diri remaja putri pelaku diet dengan kecenderungan Body Dysmorphic Disorder. Subjek dalam penelitian ini yaitu 501 siswi di salah satu SMA Negri Jakarta. Pengumpulan data menggunakan skala kecenderungan Body Dysmorphic Disorder dan skala konsep diri. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien korelasi (rxy)= -0,524 dengan taraf signifikasi p = 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima dan terbukti bahwa ada hubungan negatif antara konsep diri remaja putri pelaku diet dengan kecenderungan Body Dysmorphic Disorder.
Hubungan Regulasi Diri dan Grit dengan Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja pada Mahasiswa Akhir Psikologi UNS Cahyo Ardi Nugroho; Rahmah Saniatuzzulfa; Berliana Widi Scarvanovi
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jip.v7i1.57730

Abstract

Salah satu tujuan mahasiswa setelah lulus kuliah adalah bekerja. Persaingan dalam mencari kerja dapat menimbulkan kecemasan bagi mahasiswa. Untuk itu diperlukan upaya untuk menurunkan rasa cemas yang dialami mahasiswa dengan regulasi diri dan grit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan regulasi diri dan grit dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 80 mahasiswa tingkat akhir Psikologi UNS yang terdiri angkatan 2015-2017 dengan teknik pengambilan sampel proportioned stratified random sampling. Instrument dalam penelitian ini adalah skala kecemasan menghadapi dunia kerja (α=0,922), skala regulasi diri (α=0,879), dan skala grit (α=0,899). Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan nilai p=0,000 (p < 0,05) dengan nilai Fhitung=16,705 > Ftabel=3,12 dan nilai R=0,550 yang berarti secara bersama-sama (simultan) berhubungan dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir dengan tingkat sedang. Hasil analisis korelasi parsial menunjukkan terdapat hubungan negatif signifikan antara regulasi diri dengan kecemasan menghadapi dunia kerja (p=0,005 < 0,05; r=0,312) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara grit dengan kecemasan menghadapi dunia kerja (p=0,318 > 0,05; r=-0,114).
“GROWING STRONGER”: GAMBARAN KOPING RELIGIUS POSITIF DAN PERTUMBUHAN PASCATRAUMA PADA PASIEN KANKER PAYUDARA Ainun Nisa Khusni Dewi; Suci Murti Karini; Berliana Widi Scarvanovi
Seurune : Jurnal Psikologi Unsyiah Vol 5, No 2: Juli 2022
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/s-jpu.v5i2.27020

Abstract

Kejadian traumatik pada individu bukan hanya memberikan dampak negatif namun diluar dugaan dapat juga memberikan dampak positif pada individu. Kondisi dimana seorang individu berhasil melewati sebuah kejadian traumatik disebut dengan pertumbuhan pascatrauma. Pertumbuhan pascatrauma sendiri dapat dicapai oleh individu melalui penggunaan metode koping dengan pendekatan agama atau biasa disebut dengan koping religius. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara koping religius positif dengan pertumbuhan pascatrauma pada pasien kanker payudara. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan kriteria menderita penyakit kanker payudara stadium 2 yang sudah melakukan terapi, merupakan pasien di RSUD Dr.Moewardi Surakarta, berada pada rentang usia 40-65 tahun, dan bersedia menjadi subjek dengan menandatangani informed consent. Jumlah subjek yang diperoleh sebanyak 66 orang, yang didapatkan melalui sampling secara purposive. Karakteristik subjek sendiri adalah wanita pasien kanker payudara. Instrumen yang digunakan adalah Skala Koping Religius Positif dengan r=0.887 dan Skala Pertumbuhan Pascatrauma dengan r=0.859. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0.000 (p0.05) dan nilai koefisien korelasi r=0.585. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara koping religius positif dengan pertumbuhan pascatrauma pada pasien kanker payudara.