Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep matematika dan nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam tradisi bretes pada masyarakat suku Sasak di Lombok Tengah. Bretes dalam bahasa Sasak artinya putus, masyarakat Sasak mengaplikasikan tradisi bretes dalam bentuk selamatan (rowah). Kegiatan bretes dilakukan pada malam Jum’at, pada usia kehamilan tujuh bulan dan pada anak pertama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi untuk memahami secara mendalam bagaimana konsep matematika dan nilai-nilai pendidikan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui observasi langsung, wawancara secara mendalam, dan dokumentasi, penelitian ini mengidentifikasi konsep matematika yang terdapat pada alat-alat yang digunakan. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat unsur matematika yaitu konsep geometri bangun datar seperti persegi, lingkaran, dan persegi panjang. Dan konsep geometri bangun ruang seperti bola, setengah bola dan tabung. Adapun nilai pendidikan diantaranya, religius, disiplin, gotong royong, gemar membaca, dan jujur. Tradisi bretes tidak hanya berperan sebagai bentuk tradisi yang diyakini secara turun temurun, tetapi juga sebagai media yang efektif untuk mengajarkan dan mengenalkan keterampilan matematika dasar, memperkuat kerjasama sosial, dan menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda. Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang hubungan antara tradisi lokal dan pendidikan matematika, serta menawarkan kontribusi terhadap pemahaman mengenai pendidikan berbasis budaya dalam konteks masyarakat adat.
Copyrights © 2025