Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Sekolah Dasar bertujuan untuk mengukur hasil belajar, kualitas lingkungan belajar, dan karakter peserta didik. Hasil belajar dievaluasi melalui Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang terdiri dari kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. Data di tingkat nasional menunjukkan kemampuan numerasi peserta didik di Indonesia belum memadai. Kemampuan numerasi mencakup penguasaan pengetahuan dan penerapan, penalaran konsep, fakta, dan alat matematika dalam memecahkan masalah sehari-hari serta pemahaman matematika yang diperoleh di sekolah. Guru-guru menghadapi kendala dalam menyusun soal numerasi yang berbentuk seperti soal PISA (Programme for International Student Assesment), sehingga peserta didik kurang terlatih menghadapi soal tersebut pada saat ANBK. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membimbing secara intensif (tutoring) peserta didik Fase C SDIP YLPI Kota Pekanbaru dalam menyelesaikan soal numerasi. Hasil pre-test dan post-test numerasi menunjukkan peningkatan kemampuan numerasi peserta setelah mengikuti program tutoring. Sebelum tutoring, mayoritas peserta berada pada kategori Dasar (54%), dengan hanya 6% yang mencapai kategori Mahir. Namun, setelah program tutoring, persentase peserta di kategori Mahir meningkat sebesar 5% dan kategori Cakap naik menjadi hampir 45%. Selain itu, tidak ada lagi peserta yang masuk dalam kategori Perlu Intervensi Khusus (PIK), yang sebelumnya sebesar 3%. Rata-rata skor peserta pada post-test juga meningkat menjadi 31,34. Kegiatan tutoring ini membutuhkan komitmen yang kuat dari guru, sekolah, dan yayasan agar terjadi peningkatan rapor pendidikan di SDIP YLPI secara berkelanjutan.
Copyrights © 2025