Penelitian ini membahas fenomena campur kode dalam tuturan anak usia sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena campur kode dalam tuturan anak usia sekolah dasar di SDN Daan Mogot 3 dari perspektif sosiolinguistik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dengan metode simak yang dilanjutkan dengan teknik simak libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Hasil analisis menunjukkan bahwa bentuk campur kode yang paling dominan adalah penyisipan kata, dengan campur kode ke luar sebagai jenis yang paling sering digunakan, terutama melibatkan bahasa Inggris. Motif utama penggunaan campur kode adalah kemauan penutur untuk mengekspresikan diri, mengikuti tren, atau menciptakan keakraban dalam interaksi sosial. Faktor lain, seperti pengaruh lingkungan heterogen dan eksposur media, turut berkontribusi dalam fenomena ini. Penelitian ini menegaskan peran penting lingkungan sosial dalam membentuk pola komunikasi anak-anak, menjadikan campur kode sebagai strategi linguistik yang fleksibel dan adaptif untuk membangun identitas serta hubungan interpersonal.
Copyrights © 2025