Keselamatan pasien merupakan aspek krusial dalam mutu layanan rumah sakit, kepala ruangan memiliki peran strategis dalam membangun budaya keselamatan melalui gaya kepemimpinan yang diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional, transaksional, dan campuran dengan budaya keselamatan pasien di ruang intensif RSUD Cibinong. Penelitian ini menggunakan metode mixed methods dengan pendekatan explanatory sequential design, data dikumpulkan melalui kuesioner Hospital Survey on Patient Safety Culture, observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Analisis data kuantitatif menggunakan uji Chi-Square dan Fisher’s Exact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional (p>0,05), transaksional (p>0,05), maupun campuran (p>0,05) dengan budaya keselamatan pasien. Namun dari hasil wawancara mendalam didapatkan bahwa kepemimpinan transaksional paling sesuai untuk ruang intensif karena menekankan kepatuhan terhadap SOP dan efektivitas dalam kondisi kritis. Namun budaya keselamatan pasien tidak hanya dipengaruhi gaya kepemimpinan, tetapi juga oleh sistem pelaporan insiden yang lebih efektif, kebijakan manajemen rumah sakit dan tingkat kesadaran tenaga kesehatan terhadap keselamatan pasien. Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Transformasional, Transaksional, Campuran, Budaya Keselamat
Copyrights © 2025