Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN INTENSIF TERHADAP BUDAYA KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIBINONG TAHUN 2024 PAngkey, DIcky Yulius; Saumly Agniesta, Faradiba; Trigono, Ahdun
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v9i1.6032

Abstract

Keselamatan pasien merupakan aspek krusial dalam mutu layanan rumah sakit, kepala ruangan memiliki peran strategis dalam membangun budaya keselamatan melalui gaya kepemimpinan yang diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional, transaksional, dan campuran dengan budaya keselamatan pasien di ruang intensif RSUD Cibinong. Penelitian ini menggunakan metode mixed methods dengan pendekatan explanatory sequential design, data dikumpulkan melalui kuesioner Hospital Survey on Patient Safety Culture, observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Analisis data kuantitatif menggunakan uji Chi-Square dan Fisher’s Exact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional (p>0,05), transaksional (p>0,05), maupun campuran (p>0,05) dengan budaya keselamatan pasien. Namun dari hasil wawancara mendalam didapatkan bahwa kepemimpinan transaksional paling sesuai untuk ruang intensif karena menekankan kepatuhan terhadap SOP dan efektivitas dalam kondisi kritis. Namun budaya keselamatan pasien tidak hanya dipengaruhi gaya kepemimpinan, tetapi juga oleh sistem pelaporan insiden yang lebih efektif, kebijakan manajemen rumah sakit dan tingkat kesadaran tenaga kesehatan terhadap keselamatan pasien. Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Transformasional, Transaksional, Campuran, Budaya Keselamat
THE EFFECT OF EMPLOYEE ENGAGEMENT, WORK LIFE BALANCE AND QUALITY OF NURSING WORK LIFE ON THE PERFORMANCE OF INPATIENT NURSES AT BHAYANGKARA HOSPITAL, CLASS IV, MAMUJU Aziz, Abdul; Susanto, Effri; Pangkey, Dicky Yulius; Rosidawati, Rosidawati
Jurnal Penelitian Keperawatan Medik Vol 7 No 2 (2025): Jurnal Penelitian Keperawatan Medik
Publisher : Fakultas Keperawatan Institut Kesehatan Deli Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpkm.v7i2.2234

Abstract

Nurses play an essential role in hospitals, particularly in inpatient care, where they are the primary point of contact with patients. As the largest group in the healthcare workforce, nurses interact with patients more than any other healthcare professionals. Despite their crucial role, complaints regarding nurse performance remain frequent among patients and their families. This is evident from the feedback received about hospital services, especially concerning the quality of nursing care. To address this issue, improving nurse performance requires practical strategies, such as enhancing employee engagement, work-life balance, and the overall quality of nursing work life. These factors have been shown to positively influence nursing performance. The aim of this study was to eval_uate how employee engagement, work-life balance, and nursing work life quality affect the performance of inpatient nurses at Bhayangkara Hospital in Mamuju. Using a quantitative non-experimental research design with cross-sectional analysis, the study utilized linear regression to analyze data from 43 inpatient nurses. The data was processed using SPSS Version 24.0. The findings revealed that employee engagement has a significant positive impact on nurse performance, with a p-value of 0.003 (<0.05), thus confirming that greater engagement enhances performance. Work-life balance also significantly influences nurse performance, with a p-value of 0.006, highlighting its importance. Similarly, the quality of nursing work life was found to positively affect performance, with a p-value of 0.009. The F test results indicated that the combined factors of employee engagement, work-life balance, and nursing work life quality significantly influence nurse performance, with a p-value of 0.004. Together, these factors explained 78.6% of the variance in nurse performance, suggesting that other external factors account for the remaining 21.4%.
Analisis Ketepatan Waktu Visitasi Dokter Spesialis Pada Pasien Rawat Inap Sesuai Indikator Nasional Mutu Di RS Mitra Plumbon Cirebon Gunawan, Erica; Jak, Yanuar; Pangkey, Dicky Yulius
JURNAL ADMINISTRASI & MANAJEMEN Vol 15, No 3 (2025): Jurnal Administrasi dan Manajemen
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jam.v15i3.6691

Abstract

Kepuasan pasien menjadi tujuan utama peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Pemerintah melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor. 30 Tahun 2022 telah menetapkan target indikator mutu nasional untuk dapat menjaga dan meningkatkan kualitas layanan Kesehatan di Indonesia. Salah satu indicator tersebut adalah kepatuhan waktu visite dokter. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepatuhan, pengetahuan, motivasi,sikap dan kebijakan organisasi terhadap ketepatan waktu visitasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan study cross sectional. Dilaksanakan pada total populasi sebanyak 70 orang dokter spesialis di RS.Mitra Plumbon Cirebon selama bulan Desember 2024 – Januari 2025. Hasil penelitian pada uji bivariat variable kepatuhan disimpulkan terdapat hubungan bermakna dengan ketepatan waktu visitasi, variable pengetahuan juga disimpulkan terdapat hubungan bermakna terhadap tercapainya ketepatan waktu, variable motivasi tidak terdapat hubungan bermakna terhadap ketepatan waktu, variable sikap dan kebijakan organisasi memiliki hubungan bermakna terhadap ketepatan waktu dan dengan uji multivariat variable kepatuhan, sikap dan kebijakan organisasi terhadap tercapainya ketepatan waktu visitasi sesuai dengan indikator nasional mutu dapat disimpulkan terdapat hubungan bermakna, yang tidak memiliki hubungan bermakna adalah variable pengetahuan dan motivasi dokter spesialis terhadap ketepatan waktu visitasi. Dan dengan uji linier regresi berganda dapat disimpulkan variable kepatuhan memiliki pengaruh paling besar terhadap ketepatan waktu dimana nilai beta didapatkan sebesar 0.384. Oleh karena itu untuk mencapai ketepatan waktu visitasi dapat Memberikan informasi tentang pentingnya indikator mutu dan dampaknya terhadap keselamatan pasien, serta dapat melakukan audit rutin setiap 3 bulan sekali untuk memastikan kepatuhan terhadap jadwal dan mengidentifikasi hambatan yang ada. Kata kunci : Indikator Mutu Nasional; Waktu Visite Dokter; Kepatuhan Waktu Visite.
Studi Analisis Persepsi Pasien Mengenai Kualitas Pelayanan Rawat Jalan Di Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang Tahun 2024 Arifin Abidin, Rifardi Rifiar; Trigono, Ahdun; Pangkey, Dicky Yulius
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 9, No 4 (2025): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v9i4.7110

Abstract

ABSTRAK Dalam era digital yang berkembang pesat, kesiapan rumah sakit dalam mengadopsi teknologi menjadi faktor kunci dalam meningkatkan efisiensi operasional dan kepuasan pasien. Namun, implementasi teknologi tidak hanya bergantung pada ketersediaannya, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor kontekstual seperti literasi digital, budaya organisasi, dan infrastruktur teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan kesiapan penggunaan teknologi di rumah sakit, serta mengeksplorasi peran kemanfaatan sebagai mediator dan digital lifestyle sebagai moderator. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis regresi dan model moderasi-medisiasi. Data dikumpulkan dari 235 responden yang terdiri dari tenaga medis dan administrasi di rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi digital tidak berpengaruh signifikan terhadap kesiapan teknologi (p sama dengan 0.347), bertentangan dengan prediksi model TAM. Sebaliknya, budaya organisasi dan infrastruktur teknologi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan teknologi (p sama dengan 0.000). Kemanfaatan berperan sebagai mediator dalam hubungan antara budaya organisasi dan kesiapan teknologi, serta antara infrastruktur teknologi dan kesiapan teknologi. Digital lifestyle memperkuat efek mediasi kemanfaatan dalam hubungan budaya organisasi dan kesiapan teknologi, tetapi tidak berpengaruh pada hubungan literasi digital dengan kemanfaatan. Penelitian ini memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam mengadopsi teknologi. Manajemen rumah sakit disarankan untuk memperkuat budaya organisasi yang mendukung inovasi serta meningkatkan infrastruktur teknologi guna mempercepat penerapan sistem digital yang lebih efektif. Kata Kunci: Kesiapan Teknologi, Budaya Organisasi, Infrastruktur Teknologi, Digital Lifestyle, Kemanfaatan, Rumah Sakit.
Pengaruh Budaya Kerja Dan Job Burnout Tenaga Medis Dan Tenaga Kesehatan Terhadap Budaya Keselamatan Pasien Di IGD RS Mitra Plumbon Cirebon Maula, Ismatul; Jak, Yanuar; Pangkey, Dicky Yulius
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 9, No 4 (2025): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v9i4.6732

Abstract

Latar belakang: Budaya kerja dalam organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, merupakan salah satu elemen fundamental yang mempengaruhi budaya keselamatan pasien. Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah salah satu unit yang memiliki mobilitas dan tekanan yang tinggi di rumah sakit, sehingga tenaga medis dan tenaga kesehatannya sangat rawan terkena burnout. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh budaya kerja dan job burnout pada tenaga medis dan tenaga kesehatan terhadap budaya keselamatan pasien di IGD RS Mitra Plumbon Cirebon. Metode penelitian menggunakan desain deskriptif korelatif, jenis penelitian kuantitatif, menggunakan pendekatan cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan Januari 2025. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan di IGD RS Mitra Plumbon yang berjumlah 80 orang. Hasil penelitian didapatkan analisis uji F (Simultan) menunjukkan nilai p lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh budaya kerja dan job burnout tenaga medis dan tenaga kesehatan terhadap budaya keselamatan pasien, namun pada hasil uji t parsial yang hanya memiliki pengaruh terhadap budaya keselamatan pasien adalah budaya kerja. Sedangkan job burnout tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil Koefisien determinasi didapatkan nilai R2 sebesar 0,735 dapat dijelaskan bahwa variabel independen mempengaruhi variable terikat sebesar 73% sisanya 26,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Kesimpulan penelitian bahwa ada pengaruh secara simultan antara budaya kerja dan job burnout tenaga medis dan tenaga Kesehatan terhadap budaya keselamatan pasien, namun perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengindetifikasi faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi budaya kerja dan job burnout terhadap budaya keselamatan pasien dengan variabel lain. Kata Kunci: Budaya Kerja, Job burnout dan Budaya Keselamatan Pasien
Pengaruh Komunikasi dan Kedisiplinan Tenaga Kesehatan Terhadap Kualitas Pelayanan Poli Rawat Jalan di Rumah Sakit Unimedika Setu Bekasi Tahun 2024 Insyiraah, Adzkia Risky Al; Pangkey, Dicky Yulius; Ambarini, Tinon
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 9, No 4 (2025): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v9i4.7077

Abstract

Peningkatan ekspektasi masyarakat terhadap layanan kesehatan menuntut rumah sakit untuk mengoptimalkan kualitas pelayanan melalui komunikasi efektif dan kedisiplinan tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh komunikasi dan kedisiplinan tenaga kesehatan terhadap kualitas pelayanan poli rawat jalan di RS Unimedika Setu Bekasi. Penelitian kuantitatif dengan desain korelasional melibatkan 100 responden pasien rawat jalan yang dipilih menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur dan dianalisis menggunakan regresi linear berganda. Hasil uji-t menunjukkan komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan (t sama dengan 2, 868 dan p sama dengan 0,005), kedisiplinan berpengaruh signifikan (t sama dengan 7,465 dan p sama dengan 0,000), dan secara simultan kedua variabel berpengaruh signifikan (F sama dengan 176,132 dan p sama dengan 0,000) dengan R2 sama dengan 0,784. Komunikasi dan kedisiplinan secara signifikan mempengaruhi kualitas pelayanan rawat jalan. Disarankan peningkatan pelatihan komunikasi terapeutik dan penerapan regulasi kedisiplinan yang lebih ketat untuk mengoptimalkan kualitas pelayanan.
Hubungan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruangan Intensif Terhadap Budaya Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Unimedika Setu Bekasi Tahun 2024 Tyas, Aulia Rahma Ning; Pangkey, Dicky Yulius; Ambarini, Tinon
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 9, No 4 (2025): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v9i4.7078

Abstract

Background: Based on Law Number 17 of 2023, concerning hospitals, it states that a hospital establishment must have very complete health service facilities. This study analyzes the relationship between the leadership style of the head of the intensive care unit and the culture of patient safety at Uni Medika Setu Hospital, Bekasi, considering that the data results prefer a transactional leadership style reaching 44% in 2023. Method: Mixed Method Research, with a combination of Quantitative and Qualitative, involving a sample of 70 Nurses. Data were analyzed using Chi Square. Results: Leadership styles with the Transactional, Transformational, and Mixed types have no statistical differences, but when conducted through interviews, the Transactional style is more dominant. Conclusion: Any type of leadership style has the same results in terms of statistical tests, but it is different if the interview results are different, nurses prefer the Transactional leadership style. Keywords: Leadership Style, Nurses, Patient Safety Culture
Analisis Mutu Pelayanan Kesehatan Melalui Penerapan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Susanto, Joko; Trigono, Ahdun; Pangkey, Dicky Yulius
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol. 14 No. 03 (2025): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v14i03.3818

Abstract

Mutu pelayanan kesehatan merupakan aspek penting dalam pengelolaan rumah sakit, di mana Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) berperan besar dalam keselamatan pasien, infeksi terkait pelayanan kesehatan Healthcare Associated Infections (HAIs) tetap menjadi tantangan global yang berdampak pada pasien dan tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi program PPI di RS Unimedika Setu Bekasi dan efektivitasnya dalam meningkatkan mutu pelayanan. Secara khusus, penelitian ini mengkaji kepatuhan tenaga kesehatan, data surveilans infeksi, serta tantangan dalam implementasi PPI. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data, observasi, dana analisis dokumen. Triangulasi data dilakukan untuk meningkatkan validitas temuan. Studi menemukan bahwa kepatuhan terhadap kebersihan tangan masih rendah, dengan sekitar 50% individu tidak patuh, sementara penggunaan alat pelindung diri (APD) juga belum sesuai standar, dengan tingkat ketidaksesuaian mencapai sekitar 40%. Data surveilans menunjukkan tingginya angka kejadian HAls, terutama plebitis (5,24%) dan infeksi daerah operasi (3,6%). Kesimpulan: Penguatan kebijakan PPI, peningkatan pelatihan staf, serta monitoring kepatuhan menjadi langka strategis dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Integrasi inisiatif PPI data strategi akreditasi rumah sakit diperlukan untuk perbaikan jangka panjang.
Optimization of the Use of Medical Equipment as an Effort to Increase the Efficiency and Accuracy OF Doctors' Work in the Operating Room at Hastien Rengasdengklok Hospital Sumilat, Christian; Pangkey, Dicky Yulius; Ambarini, Tinon
Research of Service Administration Health and Sains Healthys Vol 6, No 2 (2025): Research of Service Administration Health and Sains Healthys (Desember)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/rehat.v6i2.9464

Abstract

The optimization of medical device utilization in hospitals is often hindered by limited medical staff training, unintegrated equipment management, and inadequate infrastructure. These factors contribute to low efficiency in doctors' performance and declining quality of healthcare services. This study aims to explore hospital strategies for optimizing the use of medical devices in operating rooms and to understand doctors' perceptions of their effectiveness. The qualitative study was conducted at Hastien Rengasdengklok Hospital over one month starting June 1, 2025. Data were collected through in-depth interviews, observations, and documentation involving the hospital director, management, specialists, nurses, and patients. Validity was maintained through triangulation and member checks, while research ethics were upheld through confidentiality and informed consent. The hospital's optimization strategy includes regular training, equipment maintenance, SOP standardization, and cross-professional collaboration, reflecting a comprehensive managerial transformation based on technical, ethical, and epistemological approaches. This strategy aligns with the Utilization Management and Technology Acceptance Model theories. However, challenges such as substandard equipment and uneven training remain. The hospital responds with innovations like hybrid training and digital technology integration. Doctors perceive medical devices as essential tools that extend their professional responsibility and are viewed as strategic assets in line with the Resource-Based View approach. These perceptions, rooted in direct experience, support the principles of Total Quality Management and foster a learning organizational culture focused on delivering high-quality and sustainable services.