Kesetaraan gender dalam penyuluhan pertanian adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani, termasuk di Kabupaten Bogor. Meskipun perempuan memegang peran penting dalam sektor pertanian, mereka sering kali diabaikan dalam program penyuluhan, pelatihan, dan akses teknologi. Kondisi ini antara lain disebabkan oleh hambatan budaya, stereotip gender, dan kebijakan yang tidak sensitif gender. Untuk itu, policy brief ini mengkaji peran lembaga dalam mendorong terwujudnya kesetaraan gender dalam kebijakan penyuluhan bagi ujung tombak pelaksana kegiatan tersebut, yakni para penyuluh. Pemberian akses yang lebih besar bagi penyuluh perempuan untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan lanjutan yang didukung oleh pelibatan yang lebih besar bagi para petani perempuan, diyakini menjadi solusi guna mewujudkan kebijakan penyuluhan yang lebih setara gender. Kondisi ini didukung oleh pewajiban bagi penyuluh dan staf bagian lainnya untuk membiasakan membuat pendataan secara terpilah gender. Dengan data ini, akan dapat diketahui permasalahan dan kebutuhan masing-masing gender, sehingga dapat dibuat program dan kegiatan yang lebih tepat sasaran. Upaya untuk memenuhi komitmen kesetaraan gender bagi penyuluh dan petani perempuan ini tidak saja memenuhi hak mereka, melainkan juga dapat meningkatkan produktivitas mereka yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025