Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Karakteristik Inovasi Terpakai dalam Peternakan Sapi Rakyat dan Pertanian Padi di Kabupaten 50 Kota Provinsi Sumatera Barat R. Azhari; Y. F. Kurnia; E. Martius
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 24, No 1 (2022): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.24.1.110-118.2022

Abstract

RENCANA AKSI PEREMAJAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT RAKYAT KELOMPOK TANI DAN KUD BUKIT JAYA DI KABUPATEN DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT Melinda Noer; Ira Wahyuni Syarfi; Rafnel Azhari
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 1 No 4.b (2018)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.604 KB)

Abstract

Perkebunan kelapa sawit di Propinsi Sumatera Barat sudah memasuki umur tanaman yang tidak ekonomis lagi untuk terus diusahakan, sehingga perlu diremajakan untuk mewujudkan pembangunan perkebunan berkelanjutan. Penanaman kembali (replanting) untuk tanaman yang berumur >25 tahun sudah harus dilakukan. Kabupaten Dharmasraya sedang mempersiapkan masyarakat pekebun kelapa sawit untuk program replanting tanaman kelapa sawit. Namun pada banyak kondisi perkebunan rakyat, koperasi petani yakni KUD menjadi penting untuk dikembalikan fungsi dan perannya dalam replanting, sehingga KUD perlu diberdayakan. KUD Bukit Jaya adalah satu-satunya KUD Perkebunan Plasma PIR-Trans di Kab. Dharmasraya yang masih aktif dan antusias untuk melakukan replanting, namun anggotanya belum melaksanakan replanting. Permasalahan KUD Bukit Jaya adalah belum mendapatkan akses bantuan hibah dana replanting, memiliki dana Idapertabun sebagai modal awal replanting namun belum diterima, dan KUD belum memiliki rencana aksi untuk replanting. Kegiatan ini membantu KUD Bukit Jaya untuk menyusun rencana aksi replanting tanaman kelapa sawit di wilayah kerjanya, memfasilitasi akses bantuan hibah dana replanting dan Idapertabun. Hasil kegiatan ini, telah membuat KUD Bukit Jaya memiliki rencana aksi replanting, terbukanya akses untuk pendanaan melalui hibah dana replanting dan bantuan bibit unggul.
PERSIAPAN PEREMAJAAN KEBUN KELAPA SAWIT OLEH KUD SUKA MAJU DAN KUD BUKIT JAYA DI KABUPATEN DHARMASRAYA PROPINSI SUMATERA BARAT Melinda Noer; Ira Wahyuni Syarfi; Rafnel Azhari
BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN Vol 2 No 3 (2019)
Publisher : LPPM (Institute for Research and Community Services) Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/bina.v2i3.106

Abstract

Nationally, the program to rejuvenate oil palm has become a concern of the Government. It is supported by the policy of replanting grant funds using funds from the Oil Palm Plantation Fund Management Agency (BPDPKS), including West Sumatra Province. In Dharmasraya District, KUD Suka Maju received grant funds to realize replanting in 2019, while KUD Bukit Jaya was for realization in 2020. This paper describes the activities' results to the two KUDs in preparation for replanting oil palm using BPDPKS funds. The activity's objective is to encourage and revive the spirit of cooperation in the KUD and help accelerate the effective coordination among stakeholders in the replanting program in the district of Dharmasraya. In the context of broader regional development, particularly the development of sustainable oil palm plantations, this oil palm replanting program needs to involve stakeholders from the initial planning stages to implementation and evaluation. Coordination between related government agencies requires the participation of the Regional Development Planning Agency (Bappeda) as the coordinator of regional planning, and it is necessary to internalize the replanting program plan with all its aspects into the Office's Strategic Plan (Renstra) and the Regional Medium-Term Development Plan.
The Role of Self-Supporting Extension Agent in Institutional Development of Farmers in Sijunjung Regency and West Pasaman Regency Hery Bachrizal Tanjung
JERAMI : Indonesian Journal of Crop Science Vol 2 No 2 (2020): JIJCS
Publisher : Department of Crop Science, Faculty of Agriculture, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jijcs.2.2.79-85.2020

Abstract

The advancement of agriculture sector in one region cannot be separated from the role of agricultural extension in the region. To cover the deficiency of agricultural extension agents, self-supporting extension agents are recruited from farmers or private parties. This study aims to analyze the role of self-supporting instructors in improving farmer institutions and analyze factors related to the role of self-supporting extension agents in improving farmer institutions. This research was a qualitative descriptive study, and it was conducted in West Pasaman and Sijunjung Regency with a sample of 38 people. The results showed that self-supporting instructors play a significant role in improving farmer institutions; this is seen from 78% of self-supporting extension agents have a role in increasing farmer institutions. Factors related to the role of self-supporting extension agents in improving farmer institutions are (1) the age of agents, (2) the number of partners from farmer groups, and (3) the frequency of training attended by self-supporting extension agents. To increase the role of self-extension extension agents in the institutional development of farmers, it is recommended that institutions who manage the agricultural extension recruit self-supporting extension agents from the millennial generation and facilitate self-supporting extension agents to be able to participate in training related to farming in the agent's area of work.
INTERAKSI MULTIPIHAK DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN SENTRA KOPI ARABIKA DI KABUPATEN SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT Rafnel Azhari; Istiqamah Oktariq; Helmi
Agrica Ekstensia Vol 15 No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.479 KB) | DOI: 10.55127/ae.v15i1.73

Abstract

Kopi Arabika merupakan komoditi potensial untuk dikembangkan dilihat berdasarkan tingginya permintaan pasar, sehingga diperlukan pengembangan kawasan dalam peningkatan produksi kopi, guna mengambil peluang menguntungkan dari pengusahaan kopi Arabika. Berbicara pengembangan kawasan tidak lepas dari peran dan interaksi yang terjadi antar stakeholder terkait. Peran dan interaksi menjadi hal penting agar pengembangan kawasan dapat tercapai. Pemilihan lokasi penelitian dikarenakan kecenderungan pesatnya peningkatan usaha agribisnis kopi dalam pengembangan kawasan dengan adanya koperasi, sehingga menarik mengkaji interaksi yang terjadi. Artikel ini mencoba menjelaskan seperti apa peran dan interaksi yang dijalankan stakeholder khususnya koperasi, pemerintah dan petani dalam pengembangan kawasan sentra kopi Arabika, serta seperti apa peran dan interaksi yang dibutuhkan untuk meningkatkan pencapaian dalam pengembangan kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi lapangan di kawasan Kopi Solok Radjo Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Peran dan interaksi antara koperasi, pemerintah dan petani dalam penelitian ini ditinjau berdasarkan aspek agribisnis. Hasil penelitian menunjukan bahwa koperasi, pemerintah dan petani memiliki peranan masing-masing yang telah dijalankan pada setiap aspek agribisnis, dan terjadi interaksi antar ketiga stakeholder tersebut dalam melaksanakan perannya. Akan tetapi antara Dinas Petanian dan Dinas Koperasi tidak ditemukan interaksi yang terjadi. Untuk mengoptimalkan pengembangan kawasan, peran dan interaksi yang perlu ditingkatkan adalah peran pemerintah dalam menyediakan sarana prasarana pertanian dan mendukung keberhasilan usahatani petani, dan mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas organisasi koperasi. Kemudian peran koperasi dalam membantu dan menjadi wadah pengembangan usaha bagi petani serta peran petani dalam menjaga kualitas kopi mulai dari bibit, penanaman, perawatan, panen, dan pasca panen; dan berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi.
Pengelolaan Keuangan Desa di Kabupaten Pasaman Barat Ira Wahyuni Syarfi; Rafnel Azhari; Wulan Bedi Pratama
Jurnal Ekonomi Manajemen Perbankan Vol 3, No 2 (2021): JEMPER Juli - Desember
Publisher : Prodi Manajemen S1 dan D3 Keuangan & Perbankan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/jemper.v3i2.641

Abstract

Peran strategis pemerintahan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dijamin oleh undang-undang. Menganalisis pengelolaan keuangan desa dan mengidentifikasi aspek-aspek yang mempengaruhi pelaksanaan pengelolaan keuangan desa merupakan tujuan dari penelitian ini. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam terhadap reponden. Data dianalisis dengan metode analisis deskriptif berdasarkan persepsi responden dengan memberi skor (1 dan 2). Terdapat beberapa indikator dalam pengelolaan keuangan desa yang harus menjadi perhatian terutama dalam ketepatan waktu dalam pengelolaan keuangan desa. Pada tiga kategori nagari terutama pada nagari kategori berkembang ditemukan adanya keterlambatan dalam pengelolaan keuangan desa seperti keterlambatan penyampaian Raperdes, keterlambatan tutup buku serta keterlambatan dalam menyampaikan laporan pertanggungjawaban. Hal ini mengakibatkan terlambatnya dalam melaksanakan pembangunan yang menggunakan uang desa. Dalam hal mengelola uang desa secara efektif dan efisisen di Kabupaten Pasaman Barat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia, kepatuhan terhadap kinerja prosedur dan ketersediaan sarana dan prasarana.
Competitiveness and Impact of Government Policies on the Development of People's Arabica Coffee Plantations Partnership Pattern in Solok Regency Faidil Tanjung; Rafnel Azhari; Erwin Erwin
Journal of Social Research Vol. 2 No. 2 (2023): Journal of Social Research
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/josr.v2i2.589

Abstract

This study aims to analyze the competitiveness of Arabica coffee commodities and analyze the impact of government policies on Arabica coffee commodities in Solok Regency. This research data analysis method uses the Policy Analysis Matrix (PAM). The results showed that the Arabica coffee plantation business in Solok Regency has competitiveness both in terms of competitive advantage and comparative advantage, where the value of the ratio of private costs and domestic cost ratios obtained is less than one, namely 0.48 and 0.41. For the impact of the Arabica coffee output policy, the private price of Arabica coffee is lower than the social price. The impact of the production input policy causes the private price of tradable input to be higher than the social price, and the impact of the input-output policy causes a decrease in the producer surplus, meaning that there is no economic incentive to increase Arabica coffee production. The suggestion from this research is expected that farmers can increase the productivity of Arabica coffee than the government is expected to expand the planting area and facilitate the provision of superior seeds. The government is also expected to stabilize the selling price of Arabica coffee at the farmer level.
Financial Feasibility of Arabica Coffee Plantation Business Through Partnership Pattern in Solok Regency, West Sumatra Faidil Tanjung; Dwi Evaliza; Rafnel Azhari
International Journal of Agricultural Sciences Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/ijasc.6.2.64-74.2022

Abstract

Lembah Gumanti District has the largest area of Arabica coffee in Solok Regency, with a production of 2588.8 tons in 2019. Some problems farmers face in developing Arabika coffee farming include a lack of knowledge of cultivation techniques and low selling price of coffee (cherry) beans at the farm gate. The Solok Radjo Cooperative emerged to solve farmers' problems and is willing to help develop Arabica coffee plantations in partnership. This study aims to: (1) describe the implementation of partnerships in Arabica coffee farming and (2) analyze the feasibility of arabica coffee farming with partnership pattern. A survey method was used involving 40 sample farmers selected using simple random sampling. Data analysis was carried out qualitatively to determine the implementation and benefits obtained by the partnering parties (farmers and Solok Radjo Cooperative). Quantitative analysis is intended to determine the financial feasibility of developing Arabica coffee with a partnership pattern. In the partnership system, the Solok Radjo Cooperative provides farmers assistance to use superior seeds, socialization of Arabica coffee cultivation and harvesting techniques, and willingness to buy coffee beans (cherry) from farmers with higher prices than local collectors. The benefit obtained by the Solok Radjo Cooperative is the guaranteed supply of Arabica coffee production with better quality. Arabica coffee plantation business through this partnership is feasible with a Net BC ratio of 2.43.
Kontribusi Pendapatan dan Curahan Tenaga Kerja Sektor Industri Kecil (IK) terhadap Pendapatan Rumah Tangga Tenaga Kerja Industri Kecil (IK) di Kelurahan Jati Kecamatan Padang Timur Kota Padang Fitri Rahmi; Hery Bachrizal Tanjung; Rafnel Azhari
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 2, No 3 (2020): December
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v2i3.402

Abstract

Sektor industri merupakan salah satu sektor ekonomi yang sedang dikembangkan di Indonesia sebagai sektor penggerak kemajuan sektor – sektor ekonomi lainnya. Peran sektor industri dalam perekonomian dinilai sangat penting, terutama dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Sub sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat ekonomi lemah yang bergerak dalam berbagi sektor ekonomi. bertujuan untuk: (1) Menganalisis bagaimana curahan tenaga kerja dalam sektor Industri Kecil (2) Menganalisis bagaimana kontribusi pendapatan sektor industri kecil terhadap pendapatan rumah tangga tenaga kerja. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah metode survei dengan wawancara dan kuisioner. Penelitian ini menggunakan metode sensus terhadap 32 sampel rumah tangga tenaga kerja Industri Kecil (IK). Berdasarkan hasil analisis curahan tenaga kerja pria sektor Industri Kecil (IK) lebih besar daripada curahan tenaga kerja wanita Industri Kecil (IK). Rata- rata curahan tenaga kerja pria dalam sektor Industri Kecil (IK) memiliki waktu 60,94 jam per minggu. Sedangkan rata-rata curahan tenaga kerja wanita dalam sektor Industri Kecil (IK) memiliki waktu 46,2 jam per minggu. Kontribusi dalam sektor Industri Kecil (IK) terhadap pendapatan rumah tangga adalah sebesar 50,85%. Artinya kontribusi sektor Industri Kecil (IK) tergolong sedang, sehingga mampu memberikan sumbangan terhadap rumah tangga tenaga kerja sektor Industri Kecil (IK). Diharapkan kepada pemerintah agar lebih meninjau kembali pendapatan (upah) para tenaga kerja Industri Kecil (IK) agar mendapatkan pendapatan (upah) yang selayaknya sesuai dengan upah minimum regional yang berlaku dan juga agar pemerintah memperhatikan lagi para tenaga kerja Industri Kecil (IK) agar kontribusi yang diberikan bertambah besar.
Analisis Efektivitas Kebijakan Pupuk Bersubsidi Bagi Petani Padi Di Nagari Cupak Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok Nini Rigi; Syahyana Raessi; Rafnel Azhari
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 1, No 3 (2019): December
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v1i3.184

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui prosedur pelaksanaan program pupuk bersubsidi dan menganalisis efektivitas penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani padi. Penelitian dilakukan di Nagari Cupak Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok yang dilaksanakan dari bulan September hingga Oktober 2019. Metode ini dilakukan menggunakan metode survei dan untuk menentukan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Prosedur pelaksanaan pupuk subsidi ditempat penelitian yaitu di Nagari Cupak Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok sudah terlaksana sesuai dengan petunjuk pelaksanaan yang telah ditetapkan. Namun masih ada permasalahan yang terjadi seperti RDKK yang disusun sendiri oleh petani tanpa didampingi oleh penyuluh, berkurangnya keaktifan kelompok tani dalam musywarah untuk menyusun RDKK sehingga RDKK yang digunakan adalah RDKK yang disusun pada tahun sebelumnya. Karena hal ini membuat pengecer juga bisa menggunakan RDKK kelompok tani pada tahun sebelumnya. Kebijakan subsidi pupuk diukur dalam empat indikator tepat, yaitu harga, jenis, waktu, dan jumlah. Berdasarkan keempat indikator tersebut tiga indikator yaitu jenis, waktu dan jumlah dapat dikategorikan efektif, sedangkan untuk indikator tepat harga untuk kebijakan subsidi pupuk belum dapat dikategorikan efektif dikarenakan adanya masalah kesenjangan harga pada  pupuk subsidi pada petani, Lini III (distributor) menjual pupuk subsidi diatas HET kepada Lini IV (kios resmi) karena ada tambahan biaya angkut dan bongkar muat. Sehingga menyebabkan pengecer juga menjual pupuk subsidi kepada petani diatas HET.Kata kunci : prosedur, harga, jenis, waktu, jumlahThis study aims to determine the procedures for implementing the subsidized fertilizer program and analyze the effectiveness of the distribution of subsidized fertilizer to rice farmers. The study was conducted in Nagari Cupak, Gunung Talang District, Solok Regency, which was conducted from September to October 2019. This method was conducted using a survey method and to determine the sample using a purposive sampling method. Data were analyzed using descriptive and qualitative analysis. The results showed that the procedure for implementing subsidized fertilizers at the research site in Nagari Cupak, Gunung Talang District, Solok Regency had been carried out in accordance with the stipulated implementation instructions. However, there are still problems that occur such as RDKK which are compiled by farmers themselves without being accompanied by extension workers, reduced activity of farmer groups in deliberations to prepare RDKK so that the RDKK used is RDKK which was compiled in the previous year. Because this allows retailers to also use the farmer group RDKK in the previous year. Fertilizer subsidy policy is measured in four precise indicators, namely price, type, time, and amount. Based on the four indicators, three indicators namely type, time and amount can be categorized as effective, while for the right price indicator for fertilizer subsidy policy can not be categorized as effective due to the problem of price gap on fertilizer subsidies to farmers, Lini III (distributor) sells subsidized fertilizer above HET to Lini IV (official kiosk) because there are additional transportation and loading and unloading costs. As a result, retailers also sell subsidized fertilizers to farmers above HET.Keywords: procedure, price, type, time, amount