Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Ukuran dan Fraksi Organik Terhadap Kuantitas dan Kualitas Timbulan Lindi ., Kasam; ., Sarto; Syamsiah, Siti; Prasetyo, Agus
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 5, No 1 (2013): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Timbunan sampah pada landfill (TPA) akan mengalami degradasi dan akan menghasilkan cairan (lindi) baik kuantitas maupun kualitasnya. Kuantitas dan kualitas timbulan lindi dari sampah perkotaan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: komposisi dan karakteristik sampah, kadar air, umur sampah dan kondisi cuaca (iklim). Pada kegiatan studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi sampah (jumlah fraksi organik) dan karakteristik sampah (ukuran butiran) terhadap karakteristik timbulan lindi. Dalam rangka untuk mendapatkan tujuan studi, maka metode yang diterapkan adalah melakukan percobaan laboratorium menggunakan reaktor biodegradasi volume 1500 mL. Dalam percobaan ini digunakan dua kelompok reaktor yaitu; kelompok pertama, digunakan untuk pengujian pengaruh persentase fraksi organik, sedangkan kelompok kedua dimaksudkan untuk pengujian pengaruh ukuran butiran sampah terhadap karakteristik lindi. Sebagai parameter kualitas lindi ditentukan TSS, BOD, dan COD, sedangkan parameter kuantitas lindi adalah volume cairan yang keluar dari reaktor. Berdasarkan hasil percobaan diketahui bahwa jumlah (persentase) fraksi organik dan ukuran butiran sampah dapat berpengaruh terhadap karakteristik timbulan lindi. Secara keseluruhan konsentrasi TSS, BOD, dan COD semakin besar sejalan dengan bertambahnya persentase fraksi organik. Hal yang sama terjadi untuk ukuran butiran samaph semakin kecil, maka TSS, BOD, dan COD semakin besar. Adapun volume timbulan lindi Kata Kunci : Sampah perkotaan, degradasi, karakteristik lindi
Pengaruh Aerasi Terhadap Pretreatment Eceng Gondok Oleh Phanerochaete Chrysosporium Septria, Rully; Purwono, Suryo; Syamsiah, Siti; Sari, Eka
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 7, No 2 (2015): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eceng gondok (Eichornia Crassipe) memiliki potensi dapat dikonversi menjadi bioetanol. Pretreatment biologi denganPhanerochaete Chrysosporium memerlukan waktu lama karena kurangnya pasokan oksigen untuk pertumbuhanP.Chrysosporium. Upaya untuk memenuhi kebutuhan oksigen dapat dibantu dengan aerasi. Variasi kecepatan aerasiyang digunakan 0 L/m2.men sampai 30,10 L/m2.men. Sampel diambil setiap 4 hari selama 24 hari. Kecepatan aerasi2,15 L/m2.men sampai dengan hari ke 24 menghasilkan degradasi lignin sebesar 0,3076 gram. Sedangkan kecepatanaerasi 15,05 L/m2.men; 17,20 L/m2.men; dan 30,10 L/m2.men menunjukkan degradasi lignin yang lebih tinggi yaitu0,3374 gram; 0,4151 gram; dan 0,3944 gram. Aerasi 2,15 L/m2.men merupakan kecepatan optimum. Hal tersebutdapat dilihat dari hasil lignin yang paling rendah.Kata Kunci : Aerasi, pretreatment, eceng gondok, lignoselulosa
Effects of Dissolved Oxygen Tension and Ammonium Concentration on Polyhydroxybutyrate Synthesis from Cassava Starch by Bacillus cereus IFO 13690 ., Margono; ., Rochmadi; Syamsiah, Siti; Cahyanto, Muhammad Nur
Indonesian Journal of Biotechnology Vol 14, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.915 KB)

Abstract

Attempting to get low price of raw material for producing polyhydroxybutyrate is always studied. Tapioca starch is one of the raw material with low price. The objective of this research was to study the effects of initial ammonium concentration and dissolved oxygen tension (doT) on producing PHB by Bacillus cereus IFO 13690 with tapioca starch as the carbon source. This fermentation was carried out in 5 L fementors with a 2 L working volume, temperature of 30 oC, and agitation of 500 rpm. The pH medium was controlled at 5.6 after it came down from the initial pH of 6.8. Meanwhile, the initial doT was 100 % air saturation and also came down to and maintained at doT of experiment, i.e. 1 , 5 , or 10 % air saturation. The best result was obtained when the initial ammonium concentration was 5 g/L and the doT value maintained at 5 % air saturation. By this conditions, the cell growth reached 5,457 g cell dry weight/L containing PHB of 2.42 % cell dry weigh after 29 hours fermentation.
KINERJA ENZIM GANDA PADA PRETREATMENT MIKROALGA UNTUK PRODUKSI BIOETANOL Padil, Padil; Syamsiah, Siti; Hidayat, Muslikhin; Kasiamdari, Rina Sri
Jurnal Bahan Alam Terbarukan Vol 5, No 2 (2016): December 2016 [Nationally Accredited]
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jbat.v5i2.7564

Abstract

The use of biomass of microalgae as a feedstock to produce bioethanol is very promising, it is caused by a large amount of carbohydrates contained in microalgae physiology cell. The main obstacle of enzymatic hydrolysis in order to produce bioethanol is the bound starch granules in a rigid cell wall. Therefore, pre-treatment steps needed to remove and convert complex carbohydrates into simple sugars before the fermentation process. Tetraselmis Chuii microalgae species are green microalgae (Chlorophyta) in which the cell wall containing cellulose and hemicellulose as the main constituent, therefore, this study observe the effect of the use of cellulase enzymes and xylanase as a strategy to open up the cell walls of microalgae. Another investigated parameter is the enzyme concentration, temperature, pH, and methods of use of enzymes. The results showed that the highest yield of glucose obtained was 31.912% (w / w) and is achieved under the conditions of a temperature of 45oC, pH of 4.5, the amount of biomass of microalgae as 5 g/L, the concentration of cellulase enzymes and xilanase 30% (w / w) at 40 minute at mechanism using cellulase and xylanase enzymes simultaneously.
Character Building Creative, Productive And Competitive Students At Fashion School- Iswi, In Jakarta, Indonesia Syamsiah, Siti
International Journal of Technology And Business Vol 1 No 2 (2017): IJTB | International Journal of Technology And Business
Publisher : LPPM of STIMIK ESQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the importance of the formation of the character of each individual that needs to be formed to have the nature and mindset is good, true, and high quality. Formation of character creative, productive and competitive, a force for building the spirit and thoughts of someone in order to be become a human being intelligent, skilled, inventive.Research methods used were interviews, observation, participation, and documentation. Subjects were students of the third semester to the top of the fashion school Academy of Art and Design ISWI, Jakarta, Indonesia.Based on the description in this study, it was explained that the creation of the character of the creative, productive and competitive as applied to students of fashion schools where the author teaches, it is very beneficial for students and the campus. The positive energy generated from the character can be equipped students to independently create entrepreneurs.The implication of this study is an effort to improve students ability to spirit and mindset of entrepreneurship through the creation of the character of the creative, productive, and competitive.
PROSES PENCAPAIAN TUJUAN MEDIA RELATIONS DALAM EVENT FESTIVAL BUDAYA DUNIA PURWAKARTA 2015 (Studi Deskriptif Mengenai Langkah-Langkah Humas Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam Mencapai Tujuan Media relationsEvent Festival Budaya Dunia Purwakarta 2015 Syamsiah, Siti; Setianti, Yanti; Puspitasari, Lilis
PROSIDING KOMUNIKASI PROSIDING : AKSELERSI PEMBANGUNAN MASYARAKAT LOKAL MELALUI KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI (BUKU
Publisher : PROSIDING KOMUNIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.951 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara tim Humas dalam memperoleh publisitas seluas mungkin mengenai event Festival Budaya Dunia Purwakarta 2015, untuk mengetahui cara tim Humas dalam memperoleh ruang pemberitaan yang strategis di media mengenai event Festival Budaya Dunia Purwakarta 2015, untuk mengetahui upaya yang dilakukan Tim Humas untuk mewujudkan hubungan yang stabil dan berkelanjutan dengan media. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan paradigma positivisme. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan media relations yang dilakukan oleh tim humas sangat menunjang publisitas event, mempersiapkan kebutuhan media akan menghasilkan pemberitaan yang strategis di media massa, Saran sebaiknya Humas Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta memperbaiki fasilitas yang diberikan kepada wartawan, melakukan gatekeeper test, memperluas relasi media, melakukan media monitoring dengan lebih baik lagi, dan membuat jadwal khusus dengan media-media yang sering melakukan kerjasama dalam event. Kata Kunci : Humas, Media, Pemerintah, Budaya, Publisitas
Character Building Creative, Productive And Competitive Students At Fashion School- Iswi, In Jakarta, Indonesia Syamsiah, Siti
IJTB (International Journal of Technology And Business) Vol 1 No 2 (2017): IJTB | INTERNATIONAL JOURNAL OF TECHNOLOGY AND BUSINESS
Publisher : LPPM of STIMIK ESQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the importance of the formation of the character of each individual that needs to be formed to have the nature and mindset is good, true, and high quality. Formation of character creative, productive and competitive, a force for building the spirit and thoughts of someone in order to be become a human being intelligent, skilled, inventive.Research methods used were interviews, observation, participation, and documentation. Subjects were students of the third semester to the top of the fashion school Academy of Art and Design ISWI, Jakarta, Indonesia.Based on the description in this study, it was explained that the creation of the character of the creative, productive and competitive as applied to students of fashion schools where the author teaches, it is very beneficial for students and the campus. The positive energy generated from the character can be equipped students to independently create entrepreneurs.The implication of this study is an effort to improve students ability to spirit and
PERAN AGONIS RESEPTOR OPIOID KAPPA (-) U50,488H DALAM PROSPEK TERAPI GEJALA PUTUS OBAT MORFIN Khotib, Junaidi; SZ, Bambang; Yulistian, .; Syamsiah, Siti; Suzuki, Tsutomu
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 3, No 1 (2006)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Opioid receptor Kappa has different or even contradictive characteristic compare to opioid receptor mu. Stimulation of mu receptor with morphine, phentanyl, or DAMGO shows strengthening effect, locomotor increase,  euphoria and drug craving, while activation of Kappa receptor by its agonist shows disphoria effect, sedative and drug rejection. This experiment revealed that treatment with 10 mg/kg morphine in group of ICR  mice significantly increase the locomotor activity from 490 to 2460 total activity (P<0.001; n=12 each group). This increase was significantly inhibit by selective pre-treatment Kappa receptor agonist (-) U50,488H 3 mg/kg. Drug carving effect was evaluated with conditioning place preference (CPP) method where pre-treatment with (-) U50,488H 3 mg/kg subcutaneous injection also decreased drug carving effect caused by morphine, i.e. from 127 to 30 CPP value (p<0.01).  ABSTRAK Reseptor opioid kappa mempunyai sifat yang berbeda bahkan bertentangan dengan reseptor opioid mu. Stimulasi reseptor mu dengan morfin, fentanil atau DAMGO menunjukkan efek penguatan, peningkatan lokomotor, euphoria dan keinginan mendapatkan obat kembali (drug craving), sementara aktivasi reseptor kappa oleh agonisnya menunjukkan efek disphoria, sedative dan penolakan obat. Penelitian ini menunjukkan perlakuan dengan morfin 10 mg/kg pada mencit galur ICR meningkatkan secara bermakna efek aktivitas lokomotor dari 490 menjadi 2460 aktivitas total (P<0.001; n=12 tiap kelompok). Peningkatan ini diturunkan secara signifikan dengan pra-perlakuan selektif agonis reseptor kappa (-) U50,488H 3 mg/kg yaitu menjadi 1501 aktivitas total (p<0.01). Efek drug craving dievaluasi dengan metode conditioning place preference (CPP), pra-perlakuan dengan injeksi sub-kutan (-) U50,488H 3 mg/kg juga menurunkan efek drug craving yang disebabkan oleh morfin dari 127 menjadi 30 harga CPP (p<0.01). Untuk menjelaskan mekanisme penurunan gejala putus obat tersebut, dilakukan pengukuran kadar dopamin pada nucleus accumbens dan pengujian aktivitas protein G yang terikat pada reseptor dopamin pada limbic forebrain dengan metode [35S]GTPS binding assay. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pra-perlakuan (-) U50,488H dapat menurunkan gejala putus obat yang disebabkan oleh morfin.
PERAN AGONIS RESEPTOR OPIOID KAPPA (-) U50,488H DALAM PROSPEK TERAPI GEJALA PUTUS OBAT MORFIN Khotib, Junaidi; SZ, Bambang; Yulistian, .; Syamsiah, Siti; Suzuki, Tsutomu
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 3, No 1 (2006)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35617/jfi.v3i1.65

Abstract

Opioid receptor Kappa has different or even contradictive characteristic compare to opioid receptor mu. Stimulation of mu receptor with morphine, phentanyl, or DAMGO shows strengthening effect, locomotor increase,  euphoria and drug craving, while activation of Kappa receptor by its agonist shows disphoria effect, sedative and drug rejection. This experiment revealed that treatment with 10 mg/kg morphine in group of ICR  mice significantly increase the locomotor activity from 490 to 2460 total activity (P<0.001; n=12 each group). This increase was significantly inhibit by selective pre-treatment Kappa receptor agonist (-) U50,488H 3 mg/kg. Drug carving effect was evaluated with conditioning place preference (CPP) method where pre-treatment with (-) U50,488H 3 mg/kg subcutaneous injection also decreased drug carving effect caused by morphine, i.e. from 127 to 30 CPP value (p<0.01).  ABSTRAK Reseptor opioid kappa mempunyai sifat yang berbeda bahkan bertentangan dengan reseptor opioid mu. Stimulasi reseptor mu dengan morfin, fentanil atau DAMGO menunjukkan efek penguatan, peningkatan lokomotor, euphoria dan keinginan mendapatkan obat kembali (drug craving), sementara aktivasi reseptor kappa oleh agonisnya menunjukkan efek disphoria, sedative dan penolakan obat. Penelitian ini menunjukkan perlakuan dengan morfin 10 mg/kg pada mencit galur ICR meningkatkan secara bermakna efek aktivitas lokomotor dari 490 menjadi 2460 aktivitas total (P<0.001; n=12 tiap kelompok). Peningkatan ini diturunkan secara signifikan dengan pra-perlakuan selektif agonis reseptor kappa (-) U50,488H 3 mg/kg yaitu menjadi 1501 aktivitas total (p<0.01). Efek drug craving dievaluasi dengan metode conditioning place preference (CPP), pra-perlakuan dengan injeksi sub-kutan (-) U50,488H 3 mg/kg juga menurunkan efek drug craving yang disebabkan oleh morfin dari 127 menjadi 30 harga CPP (p<0.01). Untuk menjelaskan mekanisme penurunan gejala putus obat tersebut, dilakukan pengukuran kadar dopamin pada nucleus accumbens dan pengujian aktivitas protein G yang terikat pada reseptor dopamin pada limbic forebrain dengan metode [35S]GTPS binding assay. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pra-perlakuan (-) U50,488H dapat menurunkan gejala putus obat yang disebabkan oleh morfin.
PENGEMBANGAN ALAT LATIHAN TANGKAPAN PENCAK SILAT Syamsiah, Siti; Purnomo, Edi; Gustian, Uray
Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Ilmu Keolahragaan Volume 3 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jilo.v3i2.42961

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan alat latihan tangkapan pencak silat sebagai alat bantu latihan yang dapat digunakan oleh pelatih untuk melatih teknik tangkapan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilakukan dengan dengan beberapa langkah, yakni: menelaah potensi dan masalah, pengumpulan data, pembuatan produk, validasi ahli, revisi produk, uji coba produk, revisi produk dan uji coba pemakaian. Validasi oleh ahli material, ahli praktisi, 15 responden sebagai uji coba tahap pertama uji produk dan 30 responden media alat bantu latihan tangkapan pencak silat. Hal ini dapat di lihat dari hasil sebagai uji coba tahap kedua uji pemakaian produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa “Alat Latihan Tangkapan Pencak Silat” dikategorikan Layak digunakan sebagai penilaian dari ahli material sebesar 94,28% dan ahli praktisi 80,91% serta uji coba produk skala kecil 86% dan uji coba pemakaian skala besar 96%. Dengan demikian kesimpulan bahwa Pengembangan Alat Latihan Tangkapan Pencak Silat telah dinyatakan layak digunakan sebagai alat bantu latihan