Background: Legen, hasil sadapan pohon lontar, merupakan minuman tradisional dengan potensi tinggi sebagai produk kesehatan lokal. Namun, stigma sosial akibat kesalahpahaman dengan toak, serta regulasi pemerintah yang tidak mendukung, menghambat pengembangan produk ini. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan mengedukasi masyarakat Desa Tunah, Kabupaten Tuban, mengenai manfaat legen dan membangun persepsi positif terhadapnya. Metode: Pelaksanaan kegiatan abdimas ini yakni Identifikasi masalah terhadap potensi lokal, edukasi, sosialisasi, pelatihan, pendampingan, kolaborasi dengan pemangku kepentingan, dan yang terakhir monitoring serta evaluasi. Kegiatan secara detail meliputi pelatihan pengolahan higienis, diversifikasi produk berbasis legen seperti sirup dan gula kristal, serta strategi pemasaran berbasis digital. Indikator keberhasilan kegiatan pendampingan inovasi minuman Healthy Product yakni dengan design pretest dan posttest. Hasil: Hasilnya Setelah pelatihan, 98% peserta mampu memproduksi legen dengan metode higienis, dan pendapatan petani meningkat rata-rata 25%. Selain itu, menunjukkan perubahan persepsi masyarakat, peningkatan nilai ekonomi legen, serta pelestarian budaya lokal. Kesimpulan: Inovasi dan regulasi yang mendukung diperlukan untuk menjadikan legen sebagai produk unggulan yang berkelanjutan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025