Tradisi Pedagi merupakan tradisi yang dilakukan turun-temurun oleh masyarakat Dayak Pangkodant di Embaong dan masih lestari hingga saat ini. Tradisi Pedagi ini dilakukan di tempat yang berupa pondok kecil, dalam bahasa kampung Embaong dikenal sebagai Pomobank, dan dilaksankan setiap 1 tahun sekali pada bulan 5 kurang lebih 15-20 hari sebelum dilakukanya Nosu Minu Podi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tradisi Pedagi pada masyarakat Dayak Pangkodant di Embaong Kelurahan Bunut Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi untuk memaparkan dan menganalisis sebuah fenomena berdasarkan data yang diperoleh secara faktual selama proses penelitian berlangsung. Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: (1) latar belakang terjadinya tradisi Pedagi pada masyarakat Dayak Pangkodant di Embaong Kelurahan Bunut Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan melalui perantara Pedagi Akek Badol dan Akek Cuer yang telah memberikan berkat berupa rezeki, kesehatan dan dijauhkan dari hal-hal buruk. (2) tahap pelaksanaan tradisi Pedagi dimulai dengan tempat pelaksanaan tradisi Pedagi, musyawarah, orang-orang yang telibat dalam Tradisi Pedagi di Embaong, dilanjutkan dengan tahap persiapan dan terakhir tahap pelaksanaan tradisi Pedagi di Embaong. (3) nilai-nilai dalam tradisi Pedagi pada masyarakat Dayak Pangkodant terdiri dari nilai religius, nilai gotong royong, dan nilai budaya.
Copyrights © 2025