Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan ideologi perlawanan dalam puisi Wathan Khain karya Ahmad Matar dan puisi Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia karya Taufiq Ismail. Data dikumpulkan melalui metode simak dan catat, dengan tahap-tahap analisis data mencakup identifikasi, klasifikasi, dan analisis mendalam menggunakan perspektif Marxis. Analisis dilakukan dengan pendekatan kualitatif, yang melibatkan interpretasi terhadap teks puisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua puisi memuat kritik dan perlawanan terhadap penindasan serta ketidakadilan yang terjadi akibat penguasa yang otoriter dan korup. Namun, puisi Wathan Khain lebih menyoroti pengkhianatan oleh penguasa yang menyebabkan hilangnya esensi tanah air, sementara Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia lebih menekankan kritik terhadap kerusakan sistem pemerintahan dan fenomena sosial. Gaya penyampaian keduanya juga berbeda, Ahmad Matar cenderung menggunakan gaya bahasa yang langsung dan tegas, sementara Taufiq Ismail naratif dan satir. Penelitian ini berkontribusi pada kajian sastra lintas budaya, serta memahami bagaimana puisi dapat menjadi media perlawanan terhadap penindasan sosial dan politik. Kata Kunci: Ideologi Perlawanan; Kritik Sosial; Sastra Banding; Marxis
Copyrights © 2025