Ikan ekor kuning (Caesio cuning) merupakan komoditas unggulan bagi nelayan di Karimunjawa karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Namun, produksi tangkapan yang fluktuatif mengakibatkan pendapatan nelayan menjadi tidak stabil, menimbulkan tantangan ekonomi di sektor ini. Pengelolaan tingkat pemanfaatan ikan ini perlu dioptimalkan dengan memperhatikan etika lingkungan. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan adalah penentuan indeks musim penangkapan, yang mempertimbangkan pola penangkapan agar kegiatan penangkapan dapat berlangsung efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan menentukan indeks musim penangkapan ikan ekor kuning yang optimal menggunakan metode rata-rata bergerak (moving average) berdasarkan analisis runtun waktu, sehingga penangkapan dapat dioptimalkan secara berkelanjutan. Data yang digunakan meliputi produksi tangkapan ikan ekor kuning dari alat tangkap panah, bersumber dari statistik perikanan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Karimunjawa antara Tahun 2017 - 2023. Hasil menunjukkan bahwa ikan ekor kuning memiliki musim puncak penangkapan yang terjadi pada musim barat (Jan dan Feb) dan musim transisi I (Mar, Apr, Mei) dengan IMP > 100%, sementara indeks terendah terjadi pada musim transisi II (Sep, Okt, Nov) yang menjadikan bulan tersebut dalam kategori tidak musim penangkapan (IMP<100). Nilai indeks tersebut menunjukkan pola fluktuasi musim penangkapan yang dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan dalam pengelolaan perikanan berkelanjutan, guna meningkatkan efektivitas penangkapan dan keberlanjutan ikan ekor kuning serta mendukung kesejahteraan nelayan di Kawasan Karimunjawa. Yellowtail (Caesio cuning) is a leading commodity for fishermen in Karimunjawa because it has high economic value. However, fluctuating catch production results in unstable income for fishermen, creating economic challenges in this sector. The management of the utilization level of this fish needs to be optimized by considering environmental ethics. One approach that can be applied is determining the fishing season index, which considers fishing patterns so that fishing activities can occur effectively and efficiently. This study aims to determine the optimal yellowtail fishing season index using the moving average method based on time series analysis to optimize fishing sustainably. The data used includes the production of yellowtail catches from spearfishing fishing gear, sourced from the Karimunjawa Fishing Port (PPP) fisheries statistics between 2017 to 2023. The results are that yellowtail have a peak fishing season that occurs in the Northwest monsoon season (Jan and Feb) and transition I (Mar, Apr, May) with an (FSI>100%), while the lowest index occurs in transition II (Sep, Oct, Nov) which makes the month in the category of non-fishing season (FSI<100). The index value shows the pattern of fishing season fluctuations that can be used as a basis for decision-making in sustainable fisheries management to increase the effectiveness of fishing and the sustainability of yellowtail and support the welfare of fishermen in Karimunjawa.
Copyrights © 2025