Masalah penelitian adalah sebagian anak belum memiliki daya juang atau resilensi, yang ditandai dengan kemampuan komunikasi dan kolaborasi, efikasi diri, self aware, empati, kemampuan memecahkan masalah yang masih perlu dikembangkan sebagai bekal menyongsong generasi emas. Selain itu beberapa  sekolah kurang memiliki kemampuan membuat media bermain bagi anak di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengenalkan desain kotak huruf sebagai upaya untuk mengidentifikasi resiliensi anak. Metode yang digunakan adalah mendesain media (design thinking) dengan tahapan empathize, define, ideate, prototype dan tes. Jumlah subyek sebanyak 12 guru dan 45 anak usia 4-5 tahun dari dua sekolah yang berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa guru-guru memerlukan pendampingan dalam merancang media bermain dan belajar anak (tahap empati); mendefinisikan kebutuhan (define), mengidentifikasi bahan yang digunakan yaitu bahan utama kardus dan karton (ide utama), prototype dilakukan dengan uji expert validity (valid) dengan perolehan nilai CVR = 1,00, dan melakukan tes terhadap media hasil desain yang menunjukan bahwa terdapat perbedaan signifikan rerata skor resiliensi anak sebesar 3, 87 sebelum dan setelah menggunakan media kotak huruf.
Copyrights © 2024