Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep Teori Segitiga Kecurangan (Fraud Triangle Theory) dari perspektif Tafsir Jalalain guna memahami pencegahan kecurangan melalui pendekatan multidimensional yang mengintegrasikan nilai-nilai spiritual Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan pendekatan studi pustaka, mengkaji teori modern Fraud Triangle yang mencakup tekanan (pressure), peluang (opportunity), dan rasionalisasi (rationalization), serta penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an yang relevan, khususnya dari Tafsir Jalalain. Temuan menunjukkan bahwa kecurangan tidak hanya berakar pada kelemahan sistemik dan lingkungan, tetapi juga pada moralitas dan spiritualitas individu. Nilai sabr (sabar) dan tawakal (percaya kepada Allah) membantu mengurangi tekanan, sementara prinsip amanah (dapat dipercaya) memperkuat pengawasan untuk meminimalkan peluang. Dalam elemen rasionalisasi, nilai ‘adl (keadilan) dan tanggung jawab moral mencegah pembenaran terhadap perilaku curang. Pendekatan ini menciptakan strategi pencegahan kecurangan yang holistik dengan menggabungkan penguatan sistem teknis, pendidikan etika berbasis iman, dan pengendalian internal modern seperti blockchain. Integrasi Teori Fraud Triangle dengan Tafsir Jalalain memberikan kontribusi signifikan dalam membentuk individu yang berintegritas dan memperkuat upaya pencegahan kecurangan di berbagai tingkat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025