Stunting merupakan permasalahan global di bidang kesehatan. Tahun 2022 Pemerintah Kota Cirebon menetapkan Perwali No 34/2022 tentang percepatan penurunan stunting yang diantaranya dapat dicegah dengan ASI ekslusif. Kemenkes mencatat 66% bayi tahun 2022 mendapat ASI ekslusif dan Kota Cirebon mencapai 67% di tahun yang sama. Kelurahan Argasunya, memiliki cakupan 63,89 % (2022). Angka ini terendah diantara kelurahan lain di Kota Cirebon. Faktor penyebabnya antara lain pengetahuan ibu dan sosial budaya. Peluang besar bagi Argasunya dapat meningkatkan cakupan ASI ekslusif, karena terdapat 21 Posyandu aktif yang digerakan oleh kader kesehatan yang dengan sukarela berperan aktif di setiap kegiatan Posyandu. Kader berdaya dalam melakukan edukasi dan pendampingan pada ibu hamil atau ibu nifas, khususnya tentang pentingnya ASI eklusif. Untuk itu, penting bagi kader dibekali pengetahuan tentang manajemen laktasi dan teknik konseling yang baik pada saat mengedukasi. Kegiatan dilaksanakan selama 1 hari. Agenda meliputi penyampaian edukasi tentang manajemen laktasi (diawali pre test), menggunakan Power Point, video edukasi laktasi, dan role play (diakhiri post test).Hal ini untuk mengukur pengetahuan. Evaluasi keterampilan melalui role play praktik edukasi dengan membagi kader menjadi 3 kelompok. Tiap kelompok didampingi 1 orang tim pengabmas untuk mengedukasi ibu hamil/nifas tentang manajemen laktasi. Terdapat peningkatan rata-rata skor pengetahuan dari pre test ke post test setelah diberikan materi manajemen laktasi bagi kader posyandu. Saran agar puskesmas dapat memberdayakan kader Posyandu mendampingi ibu hamil dan ibu nifas dalam persiapan menyusui, sehingga cakupan ASI ekslusif meningkat.
Copyrights © 2025