Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The effect of reproductive health education with stop motion video on children's knowledge Nurcahyani, Lia; Padmawati, Rinela
Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Vol 13 No 1 (2019): July
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/kia.v13i1.421

Abstract

Violence against children is public health, human rights, and social problem. The increase in cases of violence against children in Indonesia amounted to 91.2%. To prevent sexual violence, it is necessary to provide reproductive health education to children. Various media have been applied to early childhood education in reproductive health. The research objective is to find out the differences in reproductive health knowledge in groups with stop motion videos compared to songs. The research methods used nonrandomized quasi-experimental pre-test and post-test with control group design. The research was conducted in 2 playgroups in the working area of Sitopeng Public Heath Center, Cirebon, West Java from May to November 2017. The research subjects were 40 children, 20 children given stop motion video method, and 20 children given song method. There were significant differences in the knowledge of the pre-test and post-test for the stop motion group (Mean = 8.6; 95% CI = 7.27-9.92; P = 0.000) and the song (Mean = 1.8; 95% CI = 0.77-2.82; P = 0.002). There was a significant difference in knowledge changes in children's knowledge scores in the pre-test and post-test between the group of stop motion video media with the song media (Mean Difference = 6.80; 95% CI = 5.17-8.42; P = 0.000). Video stop motion is more effective in increasing reproductive health knowledge in children.
SUAMI PEROKOK DAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH Padmawati, Rinela; Nurlina, Neli; Nurillah, Dwi Amelia
Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Vol 4 No 2 (2013): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3872.552 KB) | DOI: 10.29238/kia.v4i2.518

Abstract

LBW is newborns with a birth weight less than 2500 grams. one cause of low birth weight in developing counties according to the World Health Organization (WHO) in 2oo4 was the habit of smoking. Pregnant women as passive smokers have risks of having low birth weight babies because of the toxins in cigarettes that can impede blood flow. Thus, this interferes with the growth and development of babies. The objective of this study was to determine the relationship between smoking husband and the incident of LBW in the maternity ward of Waled Local Hospital in May 2013. The method uses was an analytical survey with a retrospective cohort design. The sampling technique was an accidental sampling. The population was all husband who?s a wife giving birth in Waled Local Hospital in May 2013 amounting to 157 persons. the samples in the study were 136 people. The study was conducted in May 2013. Data collection used spreadsheet instrument through direct questioning with the patients on the patient husband with an observation by measuring the baby weight using body weight scale. The data analysis used univariate with frequency distribution and bivariate with chi-square statistical test. The result showed that there were 38 babies with low birth weight (27.9%) and almost half of husband smoked near their wives by 61 persons (44.9%). The result bivariate analysis revealed that there was a significant relationship between smoking husband and the incidence of LBW. It is then recommended that health workers should improve and counseling on the dangers of secondhand smoke for mother and fetus in order to provide information to the public.    
PELATIHAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI PUSKESMAS MAJASEM KOTA CIREBON TAHUN 2022 Elfi; Padmawati, Rinela; Pebryatie, Elit
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2024): Juli
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/emass.v6i2.161

Abstract

Informasi tentang kesehatan reproduksi pada remaja cenderungdiperoleh dari teman sebaya, Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Lilestina Nasution tahun 2012 mengatakan bahwa bahwa pengetahuan seksualitas harus dipelajari, bukan datang dengan sendirinya yang hanya berdasarkan pengalaman pribadi, perasaan, atau informasi yang salah dan menyesatkan yang dapat menjadikan para remaja menjadi salah pemahaman tentang seksualitas serta tidak tahu akibat yang bisa terjadi jika melakukan hubungan seksual, pranikah. Melalui kegiatan posyandu, remaja mempunyai wadah untuk mendapatkan informasi dan solusi terhadap masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat (Kemenkes RI, 2012)Kader posyandu disebut sebagai fasilitator dan anggota posyandu sebagai peserta didik, fasilitaor berfungsi sebagai pemberi motivator, petugas penyuluhan, dan pelayanan Kesehatan. Salah satu upaya cukup penting terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah upaya peningkatan pengetahuan kader tentang kesehatan reproduksi remaja.Puskesmas Majasem Kota Cirebon sudah melaksanakan kegiatan posyandu pada remaja, peran kader belum optimal. Setelah diberikan materi tentang kesehatan reproduksi dan dilakukan evaluasi dapat dilihat gambaran pengetahuan kader tentang kesehatan reproduksi sebagian besar adalah memiliki pengetahuan baik (93%).Terdapat peningkatan pengetahuan kader posyandu remaja tentang kesehatan reproduksi remaja.Keberhasilan peningkatan pengetahuan pada remaja ini diukur dengan menggunakan kuesioner mengenai pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.Pengetahuan kesehatan reproduksi yang diberikan meliputi tentang pengertian, tujuan, anatomi ginetalia, penyakit menular seksual dan perilau seksual berisiko.  
Pemberdayaan Kader Peduli Asi Hebat (KALI ASI-H) dalam Mendukung Suksesnya Asi Ekslusif di Kelurahan Argasunya Kota Cirebon Hapitria, Pepi; Nurlina, Neli; Padmawati, Rinela
Abdimas Galuh Vol 7, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i1.16529

Abstract

Stunting merupakan permasalahan global di bidang kesehatan. Tahun 2022 Pemerintah Kota Cirebon menetapkan Perwali No 34/2022 tentang percepatan penurunan stunting yang diantaranya dapat dicegah dengan ASI ekslusif. Kemenkes mencatat 66% bayi tahun 2022 mendapat ASI ekslusif dan Kota Cirebon mencapai 67% di tahun yang sama. Kelurahan Argasunya, memiliki cakupan 63,89 % (2022). Angka ini terendah diantara kelurahan lain di Kota Cirebon. Faktor penyebabnya antara lain  pengetahuan ibu dan sosial budaya. Peluang besar bagi Argasunya dapat meningkatkan cakupan ASI ekslusif, karena terdapat 21 Posyandu aktif yang digerakan oleh kader kesehatan yang dengan sukarela berperan aktif di setiap kegiatan Posyandu. Kader berdaya dalam melakukan edukasi dan pendampingan pada ibu hamil atau ibu nifas, khususnya tentang pentingnya ASI eklusif. Untuk itu, penting bagi kader dibekali pengetahuan tentang manajemen laktasi dan teknik konseling yang baik pada saat mengedukasi. Kegiatan dilaksanakan selama 1 hari. Agenda meliputi penyampaian edukasi tentang manajemen laktasi (diawali pre test), menggunakan Power Point, video edukasi laktasi, dan role play (diakhiri post test).Hal ini untuk mengukur pengetahuan. Evaluasi keterampilan melalui role play praktik edukasi dengan membagi kader menjadi 3 kelompok. Tiap kelompok didampingi 1 orang tim pengabmas untuk mengedukasi ibu hamil/nifas tentang manajemen laktasi. Terdapat peningkatan rata-rata skor pengetahuan dari pre test ke post test setelah diberikan materi manajemen laktasi bagi kader posyandu. Saran agar puskesmas dapat memberdayakan kader Posyandu  mendampingi ibu hamil dan ibu nifas dalam persiapan menyusui, sehingga cakupan ASI ekslusif meningkat.
Pemberian Edukasi Kesehatan Reproduksi dengan Menggunakan Media Film pada Remaja di Puskesmas Kota Cirebon Elfi, Elfi; Padmawati, Rinela
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Kesehatatan Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v3i2.653

Abstract

Film is one of teaching and learning interaction tools that combines two kinds of sense organs at the same time in helping the learning process. Film media can increase the knowledge of school dropout adolescents about the adolescent reproductive health. (Elfi, Rinela P, 2019). Nowadays, adolescents can easily access the internet via smartphones, so that it can have a negative impact on using the internet. Community Service Activities are carried out to provide education on reproductive health education including the information on female / male reproductive organs, puberty, sexual behavior and genitalia hygiene through film. The method of implementation is film screening to assess the level of knowledge and attitudes of adolescents before and after screening. The target of this activity is adolescents aged 15 to 19 years in the Work Area of Puskesmas Majasem, Cirebon City The results showed an increase in the knowledge and attitudes of adolescents after given the health education about reproductive health through film. Counseling using well-packaged film can increase adolescent interest, so that can increase adolescent knowledge and attitudes. Keywords: Film, knowledge, attitudes