Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani bawang merah melalui pengolahan produk menjadi bawang goreng dengan nilai tambah yang lebih tinggi. Dengan pendekatan ekonomi kreatif berbasis Asset-Based Community Development (ABCD), kegiatan ini melibatkan pelatihan intensif mengenai teknik pemilihan bahan baku, proses pemotongan, pengeringan, dan penggorengan pada suhu optimal (160-180°C) untuk menghasilkan bawang goreng yang berkualitas tinggi, renyah, dan tahan lama. Namun, selama pelaksanaan program, tim menghadapi beberapa tantangan dan kendala. Salah satunya adalah keterbatasan sumber daya, baik dari segi bahan baku maupun peralatan yang diperlukan untuk pengolahan. Untuk mengatasi masalah ini, tim pengabdian bekerja sama dengan masyarakat melalui penyuluhan dan pelatihan tambahan, memastikan bahwa petani memiliki akses ke informasi dan sumber daya yang diperlukan. Pendekatan berbasis kolaborasi memungkinkan petani untuk saling berbagi pengalaman dan solusi, meningkatkan keterampilan mereka dalam pengolahan bawang merah. Program ini juga mendorong pemanfaatan teknologi pemasaran digital melalui platform online seperti marketplace dan media sosial, yang memungkinkan petani untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Hasil yang dicapai menunjukkan peningkatan nilai ekonomi produk dari Rp10.000-Rp20.000 per kilogram untuk bawang merah mentah menjadi Rp80.000-Rp100.000 per kilogram untuk bawang goreng, yang berarti adanya peningkatan nilai ekonomi hingga 400%-500%. Dengan strategi keberlanjutan yang meliputi inovasi pengemasan, diversifikasi produk, dan peluang ekspansi ke pasar global, program ini tidak hanya mengatasi permasalahan fluktuasi harga dan pembusukan hasil panen, tetapi juga memperkuat daya saing produk olahan petani di pasar nasional maupun internasional.
Copyrights © 2025