Kajian ini dilatar belakangi dengan adanya pendidikan islam yang hanya dijadikan praktek pendidikan dan belum sampai pada pemenuhan ketersambungan jiwa ruhaniyah keismlaman yang jelas. Selain itu, lambanya pertumbuhan serta perkembangan pendidikan islam bukan hanya terjadi pada era abad pertengahan tetapi era sekarang masih berlangsung. Secara umum salah satu pemikirannya tentang pendidikan Islam banyak dipengaruhi oleh pemikiran Ibnu Sina, Ibnu Miskawaih, Imam al-Ghazali dan Ibnu Khaldun sedangkan ‘Athiyah Al-Abrasyi adalah seorang cendekiawan, tokoh pendidikan, ulama dan seorang guru besar dari Mesir. Peneliti menggunakan metode studi literatur dengan pendekatan kualitatif sistematis dengan menggunakan PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta Analyses). Pengumpulan data dilakukan dari kajian kitab-kitab turots ulama salaf serta hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam kurun waktu tahun 2015 sampai dengan tahun 2023 pada jurnal nasional dan jurnal internasional bereputasi. Hasil dari kajian ini menyimpulkan bahwa 1) konsep tujuan pembelajaran yang dikemukakan oleh ‘Athiyah Al-Abrasyi adalah lebih fokus kepada jiwa dan akhlak, namun tujuan-tujuan yang lain juga menjadi tujuan yang tidak dapat dilupakan dan diabaikan. Dengan didukung tujuan lainnya yaitu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan dunia dan akhirat, memperhatikan segi-segi manfaat, mempelajari ilmu semata-mata untuk ilmu saja, dan memperhatikan pendidikan kejuruan, pertukangan untuk mencari rizki, 2) konsep pendidik menurut ‘Athiyah Al-Abrasyi bukan hanya memperhatikan peningkatan profesionalisme saja. Akan tetapi, pendidik juga harus memiliki sifat-sifat ideal, sehingga bisa didengar dan dipatuhi, serta tingkah lakunya dapat ditiru dan diteladani dengan baik, 3) konsep peserta didik menurut ‘Athiyah Al-Abrasyi bahwa peserta didik memiliki hak dan kewajibannya sebagai pedoman bagi pendidikan Islam.
Copyrights © 2025