Abstrak Rumah sakit dapat menjadi sumber infeksi seperti HAIs, termasuk CLABSI, CAUTI, SSI, dan VAP. Insiden global HAIs mencapai 89 juta kasus menurut WHO, dengan 10% di Asia Tenggara. Di Indonesia, insiden HAIs adalah 15.74% menurut Kementerian Kesehatan. Di 11 rumah sakit DKI Jakarta, insiden CLABSI mencapai 26,4%. Phlebitis, bagian dari CLABSI, terjadi ketika vena meradang akibat iv cath. Faktor intrinsik dan ekstrinsik mempengaruhi phlebitis. Data PPI RS Atma Jayamenunjukkan insiden meningkat dari 0,00% (Januari-April 2023) menjadi 1,10% (November 2023). Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian phlebitis pada pasien dengan iv cath di RS Atma Jaya. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif observasional analitik dengan desain cross-sectional yang dilakukan pada pasien rawat inap di RS Atma Jaya, Jakarta, pada periode 01 Mei hingga 30 Juni 2024. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan rumus Slovin, yang menghasilkan 112 responden dari populasi 157 pasien. Analisis univariate lansia lebih sering memerlukan pemasangan iv cath. Berdasarkan uji chi square faktor intrinsik tidak mempengaruhi phlebitis di Rumah Sakit Atma Jaya, Sebaliknya faktor ekstrinsik menunjukkan adanya korelasi yang signifikan dengan kejadian phlebitis. Hasil analisis regresi logistik biner diperoleh data nilai odds ratio dari ukuran iv cath sebesar 1.203 dimana semakin besar nomor ukuran ivcath yang digunakan meningkatkan kejadian phlebitis sebesar 1.2 kali. Analisis juga menunjukkan bahwa semakin tinggikonsentrasi obat yang diberikan dan semakin besar nomor ukuran iv cath yang digunakan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kejadian phlebitis dengan probabilitas kejadian phlebitis sebesar 30%.
Copyrights © 2025