Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat pemahaman model Generative Pre-trained Transformer (GPT) terhadap makna teks dan membedakannya dengan pemahaman manusia. Metode yang digunakan adalah tinjauan literatur dengan menganalisis berbagai penelitian yang membahas struktur pemrosesan GPT serta keterbatasannya dalam memahami konteks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun GPT mampu menghasilkan teks yang koheren, model ini tetap terbatas dalam menangkap nuansa bahasa, makna tersirat, dan konsep kompleks yang memerlukan pengalaman sensorik dan sosial. Kesimpulannya, GPT sebaiknya digunakan sebagai alat bantu dalam pemrosesan bahasa, bukan sebagai pengganti pemikiran manusia, serta perlu dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan pemahaman konseptualnya
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025