Abstract. Christian education that is solely oriented toward academic aspects without the active involvement of the Holy Spirit loses its transformative power and risks becoming a purely intellectual process. Pentecostal pedagogy emphasizes the simultaneity between spiritual experience and theological learning, rejecting the dichotomy between cognition and faith experience. The concept of Raqaf Ruach Yahweh in Genesis 1:2, Deuteronomy 32:11, and Jeremiah 23:9 illustrates the Holy Spirit's role as an agent of transformation in creation, protection, and character formation. This article studied the concept by conducting theological analysis and literature review, including biblical hermeneutics and reflections on the catechumenal tradition of the early church. The findings indicate that Pentecostal pedagogy must integrate orthodoxy (right doctrine), orthopraxy (right action), and orthopathy (right feeling) within the educational process. Faith testimony in the Pentecostal community is not merely a personal expression but also serves as a pedagogical tool that strengthens the understanding and internalization of Christian teachings.Abstrak. Pendidikan Kristen yang hanya berorientasi pada aspek akademik tanpa keterlibatan aktif Roh Kudus kehilangan daya transformasinya dan berisiko menjadi proses intelektual yang kering. Pedagogi Pentakostal menekankan simultanitas antara pengalaman spiritual dan pembelajaran teologis, menolak dikotomi antara kognisi dan pengalaman iman. Konsep Raqaf Ruach Yahweh dalam Kejadian 1:2, Ulangan 32:11, dan Yeremia 23:9 menunjukkan bahwa Roh Kudus berperan sebagai agen transformasi dalam penciptaan, perlindungan, dan pembentukan karakter. Tulisan ini akan mengkaji konsep tersebut melalui analisis teologis dan kajian literatur, termasuk hermeneutika biblika dan refleksi terhadap tradisi katekumenat gereja mula-mula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pedagogi Pentakostal harus mengintegrasikan ortodoksi (ajaran yang benar), ortopraksis (tindakan yang benar), dan ortopati (perasaan yang benar) dalam proses pendidikan. Kesaksian iman dalam komunitas Pentakostal bukan sekadar ekspresi pengalaman pribadi, tetapi juga alat pedagogis yang memperkuat pemahaman dan internalisasi ajaran Kristen.
Copyrights © 2025