Konflik sosial antara masyarakat desa Horale dan desa Saleman Maluku Tengah pada tahun 2008 telah menyebabkan keretakan sosial di antara mereka, yang ditunjukkan dengan memudarnya ikatan-ikatan kekerabatan dan kepercayaan satu sama lain. Situasi ini membutuhkan pemulihan sehingga di antara masyarakat kedua desa tersebut terjadi perdamaian yang sesungguhnya. Perdamaian ini dapat dimungkinkan melalui peran pendidikan agama Kristen yang melibatkan kearifan lokal tradisi Patita. Karena itu, tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model pendidikan melalui integrasi tradisi Patita ke dalam pendidikan agama Kristen untuk membangun perdamaian dalam konteks paska konflik desa Horale dan desa Saleman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini adalah pendidikan agama Kristen yang terintegrasi dengan budaya Patita dapat berfungsi untuk membangun perdamaian dalam konteks pasca konflik Horale-Saleman. Integrasi budaya Patita dalam pendidikan agama Kristen dapat diwujudkan melalui pengembangan konsep makan bersama yang bermakna spiritual; menetapkan tujuan makan bersama yang berfokus pada perdamaian; melaksanakan kegiatan makan bersama secara rutin yang bersifat multikultural dan terbuka untuk berbagi cerita dan pengalaman; melaksanakan kegiatan sosial kolaboratif untuk memberi makan orang-orang yang membutuhkan dengan memasak bersama dan berbagi bersama.
Copyrights © 2025