Budaya Bakar Batu merupakan salah satu tradisi penting di Papua yang sarat dengan nilai kebersamaan, kasih, pengorbanan, gotong royong, berbagi, dan ucapan syukur. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan pengaruh modernisasi, pemahaman generasi muda terhadap makna budaya ini semakin berkurang. Jika tidak ada upaya yang serius dalam mempertahankan dan mensosialisasikannya, masyarakat Papua berisiko kehilangan salah satu pilar identitas sosio-kultural mereka, khususnya nilai hospitalitas yang menjadi ciri khas mereka. Meskipun beberapa gereja di Papua telah melakukan sosialisasi budaya ini, masih diperlukan penguatan agar nilai-nilainya dapat lebih tertanam dalam kehidupan generasi muda. Oleh karena itu, pendidikan agama Kristen dapat menjadi sarana strategis untuk memperkenalkan, memperkuat, dan mewariskan budaya Bakar Batu kepada generasi penerus. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan konsep sosialisasi budaya Bakar Batu melalui pendidikan agama Kristen untuk memperkuat hospitalitas masyarakat Papua. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan agama Kristen di gereja dapat menjadi sarana dalam menanamkan nilai-nilai budaya Bakar Batu. Hal ini dapat dilakukan dengan mengintegrasikan budaya ini dalam kurikulum gereja, melibatkan pakar budaya bersama pemimpin gereja, serta mempromosikan nilai-nilainya dalam perayaan gereja. Selain itu, gereja dapat mendorong partisipasi generasi muda melalui seminar, retret budaya, dan pelayanan sosial, sekaligus berkolaborasi dengan lembaga pendidikan dan pemerintah agar budaya ini tetap lestari. Dengan demikian, sosialisasi budaya Bakar Batu melalui pendidikan agama Kristen efektif dalam menanamkan nilai hospitalitas serta memperkuat komitmen generasi muda dalam melestarikannya sesuai dengan iman Kristen.
Copyrights © 2025