Peningkatan jumlah penduduk berdampak pada meningkatnya timbulan sampah, yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Pengelolaan sampah di wilayah pedesaan menjadi penting untuk mengurangi polusi udara akibat pembakaran sampah dan pencemaran tanah, sekaligus memberikan nilai ekonomis melalui pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R). Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi timbulan sampah menggunakan pendekatan sistem dinamik, merancang desain TPS 3R berbasis lingkungan, serta mengevaluasi persepsi keberterimaan sosial masyarakat di Desa Pesue, Kabupaten Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara. Pendekatan sistem dinamik digunakan untuk memproyeksikan jumlah sampah, sementara desain TPS 3R dirancang menggunakan AutoCAD. Persepsi masyarakat terhadap keberterimaan TPS 3R dievaluasi melalui survei kuesioner. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk Desa Pesue mengikuti pola grafik sigmoid pada proyeksi 2021–2050, dan pola linear pada periode 2021–2030. Peningkatan jumlah penduduk sejalan dengan bertambahnya timbulan sampah, yang digambarkan dalam pola grafik linear. Simulasi pengelolaan sampah dengan TPS 3R menunjukkan bahwa fasilitas ini mampu mengurangi timbulan sampah secara signifikan. Hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat mendukung pembangunan TPS 3R dengan harapan pengelolaan sampah dilakukan secara baik dan berkelanjutan. Implementasi prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) direkomendasikan untuk memastikan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, sehingga mendukung terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Kata kunci: Sampah, TPS 3R, Sistem Dinamik, Penduduk, Keberterimaan
Copyrights © 2025