: Education plays a crucial role in shaping future generations who are prepared to face global challenges. However, the effectiveness of learning continues to encounter various obstacles, such as the lack of contextualized teaching, the dominance of teacher-centered methods, the digital divide, and the limited implementation of experiential learning and mentorship. A memorization-oriented education system also hinders the development of critical thinking skills. The aim of this study is to analyze the challenges within the current educational system and to design a contextual learning model based on the teaching methods of the Apostle Paul as an alternative solution. This research employs a qualitative method using a library research approach, in which data is collected through analysis of relevant literature and biblical texts related to Paul's teaching style. The findings indicate that Paul’s teaching methods were flexible, contextual, participatory, experience-based, and emphasized mentorship. This approach proved effective in shaping character, understanding, and the practical application of life values among learners. The implication for modern education is the urgent need to transform teaching methods into a more interactive model that is relevant to students' real-life contexts and emphasizes personal relationships between educators and learners. Thus, learning becomes not only cognitive but also transformative. AbstrakPendidikan memiliki peran krusial dalam membentuk generasi penerus yang siap menghadapi tantangan global. Namun, efektivitas pembelajaran masih menghadapi berbagai kendala, seperti kurangnya kontekstualisasi pengajaran, dominasi metode teacher-centered, kesenjangan digital, serta minimnya pembelajaran berbasis pengalaman dan mentorship. Sistem pendidikan yang berorientasi pada hafalan juga menghambat pengembangan keterampilan berpikir kritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tantangan dalam sistem pendidikan masa kini serta merancang model pembelajaran kontekstual berbasis metode pengajaran Rasul Paulus yang dapat menjadi solusi alternatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, dimana data dikumpulkan melalui analisis terhadap literatur dan teks-teks Alkitab yang relevan mengenai gaya mengajar Paulus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengajaran Rasul Paulus bersifat fleksibel, kontekstual, partisipatif, berbasis pengalaman nyata, dan menekankan pada mentorship. Pendekatan ini terbukti efektif dalam membentuk karakter, pemahaman, dan penerapan nilai-nilai hidup peserta didik. Implikasinya terhadap pendidikan modern adalah perlunya transformasi metode pengajaran menuju model yang lebih interaktif, relevan dengan konteks kehidupan siswa, serta menekankan hubungan personal antara pendidik dan peserta didik. Dengan demikian, pembelajaran tidak hanya bersifat kognitif, tetapi juga transformatif
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025