Remaja penyandang tunadaksa menghadapi tantangan ganda, baik secara fisik maupun psikologis, dalam upaya mereka untuk menerima kondisi fisik dan mengatasi berbagai permasalahan. Kondisi ini dibutuhkan kemampuan untuk bangkit kembali dalam menjalani kondisi sulit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dan secure attachment dengan resiliensi pada remaja tunadaksa. Penelitian menggunakan kuantitatif, penelitian ini melibatkan sampel 106 remaja. Data yang dikumpulkan melalui kuesioner, yaitu skala resiliensi, skala self- compassion, dan skala secure attachment. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda diperoleh dengan menggunakan JASP 0.17.1.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan korelasi yang kuat (R = 0.795) antara self-compassion dan secure attachment dengan resiliensi, dimana kedua faktor tersebut secara bersama-sama menyumbang 63.2% dari varians resiliensi.
Copyrights © 2025