Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN DARING DI TENGAH MASA PANDEMIK COVID-19 Parikesit, Hario; Mona Adha, Muhammad; Tosy Hartino, Ahman; Prawisudawati Ulpa, Eska
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 2 (2021): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i2.35090

Abstract

Teknologi digital dapat membantu guru untuk membuat semua bahan ajar yang dibutuhkan yang akan disampaikan kepada siswa, dan siswa mampu melakukan akses di internet untuk menambah bahan informasi terkait materi pelajaran dan mempelajarinya. Guru dan siswa dapat mengakses buku pelajaran melalui online seperti e-book, dan artikel relevan lain di dalam sumber yang ada di internet. Dalam penerapan teknologi di bidang pendidikan ini, teknologi dapat dijadikan sebagai multimedia interaktif untuk disajikan kepada siswa. Multimedia interaktif ini bisa menjadi media yang berisikan gambar, foto dan video-video yang dipersiapkan dengan baik, dengan begitu siswa dapat mengamati dan berpikir secara aktif mengenai gambar atau video yang ditampilkan. Multimedia Interaktif ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar siswa juga semakin baik (Izzudin, 2013). Teknologi Pendidikan secara garis besar telah mengubah cara belajar konvensional menjadi non konvensional. Teknologi Pendidikan adalah suatu sistem yang dapat dipraktekkan dengan cara memfasilitasi, pembelajaran serta meningkatkan kinerja antara guru, siswa, dan perangkat sekolah dengan menciptakan, memanfaatkan, serta mengelola sumber-sumber belajar yang ada. Perkembangan teknologi pendidikan saat ini begitu cepat mengalami perubahan dan perkembangan sehingga dibutuhkan penguasaan penggunaan perangkat teknologi, informasi, dan komunikasi yang diimplementasikan di dalam pembelajaran.
Book Review: Slattery, Patrick. Curriculum Development in The Postmodern Era (1995) Muhammad Adha; Eska Prawisudawati Ulpa; Apriyanda Kusuma Wijaya
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 20 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 20 No. 2 April 2021
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v20i2.18181

Abstract

.
Book Information. Human Values in Education, Rudolf Steiner, Anthroposophic Press. London. (2004). $22.72, Pages 198. ISBN: 0-88010-544-5. Agustinus Tampubolon; Muhammad Adha; Eska Prawisudawati Ulpa
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 21 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 21 No. 2 April 2022
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v21i2.26500

Abstract

Symptoms or behaviors called symptomatic by Steiner (2004) explain how interactions in the classroom only look at the physical presence around teachers and students. However actually, intrinsic value is very crucial to prioritize. The intrinsic value in students who need to be touched is their heart and soul to get to know each other better. Teaching classically with the view that the existence and readiness of students are the same is a way of thinking that should be addressed to present an unpretentious "open classroom climate" filled with love, care, and togetherness.
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN DARING DI TENGAH MASA PANDEMIK COVID-19 Hario Parikesit; Muhammad Mona Adha; Ahman Tosy Hartino; Eska Prawisudawati Ulpa
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 9 No. 2 (2021): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i2.35090

Abstract

Teknologi digital dapat membantu guru untuk membuat semua bahan ajar yang dibutuhkan yang akan disampaikan kepada siswa, dan siswa mampu melakukan akses di internet untuk menambah bahan informasi terkait materi pelajaran dan mempelajarinya. Guru dan siswa dapat mengakses buku pelajaran melalui online seperti e-book, dan artikel relevan lain di dalam sumber yang ada di internet. Dalam penerapan teknologi di bidang pendidikan ini, teknologi dapat dijadikan sebagai multimedia interaktif untuk disajikan kepada siswa. Multimedia interaktif ini bisa menjadi media yang berisikan gambar, foto dan video-video yang dipersiapkan dengan baik, dengan begitu siswa dapat mengamati dan berpikir secara aktif mengenai gambar atau video yang ditampilkan. Multimedia Interaktif ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar siswa juga semakin baik (Izzudin, 2013). Teknologi Pendidikan secara garis besar telah mengubah cara belajar konvensional menjadi non konvensional. Teknologi Pendidikan adalah suatu sistem yang dapat dipraktekkan dengan cara memfasilitasi, pembelajaran serta meningkatkan kinerja antara guru, siswa, dan perangkat sekolah dengan menciptakan, memanfaatkan, serta mengelola sumber-sumber belajar yang ada. Perkembangan teknologi pendidikan saat ini begitu cepat mengalami perubahan dan perkembangan sehingga dibutuhkan penguasaan penggunaan perangkat teknologi, informasi, dan komunikasi yang diimplementasikan di dalam pembelajaran.
PENDIDIKAN KARAKTER: AKTIVITAS KETERLIBATAN SUKARELAWAN MUDA ERA MODERN BEKERJA SECARA DARING DAN LURING Muhammad Mona Adha; Eska Prawisudawati Ulpa
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 7, No 2 (2020): Bhinneka Tunggal Ika: Kajian Teori & Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v7i2.10146

Abstract

Abstract: Young people participation would be runs to the maximum by being given the opportunity and place to be creative carried out as volunteers. The experience and learning process of working both online and offline voluntarily can increase the knowledge, practical skills, and experience of every volunteer. Qualitative research with an ethnographic approach is implemented to find the context and social interactions that occur between volunteers and the environment in which they are active. Opportunities for self-development through acts of sincere and noble service become significant to continue to be developed in the midst of society and become a habituation as a form of strengthening character and character so that character education can continue to be turned on and become a servant for themselves and for people around them. 
PERAN ORANG TUA DAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER ANAK/PESERTA DIDIK DI ERA MODERN Muhammad Mona Adha; Eska Prawisudawati Ulpa
Jurnal Global Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Global Citizen : Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Prodi PPkn Universitas Slamet Riyadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.497 KB) | DOI: 10.33061/jgz.v10i2.5325

Abstract

Pendidikan merupakan suatu hal yang paling penting untuk membentuk kepribadian seseorang. Penanaman dan penguatan karakter peserta didik era modern saat ini memiliki tantangan tersendiri khususnya bagi para guru di Indonesia. Tantangan juga dihadapi oleh diri siswa itu sendiri ditengah perkembangan teknologi dan informasi yang super cepat dan dapat dijangkau dengan mudah. Guru harus menyesuaikan keadaan perubahan situasi modern saat ini dengan perkembangan diri siswa, agar nilai positif menjadi transformasi diri untuk memiliki karakter yang baik selaras dengan budaya atau adat istiadat yang melekat kuat di Indonesia. Sebagai bangsa yang kuat di era modern ini haruslah mempunyai prinsip-prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Implementasi pendidikan karakter di sekolah diperlukan kompetensi guru yang mampu turut berkompetisi di era modernisasi ini. Di era modern saat ini penanaman dan pengembangan nilai-nilai karakter menemui hambatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan berpuluh-puluh tahun yang lalu, hal tersebut turut dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi di sekitar siswa maka dari itu kreativitas dan inovasi antara orang tua dan pendidik harus terus dikembangkan. Intensitas komunikasi antara siswa, orang tua, dan guru dilakukan dua arah dan memposisikan diri sebagai pendengar yang baik bagi siswa saat berada di rumah dan di sekolah.
USING VIRTUAL REALITY (VR) TECHNOLOGY AS AN EFFORTS TO ESCALATE INTEREST IN ONLINE LEARNING DURING PANDEMIC Soni Ariatama; Muhammad Mona Adha; Rohman Rohman; Ahman Tosy Hartino; Eska Prawisudawati Ulpa
Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Vokasional Vol 3, No 1 (2021): Edisi Juni
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.369 KB) | DOI: 10.23960/22069

Abstract

Achieving this goal, humans continue to innovate in making assistive devices to carry out teaching and learning activities, where one of them is making a learning medium. The pandemic period that occurred in 2020 made learning carried out online so that online learning platforms or media became very important to mastered and implemented by both teachers and students. Learning media using virtual reality (VR) is an alternative solution to offer new and fun learning practices for students. VR brings interesting videos/images with adjustable time duration. This article uses a literature study approach, by collecting various materials and information, then the analysis made based on the documentation and reflections that have been compiled. The use of VR encourages learning media innovations that are different from before to increase participation and students' critical thinking perspectives and to bring students closer to VR technology. The characteristics of technology that are suitable for use such as Virtual Reality (VR) media can be implemented in the teaching and learning process in the midst of the current pandemic which aims to attract students' interest and feel a classroom-like atmosphere when offline learning takes place.Keywords: online learning, pandemic, technology, virtual reality DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpvti.v3.i1.202101
Joyfull Learning Activities in Open Classroom Climate to Reduce Students Academic Stress Eska Prawisudawati Ulpa; Muhammad Mona Adha
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 12, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v12i2.14880

Abstract

Diterima: 27-09-2022 Disetujui: 19-11-2022 Kata kunci: Akademik stress Pembelajaran menyenangkan Keterbukaan Kesejahteraan Pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi siswa secara tidak langsung dapat menurunkan tingkat stres akademik bagi mereka. Kecemasan siswa yang muncul dalam proses pembelajaran yang dialami siswa di kelas sering muncul dan berdampak pada motivasi belajar. Penelitian kuantitatif ini dilakukan di sekolah-sekolah dengan tingkat aktivitas siswa yang tinggi baik di dalam maupun di luar kelas sehingga menjadi latar belakang penelitian ini untuk melihat tingkat stres akademik dan cara mengatasi masalah tersebut agar siswa kembali belajar dengan senang dan termotivasi. . Pembelajaran yang dibangun dengan melibatkan siswa, komunikasi yang menyenangkan, suasana kelas yang nyaman, dan pola interaksi belajar yang segar dapat mengurangi stres akademik siswa. Situasi pembelajaran yang menarik dapat menarik minat siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran bersama guru dan siswa lainnya. Stres akademik tidak dapat dihindari, kecemasan akibat proses pembelajaran dapat dialami oleh siswa dalam hal nilai, prestasi, kepercayaan diri, proses berpikir dalam konteks tersebut tentunya akan berpengaruh. Artikel ini memberikan kajian yang perlu dipahami oleh guru dan siswa bahwa pola kegiatan yang mendorong antusiasme guru dan siswa dalam berkolaborasi, berkontribusi dalam menciptakan ruang kelas yang meminimalkan stres akademik dan menghilangkan kecemasan
Improve Religious Life Experience In The Concept Of Spiritual Causes Through Beneran Indonesia Muhammad Mona Adha; Eska Prawisudawati Ulpa; Agustinus Tampubolon; Erwin Susanto; Edi Siswanto
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial dan Ekonomi Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/edueksos.v11i2.11349

Abstract

Abstract: Realizing social happiness and harmony in inter-religious relations from a broad perspective. Every religious human being always learns to gain solemnity and understanding in the religious life that is carried out. This article explores qualitative research using an ethnographic approach in one activity space with a homogeneous component of respondents. The aim of the research is to find the relationship of solidarity and synergy among young people of different religions in Beneran Indonesia's volunteer activities. The research respondents were the founders of the Beneran Indonesia Foundation and the participating volunteers. Data and information were collected from observations, interview results, and supporting documents which were then analyzed and interpreted using the available data. The results of the study show that spiritual causality (reciprocity of an activity) is supported by openness of individual attitudes, responsibility, willingness to work together in developing inter-religious harmony facilitated by meeting rooms or meetings of young people, so that each individual has an answer. causality in the values of life. The participation of students and volunteers in the Beneran Indonesia program is the essence of encounters from different religious, cultural and habitual backgrounds, so that the values of self-perception and individual self-position can be seen and at the same time provide answers for oneself to behave and interact to strengthen social order. community harmony. Positive causality is demonstrated by activities, communication, solidarity, and tolerance raised by volunteers and participants who take part in Beneran Indonesia activities.Keywords: Experience, Religious, Spiritual causality, Young people Abstrak: Mewujudkan kebahagiaan dan keharmonisan sosial masyarakat dalam hubungan antar umat beragama dilihat dari perspektif yang luas. Setiap manusia umat beragama selalu belajar untuk mendapatkan kekhidmatan dan pemahaman dalam hidup keagamaan yang dijalankan. Artikel ini dieksplorasi dari penelitian secara kualitatif dengan pendekatan etnografi dalam satu ruang kegiatan dengan komponen responden yang homogen. Tujuan penelitian adalah untuk menemukan hubungan solidaritas dan sinergi anak-anak muda yang berbeda agama dalam aktivitas volunteer Beneran Indonesia. Responden penelitian adalah pendiri Yayasan Beneran Indonesia dan para volunteer yang berpartisipasi. Data dan informasi dikumpulkan dari observasi, hasil wawancara, dan dokumen pendukung yang kemudian dianalisis dan diinterpretasikan dengan data yang tersedia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasusalitas (hubungan timbal balik dari sebuah aktivitas) spiritual didukung oleh keterbukaan sikap individu, bertanggung jawab, mau bekerja sama dalam mengembangkan kerukunan antar umat beragama dengan difasilitasi ruang bertemu atau pertemuan anak-anak muda, sehingga setiap diri individu mempunyai jawaban atas kausalitas dalam nilai-nilai kehidupan. Partisipasi siswa dan volunteer dalam program Beneran Indonesia merupakan esensi perjumpaan dari latar belakang agama, budaya, dan kebiasaan yang berbeda-beda, sehingga nilai persepsi diri dan posisi diri individu dapat terlihat dan sekaligus memberikan jawaban terhadap diri sendiri untuk berperilaku dan berinteraksi untuk memperkuat tatanan sosial harmoni masyarakat. Kausalitas secara positif ditunjukkan dengan aktivitas, komunikasi, solidaritas, serta toleransi yang dimunculkan oleh volunteer dan peserta yang ikut serta dalam kegiatan Beneran Indonesia.Kata kunci: Anak-anak muda, Kausalitas spiritual, Keagamaan, Pengalaman
Signifikansi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Memaksimalkan Kompetensi Warga Negara Berchah Pitoewas; Muhammad Mona Adha; Eska Prawisudawati Ulpa; Rohman Rohman; Ahman Tosy Hartino; Rhosita Rhosita
De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 1 No. 12 (2021): Desember
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/decive.v1i12.508

Abstract

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang menjadi peran utama dalam pengembangan nilai pengetahuan, nilai karakter, dan nilai moral etika. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dimana penelitian ini menghasilkan informasi berupa catatan dan data deskriptif yang terdapat di dalam teks yang diteliti. Hasil penelitian memaparkan bahwa materi pendidikan kewarganegaraan memuat tentang pembelajaran salah satunya tentang pembentukan karakter peserta ternyata PPKn tidak hanya membahas tentang pengetahuan saja, namun juga adanya pembelajaran tentang karakter dan nilai yang mana tidak dipelajari seluruhnya dimata pelajaran lainnya. Mata pelajaran PPKn sering kali seorang pendidik hanya menekankan pada ranah kognitif siswa saja tanpa menekankan ranah afektif dan psikomotorik sehingga siswa hanya mampu memahami tentang pengetahuan tentang kewarganegaraan. Tetapi, tidak mampu mengimplementasikan kewarganegaraan dalam kehidupan sehari hari. Oleh sebab itu seorang pendidik dituntut untuk mampu menyeimbangkan antara ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik harus saling seimbang dan selaras agar tujuan dari mata pelajaran kewarganegaraan itu tercapai.