Indonesia terletak pada jalur api pegunungan atau disebut dengan Ring of Fire yang berpotensi sebagai salah satu penyebab Indonesia rawan bencana alam, salah satunya adalah gempa. Keberadaan Indonesia di kawasan Ring of Fire menjadikan negara ini memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana alam, terutama gempa bumi. Dalam upaya mengantisipasi dan menanggulangi potensi bencana di lingkungan pendidikan, pemerintah telah mengeluarkan Permendikbud RI No. 33 Tahun 2019 tentang Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Mengingat peran vital sekolah dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pemahaman tenaga pengajar mengenai urgensi program mitigasi gempa, khususnya implementasi SPAB di lingkungan sekolah. Metodologi yang diterapkan dalam penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif, dengan pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi lapangan. Subjek penelitian melibatkan 4 orang tenaga pengajar di SMP IT Ali Bin Abu Thalib. Temuan penelitian mengindikasikan beberapa hambatan dalam implementasi program SPAB, di antaranya ketiadaan program pelatihan dan sosialisasi dari instansi pemerintah, serta keterbatasan pengetahuan guru mengenai mekanisme pelaksanaan program SPAB. Penelitian ini menyimpulkan bahwa implementasi program SPAB masih menghadapi kendala substansial di tingkat sekolah. Berdasarkan hal tersebut, direkomendasikan agar pemerintah menyelenggarakan program pelatihan komprehensif tentang SPAB untuk meningkatkan kapasitas tenaga pendidik, sehingga mereka dapat berperan optimal dalam mentransmisikan pengetahuan kebencanaan kepada para siswa.
Copyrights © 2025