Pemeriksaan luka pertahanan, luka mematikan (fatal injury), dan luka tidak mematikan (non-fatal injury) menjadi upaya yang perlu dilakukan dalam kasus pembunuhan dikarenakan dapat mengetahui bentuk trauma luka, mengetahui lokasi luka, senjata yang digunakan pelaku, cara pembunuhan yang dilakukan pelaku, jenis kelamin, usia korban, dan warna luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran cara pembunuhan dan cedera mekanis pada kasus pembunuhan di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif numerik dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional yang dilakukan dengan mengambil data sekunder dengan teknik konsekutif sampling pada instrumen Visum et Repertum korban pembunuhan di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram antara Bulan Januari 2023 – Maret 2024. Penelitian ini menganalisis 11 korban pembunuhan. Cara pembunuhan paling banyak berupa pemukulan dengan jumlah 5 korban (45,5%). Cedera mekanis dari cara pembunuhan paling banyak terjadi berupa trauma tumpul dengan jumlah 7 korban (63,6%) dengan bentuk luka cedera mekanis paling banyak terjadi berupa luka memar dan luka lecet dengan jumlah 3 korban (27,3%). Karakteristik luka terdiri lokasi luka dan warna luka. Lokasi luka paling banyak terjadi pada regio kepala dan anggota gerak dengan jumlah 3 korban (27,3%) sedangkan warna luka yang paling banyak timbul yaitu warna keunguan dengan jumlah 2 korban (18,2%). Korban pada kasus pembunuhan menunjukkan adanya Gambaran cara pembunuhan dan cedera mekanis.
Copyrights © 2025