Penyakit hati berlemak non-alkohol/non-alcohol fatty liver disease (NAFLD) merupakan masalah kesehatan global yang semakin meningkat, terutama terkait dengan pola makan yang tinggi lemak dan kolesterol. Alga cokelat memiliki senyawa antioksidan yang berpotensi sebagai hepatoprotektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian ekstrak alga cokelat (Sargassum polycystum) dari Perairan Pulau Nain terhadap gambaran histopatologik hepar tikus Wistar (Rattus norvegicus) yang diberikan diet tinggi lemak. Penelitian eksperimental ini menggunakan subjek 24 ekor tikus Wistar jantan yang terbagi dalam 4 kelompok. Kelompok A tidak diberi perlakuan selama 21 hari, kelompok B diberi perlakuan diet tinggi lemak 5 ml/ekor selama 21 hari, dan kelompok C dan D diberi perlakuan diet tinggi lemak masing-masing 5 ml/ekor dan ekstrak alga cokelat 450 mg/kgBB dan 900 mg/kgBB. Kelompok A menunjukkan gambaran histopatologik hepar tikus normal. Kelompok B terdapat banyak sel radang, nekrosis, steatosis mikrovesikuler dan sedikit steatosis makrovesikuler, dan fibrosis perisinusoid. Kelompok C menunjukkan sel hati yang teregenerasi, sedikit sel steatosis, sel radang dan fibrosis perisinusoid. Kelompok D terdapat sel radang dan sel steatosis yang lebih sedikit dari kelompok C serta terdapat fibrosis. Pemberian ekstrak alga cokelat (Sargassum polycystum) mampu membantu proses regenerasi sel hepar dan mengurangi reaksi inflamasi pada hepar tikus Wistar yang diberikan diet tinggi lemak, dengan efek yang lebih baik terlihat pada hepar tikus Wistar yang diberi ekstrak alga cokelat dalam dosis yang lebih tinggi (900 mg/kgBB).
Copyrights © 2025