Penelitian ini mengkaji pembiasaan dalam penanaman nilai moral agama pada anak tunagrahita di SLB B-C Dharma Wanita Jalaksana melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan bertahap dan konsisten, serta keterlibatan aktif orang tua, memainkan peran penting dalam proses tersebut. Guru menerapkan pembiasaan positif dengan memberikan contoh langsung dan melibatkan anak dalam kegiatan keagamaan, seperti salat wajib dan salat dhuha. Di rumah, orang tua juga berperan dengan mencontohkan perilaku baik dan mendampingi anak dalam kegiatan keagamaan. Observasi mengungkapkan pentingnya konsistensi dalam pembiasaan dan penyesuaian metode sesuai kebutuhan anak. Evaluasi rutin oleh guru dan dukungan orang tua sangat diperlukan untuk mendukung perkembangan moral dan agama anak tunagrahita. Penelitian ini menyarankan perlunya pendekatan adaptif, peningkatan keterlibatan orang tua, dan penyesuaian metode pengajaran untuk memaksimalkan efektivitas penanaman nilai-nilai moral agama.
Copyrights © 2024