Bertambahnya usia harapan hidup dalam suatu daerah mengindikasikan semakin meningkat kesehatan lansia. Disisi lain akan bertambah pula jumlah lansia sehingga dapat menimbulkan permasalahan baru pada lansia. Sebagai solusinya pemerintah desa membentuk posyandu lansia, akan tetapi pelaksanannya belum optimal. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengoptimalkan keterlibatan pemberdayaan masyarakat dalam program posyandu. Metode yang digunakan dengan memberikan pelatihan dan edukasi tentang posyandu kepada kader, serta pendampingan langsung dalam pelaksanaan posyandu sesuai dengan meja masing-masing. Pemerintah desa memberikan anggaran desa dan bekerja sama dengan pihak swasta sebagai donator tetap. Sasaran dalam kegiatan pengabmas ini adalah lansia dengan maslah kesehatan sesuai dengan skrining awal dan lansia dengan kesulitan transportasi dan pemerintah desa memberikan penjemputan dengan mobil dinas desa. Program posyandu yang sudah ditetapkan diatanranya pemeriksaan status kesehatan lansia, kegiatan aktifitas fisik (senam lansia), pemberian makanan tambahan (PMT) bagi lansia, kegiatan penyuluhan kesehatan bagi lansia. sebanyak 23 lansia (50%) mempunyai tekanan darah systole kategori normal, hampir setengahnya 22 lansia (48%) mempunyai kadar asam urat dalam batas normal, sebanyak 26 lansia (57%) dengan kadar kolesterol dalam batas tinggi, sebanyak 30 lansia (65%) mempunyai kadar gula darah kategori normal, sebanyak 25 lansia (54%) mempunyai IMTdalam kategori kurus. Pihak pemerintah desa melalui kader posyandu bekerja sama dengan mitra STIKES Majapahit dalam pengawasan terhadap lansia dengan masalah kesehatan tersebut serta melibatkan anggota keluarga dalam pengaturan pola makan dan pola aktivitas agar lansia tetap sehat dan mandiri dalam memelihara kesehatannya.
Copyrights © 2024