AbstractThis research analyzes the construction of gender in Islamic law, particularly in relation to the narrative of Eve's creation from Adam's rib. This narrative is often the object of criticism from a feminist perspective, where the traditional view that places women as appendages of men is considered the basis of gender inequality in Muslim societies.The purpose of this study is to explore the views of Islamic scholars and feminists regarding the narrative of Eve's creation and its impact on the role of women in society, in the hope of contributing to building an Islamic theology that is more just and inclusive of gender issues.This study uses a literature review method to analyze various views and interpretations related to the narrative. Data were collected from relevant literature, both from the perspectives of traditional scholars and Muslim feminists.The results of the analysis show that although normative Islam supports gender equality, patriarchal interpretations of sacred texts still dominate social practices. However, inclusive interpretations proposed by Muslim feminists offer an approach that emphasizes equality and respect for women's rights. This research encourages dialogue between Muslim feminists and Islamic scholars to achieve a better understanding of the position of women in Islamic law. AbstrakPenelitian ini menganalisis konstruksi gender dalam hukum Islam, khususnya terkait narasi penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam. Narasi ini sering kali menjadi objek kritik dari perspektif feminis, di mana pandangan tradisional yang menempatkan perempuan sebagai pelengkap laki-laki dianggap sebagai dasar ketidaksetaraan gender dalam masyarakat Muslim.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pandangan para ulama dan feminis Islam mengenai narasi penciptaan Hawa serta dampaknya terhadap peran perempuan dalam masyarakat, dengan harapan dapat memberikan kontribusi dalam membangun teologi Islam yang lebih adil dan inklusif terhadap isu-isu gender.Penelitian ini menggunakan metode telaah pustaka untuk menganalisis berbagai pandangan dan interpretasi terkait narasi tersebut. Data dikumpulkan dari literatur yang relevan, baik dari perspektif ulama tradisional maupun feminis Muslim.Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun Islam normatif mendukung kesetaraan gender, interpretasi patriarkal terhadap teks-teks suci masih mendominasi praktik sosial. Namun, penafsiran inklusif yang diusulkan oleh feminis Muslim menawarkan pendekatan yang menekankan kesetaraan dan penghargaan terhadap hak-hak perempuan. Penelitian ini mendorong dialog antara feminis Muslim dan para pakar Islam untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang posisi perempuan dalam hukum Islam.
Copyrights © 2024