Remaja merupakan kelompok rentan penularan HIV di Indonesia, dengan 41.987 remaja usia 10-19 tahun terdiagnosis HIV pada 2023. Penularan terjadi melalui hubungan seksual berisiko (30%) dan penggunaan jarum suntik (4,1%). Jawa Barat, khususnya Bandung, memiliki prevalensi tinggi, termasuk di Kelurahan Gegerkalong, pusat pendidikan dan wisata. Lingkungan ini menghadapi perilaku remaja berisiko, seperti seks bebas, penggunaan narkoba, dan penyimpangan seksual. Data Puskesmas Karangsetra menunjukkan 192 remaja di Gegerkalong terinfeksi HIV. SMA Kartika XIX-2, dengan siswa yang mengalami masalah seperti seks pranikah dan kehamilan dini, menjadi fokus intervensi pencegahan HIV berbasis pendidikan dan teknologi. Program ini mengintegrasikan aplikasi HIV Info Corner dengan metode pelatihan keterampilan hidup untuk remaja. Tujuan utamanya adalah meningkatkan pemahaman, keterampilan pencegahan, dan pemanfaatan konseling daring. Program juga mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) serta pencapaian SDGs, khususnya kesehatan dan pendidikan berkualitas. Hasilnya adalah terbentuknya kelompok remaja peduli HIV, peningkatan keterampilan remaja, dan kerja sama berkelanjutan dengan sekolah dan puskesmas melalui pusat konseling (PILING). Dengan pendekatan inovatif ini, diharapkan tercipta generasi bebas AIDS di masa depan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024