Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tanda berdasarkan makna aspek ikon, indeks, serta simbol pada puisi mantra Jampe Nyeuri Beuteung dan Jampe Muriang di suku Sunda. Mantra ini berfungsi sebagai cara pengobatan alami yang dipraktikkan oleh masyarakat suku Sunda untuk mengatasi sakit perut dan sakit demam. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Selain itu, menggunakan teknik pengumpulan data simak dan catat. Pendekatan yang digunakan berupa semiotik teori Charles Sanders Peirce. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini melibatkan penggunaan kartu data. Teknik analisis data menggunakan metode deskripsi analisis. Hasil penelitian menunjukkan dalam puisi mantra Jampe Nyeuri Beuteung dan Jampe Muriang terdapat tanda berdasarkan aspek ikon, indeks, serta simbol, yang kemudian memberikan edukasi tentang warisan budaya yang dimiliki secara lokal, khususya di suku Sunda. Penelitian ini berimplikasi sebagai materi pelajaran Bahasa Indonesia yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa serta memberikan tambahan pengetahuan tentang nilai kearifan lokal. Jampe Nyeuri Beuteung and Jampe Muriang Spell in the Sundanese Tribe: A Semiotic StudyThis research aims to describe signs based on the meaning of aspects of icons, indices and symbols in the mantra poetry Jampe Nyeuri Beuteung and Jampe Muriang in the Sundanese tribe. This mantra functions as a natural treatment method practiced by the Sundanese people to treat stomach aches and fevers. This research uses qualitative descriptive. Apart from that, use the data collection technique of listening and taking notes. The approach used is the semiotic theory of Charles Sanders Peirce. The data collection instrument in this research involved the use of data cards. The data analysis technique uses the analysis description method. The results of the research show that in the mantra poems Jampe Nyeuri Beuteung and Jampe Muriang there are signs based on aspects of icons, indices and symbols, which then provide education about the cultural heritage that is owned locally, especially in the Sundanese tribe. This research has implications as Indonesian language learning material that can improve students' critical thinking skills and provide additional knowledge about the value of local wisdom.
Copyrights © 2024