cover
Contact Name
Bagaskara Nur Rochmansyah
Contact Email
bagaskaranurrochmansyah@gmail.com
Phone
082119213169
Journal Mail Official
bagaskaranurrochmansyah@gmail.com
Editorial Address
https://jurnal.ppjb-sip.org/index.php/dlrj/about/editorialTeam
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Literature Research Journal (LRJ)
ISSN : -     EISSN : 30213171     DOI : https://doi.org/10.51817/lrj
Core Subject : Education,
Literature Research Journal (3021-7121) is an invaluable international peer-reviewed journal that covers the latest research in stylistics, defined as the study of style in literary and non-literary language, published by Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya with Perkumpulan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (IKAPROBSI). We publish theoretical, empirical, and experimental research that aims to contribute to our understanding of style and its effects on readers. Topics covered by the journal include (but are not limited to) the following: the stylistic analysis of literary and non-literary texts, cognitive approaches to text comprehension, corpus and computational stylistics, the stylistic investigation of multimodal texts, pedagogical stylistics, the reading process, software development for stylistics, and real-world applications for stylistic analysis. We also encourage interdisciplinary submissions that explore the connections between stylistics and such cognate subjects and disciplines as psychology, literary studies, narratology, computer science and neuroscience. Literature Research Journal is essential reading for academics, teachers and students working in stylistics and related areas of language and literary studies.
Articles 50 Documents
Nilai Moral dalam Lirik Lagu Cindai dengan Pendekatan Antropologi Sastra Athorida, Nanda Ariel; Laudy, Fairuz Deliana
Literature Research Journal Vol 1, No 2 (2023)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/lrj.v1i2.676

Abstract

The purpose of the study was to analyze the moral values found on siti nurhaliza's cindai lyrics by using the literary anthropology approach. The study employs types of qualitative research and USES descriptive research design. In this study eight lines of distich were found on cindai lyrics published by siti nurhaliza. The distich line on the lyrics of the cindai song popularized by siti nurhaliza has both good morals and bad morals. That moral value includes moral worth with oneself, moral worth with others, and moral values with the Lord. That moral value is contained in data one, data three, data four, data five, data six, data seven, and data eight. On data two there is no moral value but social value. The implication is that the findings of this study will help students in schools build literary appreciation for the material aspects of the distich, as well as hopefully assist in further studies that will be discussed on cultural and moral particularly moral values.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai moral yang ditemukan pada lirik lagu Cindai karya Siti Nurhaliza dengan menggunakan pendekatan antropologi sastra. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan menggunakan desain penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini ditemukan delapan bait pantun pada lirik lagu Cindai yang dipopulerkan oleh Siti Nurhaliza. Bait pantun pada lirik lagu Cindai yang dipopulerkan oleh Siti Nurhaliza mengandung nilai moral baik dan nilai moral buruk. Nilai moral tersebut meliputi nilai moral dengan diri sendiri, nilai moral dengan orang lain, dan nilai moral dengan Tuhan. Nilai moral tersebut terkandung pada data satu, data tiga, data empat, data lima, data enam, data tujuh, dan data delapan. Pada data dua tidak mengandung nilai moral, melainkan nilai sosial. Implikasinya diantisipasi bahwa temuan penelitian ini akan membantu siswa di sekolah membangun apresiasi sastra terhadap aspek materi pantun, juga diharapkan dapat membantu dalam studi selanjutnya yang akan bahas mengenai nilai budaya khususnya moral.
Analisis Konflik Batin "Marshanda" dalam Tayangan Podcast pada Channel YouTube Inara Rusli dan Relevansinya pada Pembelajaran Nurhaeni, Heni
Literature Research Journal Vol 3, No 1 (2025)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/lrj.v3i1.1192

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konflik batin “Marshanda”  yang terdapat dalam tayangan podcast di salah satu video pada kanal YouTube Inara Rusli. Penelitian ini merupakan studi pustaka. Data dalam penelitian ini ialah podcast pada kanal YouTube Inara Rusli yang dikumpulkan dengan teknik analisis isi. Analisis konflik batin dilakukan menggunakan teori psikologi sastra oleh Sigmun Freud. Langkah analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa percakapan dalam podcast tersebut mengandung unsur-unsur konflik batin seperti konflik batin yang muncul yaitu konflik batin kesendirian, konflik batin kesepian, konflik batin penderitaan, konflik batin kesedihan, konflik batin lelah, konflik batin optimisme, dan konflik batin keputusasaan yang mana hal tersebut dialami oleh Marshanda. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah menengah atas (SMA).Analysis of "Marshanda's" Inner Conflict in a Podcast Show on Inara Rusli's YouTube Channel and Its Relevance to Indonesian Learning in High SchoolThis research aims to find out the inner conflict of "Marshanda" contained in the podcast in one of the videos on Inara Rusli's YouTube channel. This research is a literature study. The data in this study is a podcast on Inara Rusli's YouTube channel which was collected using content analysis techniques. The analysis of inner conflict was carried out using the theory of Literary Psychology by Sigmun Freud. The steps of data analysis include data reduction, data presentation, and conclusion drawn. Checking the validity of the data using source triangulation. The results of the study showed that the conversations in the podcast contained elements of inner conflicts such as: inner conflicts that arise, namely inner conflicts of loneliness, inner conflicts of loneliness, inner conflicts of suffering, inner conflicts of sadness, inner conflicts of fatigue, inner conflicts of optimism and inner conflicts of despair which were experienced by Marshanda. The results of this study can be used as an alternative to learning Indonesian in senior high school (SMA).
Ketidakadilan Gender dan Beban Sosial pada Perempuan dalam Cerpen Mata Yang Indah Karya Budi Darma Puspita, Denisa Dewi; Shopia, Ratna
Literature Research Journal Vol 1, No 2 (2023)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/lrj.v1i2.675

Abstract

Women have a limited role and women are only considered as actors to occupy national roles. Women often experience gender injustice and social burdens. The purpose of this study is to gain an understanding of gender injustice contained in the short story Mata Yang Indah by Budi Darma as well as in real life. This research uses qualitative research methods, data acquisition using content analysis, with literature studies. Data collection techniques in the form of note-taking techniques with data collection tools in the form of data cards. To ensure correctness, triangulation of data sources with informal methods of data analysis techniques is used. The results of the study obtained gender injustice and social burden in the short story Mata Yang Indah by Budi Darma. Victims of sexual violence and gender injustice must receive good support from the surrounding environment.Perempuan memiliki peran yang terbatas dan perempuan hanya dianggap sebagai pemeran untuk memenuhi peran nasional. Perempuan seringkali mengalami ketidakadilan gender dan beban sosial. Tujuan penelitian ini mendapatkan pemahaman tentang ketidakadilan gender yang terdapat dalam cerpen Mata Yang Indah karya Budi Darma serta pada kehidupan nyata. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, pemerolehan data menggunakan analisis isi, dengan studi pustaka. Teknik pengumpulan data berupa teknik simak catat dengan alat pengumpulan data berupa kartu data. Untuk memastikan kebenaran digunakan triangulasi sumber data dengan teknik analisis data metode informal. Hasil penelitian diperoleh adanya ketidakadilan gender serta beban sosial dalam cerpen Mata Yang Indah Karya Budi Darma. Korban kekerasan seksual maupun ketidakadilan gender harus mendapat dukungan yang baik dari lingkungan sekitar.
Representasi Kekerasan Seksual terhadap Tokoh Utama Perempuan dalam Film Penyalin Cahaya: Pendekatan Semiotika Yolanda, Putri; Janati, Leni; Anugrah, Ujiah
Literature Research Journal Vol 2, No 2 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/lrj.v2i2.893

Abstract

Fenomena dalam film Penyalin Cahaya yaitu salah satu film yang menunjukkan isu-isu terkini mengenai kekerasan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tanda atau simbol yang mencerminkan level realitas, representasi, dan ideologi kekerasan seksual terhadap tokoh utama perempuan dalam film Penyalin Cahaya. Metode deskriptif kualitatif dan pendekatan semiotika John Fiske sebagai metode penelitian. Data penelitian berupa tanda atau simbol yang menandakan kekerasan seksual berupa level realitas, representasi, dan ideologi. Analisis data terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu tanda atau simbol pada level realitas, representasi, dan ideologi. Hasil penelitian ini terdapat tanda atau simbol yang menunjukkan tokoh utama perempuan dalam film Penyalin Cahaya. Tanda atau simbol dalam film yang dimaksud mengacu pada sudut pandang pendekatan semiotika John Fiske yang terdapat pada level realitas, representasi, dan ideologi. Berdasarkan teori yang digunakan oleh John Fiske dapat dibuktikan bahwa dengan pendekatan semiotika, film dapat menyajikan beberapa adegan yang menekankan makna dari setiap adegannya.Representation of Sexual Violence Against Female Protagonists in the Film Copying Light: A Semiotic Approach The phenomenon in the movie Penyalin Cahaya is one of the films that shows current issues regarding sexual violence. This research aims to describe the signs or symbols that reflect the level of reality, representation, and ideology of sexual violence against the main female character in the film Penyalin Cahaya. Descriptive qualitative method and John Fiske's semiotic approach as the research method. The research data are signs or symbols that signify sexual violence in the form of levels of reality, representation, and ideology. Data analysis is divided into three levels, namely signs or symbols at the level of reality, representation, and ideology. The results of this study show that there are signs or symbols that show the main female character in the film Penyalin Cahaya. The signs or symbols in the movie refer to the point of view of John Fiske's semiotic approach at the level of reality, representation, and ideology. Based on the theory used by John Fiske, it can be proven that with the semiotic approach, the film can present several scenes that emphasize the meaning of each scene.
Pendidikan Seks dalam Film “Dua Garis Biru” Karya Gina S. Noer: Pendekatan Sosiologi Sastra Rosmayanti, Anis; Septiani, Nurlaela; Fatkhurrohman, Ade Iman
Literature Research Journal Vol 1, No 1 (2023)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/lrj.v1i1.373

Abstract

This study aims to describe the values of sex education in the film Dua Garis Biru by Gina S. Noer. This study uses a qualitative descriptive approach to Swingewood's sociology of literature. Data collection is in the form of documentation procedures. The source of research data is the film Dua Garis Biru which was released in 2019. Content analysis is the method of choice for data analysis which is carried out in stages. The results of this study indicate that there are three important values in sex education, including the value of association between men and women, the value of decorating and dressing, and the value of social deviance.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan seks pada film Dua Garis Biru karya Gina S. Noer. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra Swingewood. Pengumpulan data berupa prosedur pendokumentasian. Sumber data penelitian adalah film Dua Garis Biru yang tayang pada tahun 2019. Analisis isi merupakan metode pilihan untuk analisis data yang dilakukan secara bertahap. Hasil penelitian ini menunjukkan ada tiga nilai penting dalam pendidikan seks, di antaranya: nilai pergaulan antara laki-laki dan perempuan, nilai berhias dan berpakaian, dan nilai penyimpangan sosial. 
Etika Positif dan Negatif pada Cerpen Sepasang Lembu Ibu dan Wak Lam Karya Farizal Sikumbang: Pendekatan Sosiologi Sastra Salsabila, Salsabila
Literature Research Journal Vol 2, No 1 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/lrj.v2i1.788

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan etika sosial pada karya sastra. Metode deskriptif kualitatif digunakan sebagai metode pada penelitian ini dengan didukung teknik simak bebas libat cakap, catat, serta pustaka sebagai teknik pengumpulan data. Data pada penelitian ini berupa paragraf atau dialog pada cerita pendek terkait. Pendekatan yang digunakan berupa sosiologi sastra Wellek dan Warren. Teknik analisis data menggunakan metode deskripsi analisis. Triangulasi teori, sumber data, dan metode digunakan sebagai keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan adany etika positif dan etika negatif yang terklasifikasi pada etika individual, etika hubungan dengan sesama manusia, etika dengan lingkungan sekitar, etika teologis, dan etika filosofis. Berbagai variasi etika ditemukan dalam cerpen ini. Untuk itu, penelitian ini dapat memberi gambaran mengenai keadaan sosial masyarakat, pengimplementasian nilai yang bermanfaat bagi kehidupan, serta dapat menjadi inspirasi dalam mengembangkan materi ajar, khususnya pada pembelajaran Bahasa Indonesia atau yang terkait dengan sastra. Positive and Negative Ethics in the Short Stories  Sepasang Lembu Ibu dan Wak Lam by Farizal Sikumbang: Literary Sociology ApproachThis research aims to describe social ethics in literary works. The qualitative descriptive method was used as a method in this research, supported by skilled free-involved listening, note-taking and library techniques as data collection techniques. The data in this research is in the form of paragraphs or dialogue in related short stories. The approach used is Wellek and Warren's literary sociology. The data analysis technique uses the analysis description method. Triangulation of theory, data sources and methods is used to validate the data. The research results show that there are positive ethics and negative ethics which are classified into individual ethics, ethics of relationships with fellow humans, ethics with the surrounding environment, theological ethics, and philosophical ethics. Various ethical variations are found in this short story. For this reason, this research can provide an overview of the social conditions of society, the implementation of values that are beneficial to life, and can be an inspiration in developing teaching materials, especially in learning Indonesian or those related to literature.
Nilai Budaya pada Mantra Jampe Rieut Sirah di Suku Sunda: Pendekatan Sosiologi Sastra Amaliyah, Fitri Nur; Arisna, Novia Dwi
Literature Research Journal Vol 1, No 2 (2023)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/lrj.v1i2.672

Abstract

The Jampe Rieut Sirah mantra is utilized as a traditional healing practice by the Sunda community to alleviate headaches. The objective of this research is to uncover, describe the values, and comprehend the function of the Jampe Rieut Sirah mantra in the lives of the Sunda community. The research adopts a sociological literature approach and utilizes a qualitative descriptive research method. The findings of this study demonstrate that the Jampe Rieut Sirah mantra reflects culturally significant values upheld by the Sunda community.Mantra Jampe Rieut Sirah menjadi sarana pengobatan tradisional yang digunakan oleh masyarakat Suku Sunda untuk meredakan sakit kepala. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk menggali, mendeskripsikan nilai-nilai, dan memahami fungsi mantra Jampe Rieut Sirah dalam kehidupan masyarakat Suku Sunda. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra dan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mantra Jampe Rieut Sirah merefleksikan nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Suku Sunda.
Gaya Bahasa dan Citraan pada Puisi "Sajak Sebatang Lisong" Karya W.S. Rendra: Tinjauan Stilistika Risa, Diana; Leonita, Leonita
Literature Research Journal Vol 3, No 1 (2025)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/lrj.v3i1.1201

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa dan dalam puisi "Sajak Sebatang Lisong" karya W.S. Rendra, yang dikenal sebagai salah satu puisi dengan kritik sosial yang tajam terhadap kondisi masyarakat Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tinjauan stilistika guna mengidentifikasi dan menginterpretasi berbagai elemen gaya bahasa dan citraan. Sumber data penelitian ini adalah puisi “Sajak Sebatang Lisong” karya W.S. Rendra dengan data berupa kutipan puisinya. Keabsahan data penelitian ini menggunakan metode triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan Gaya bahasa yang terdapat dalam puisi tersebut adalah Metafora, personifikasi, hiperbola, sinekdoke, repetisi/anafora, epitet, Metonimia dan pleonasme. Sedangkan, citraan yang terkandung dalam puisi tersebut adalah citraan visual dan citraan auditori. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi studi sastra Indonesia dan menjadi referensi dalam pembelajaran sastra di berbagai tingkat pendidikan. Language Style and Imagery in the Poem "Sajak Sebatang Lisong" by W.S. Renda:Stylistic ReviewThis study aims to describe the style of language and imagery in the poem "Sajak Sebatang Lisong" by W.S. Rendra, which is known as one of the poems with sharp social criticism of the conditions of Indonesian society. This research is a type of qualitative descriptive research. The method used in this study is a stylistic review analysis to identify and interpret various elements of style of language and imagery. The data source for this study is the poem "Sajak Sebatang Lisong" by W.S. Rendra with data in the form of excerpts from his poems. The validity of the research data uses the triangulation method. The results of the study show that the style of language contained in the poem is Metaphor, personification, hyperbole, synecdoche, repetition/anaphora, epithet, Metonymy and pleonasm. Meanwhile, the imagery contained in the poem is visual imagery and auditory imagery. This study is expected to contribute to the study of Indonesian literature and become a reference in learning literature at various levels of education
Representasi Kekerasan pada Anak Angkat dalam Film Untuk Angeline: Analisis Semiotika John Fiske Abdul aziz, Muhammad; Ramadhan, Bintang Anugrah
Literature Research Journal Vol 2, No 2 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/lrj.v2i2.906

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan representasi kekerasan pada anak angkat pada film “Untuk Angeline”. Metode kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini. Sumber data penelitian ini berupa film “Untuk Angeline”. Data yang terdapat pada penelitian ini berupa adegan-adegan yang mengindikasikan kekerasan pada anak angkat dalam film “Untuk Angeline”. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan teknik analisis semiotik menurut John Fiske yang terdiri dari tiga level yaitu level realitas, representasi, dan ideologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film “Untuk Angeline” mengandung unsur-unsur kekerasan yang dilakukan oleh ibu angkat kepada anaknya. Pada level realitas, bentuk kekerasan direpresentasikan melalui aspek gestur, ekspresi, dan perilaku. Pada level representasi terdapat pada aspek pengambilan gambar, pencahayaan, dan musik latar. Pada level ideologi, film tersebut merepresentasikan orang tua yang menggunakan pola asuh otoriter.Representation of Violence in Adopted Children in the Film Untuk Angeline: John Fiske's Semiotic AnalysisThis research aim to describe the representation of violence towards adopted children in the film "For Angeline". Descriptive qualitative methods were used in this research. The data source for this research is the film "For Angeline". The data contained in this research are scenes that indicate violence against adopted children in the film "For Angeline". The data in this research was collected using observation and documentation techniques. The data was analyzed using semiotic analysis techniques according to John Fiske which consists of three levels, namely the level of reality, representation and ideology. The results of this research indicate that the film "For Angeline" contains elements of violence perpetrated by the adoptive mother against her child. At the reality level, forms of violence are represented through aspects of gestures, expressions and behavior. At the representation level there are aspects of shooting, lighting and background music. At the ideological level, the film represents parents who use authoritarian parenting.
Nilai Religius dalam Syair “Perahu” Karya Hamzah Fansuri: Pendekatan Semiotik Hilmi, Naufah Ainiyyah; Rosita, Nila; Nadiyah, Apipah
Literature Research Journal Vol 1, No 1 (2023)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/lrj.v1i1.372

Abstract

The purpose of this study is to describe religious values through the depiction of icons, indexes, and symbols in Hamzah Fansuri's poem Perahu. This research includes qualitative research that uses descriptive design and semiotic approach. The data used in this study was the poem Perahu by Hamzah Fansuri. The results showed three main aspects of religion, namely aspects of creed, sharia, and morals. The religious value in the aspect of creed is faith in the last days and belief in the eternal afterlife. Religious values in the aspect of sharia are the importance of prayer and remembrance, the call not to neglect worship, and to get closer to Allah in a faithful way. Religious values in moral aspects such as the importance of maintaining good values, good deeds as provisions in the afterlife, and the importance of doing good in order to get rewards in the hereafter.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan nilai religius melalui penggambaran ikon, indeks, dan simbol dalam syair Perahu karya Hamzah Fansuri. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang menggunakan desain deskriptif dan pendekatan semiotik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah syair Perahu karya Hamzah Fansuri. Hasil penelitian menunjukkan tiga aspek pokok religius, yakni aspek akidah, syariah, dan akhlak. Nilai religius dalam aspek akidah adalah iman kepada hari akhir dan percaya akan kehidupan akhirat yang abadi. Nilai religius dalam aspek syariah adalah pentingnya salat dan berzikir, seruan agar tidak melalaikan ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan cara iktikaf. Nilai religius dalam aspek akhlak seperti pentingnya menjaga nilai-nilai kebaikan, perbuatan baik sebagai bekal di akhirat, dan pentingnya berbuat baik agar mendapat balasan di akhirat.