Pengungkapan diri kepada orang tua adalah bersedianya memberikan informasi pribadi kepada orang lain secara sukarela agar terbangunnya hubungan kedekatan yang baik ataupun interpersonal yang lebih baik lagi. Pada masa ini remaja mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi sehingga remaja tidak ragu untuk mencoba hal- hal baru, salah satunya seperti melakukan hubungan seks diluar nikah yang berujung pada aborsi. Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui dimensi-dimensi dan faktor-faktor apa yang terkait dengan pengungkapan diri remaja pelaku aborsi. Penelitian ini meggunakan desain penelitian kualitatif. Subjek penelitian berjumlah (dua) orang, yaitu subjek N dan subjek L yang tinggal di Gambut kabupaten Banjar. Metode penggalian data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara semi terstruktur, observasi partisipan pasif serta dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Subjek N melakukan pengungkapan diri dengan terbuka hanya dengan orang yang dikenalnya saja dan subjek N tidak terbuka terhadap orang lain yang tidak dikenalnya mengenai masalah kehidupannya namun subjek N terbuka di media sosial mengenai permasalahannya sedangkan pada Subjek L melakukan pengungkapan diri dengan sangat terbuka dan subjek L juga percaya terhadap orang lain yang dikenalnya ataupun baru dikenalnya mengenai masalah hidup baik di media sosial ataupun dikehidupan nyata. Berdasarkan dimensi pengungkapan diri kedua subjek dimensi yang berperan penting dalam pengungkapan diri yaitu motivasi dan faktor penting yang mempengaruhi pengungkapan diri kedua subjek yaitu, kepercayaan.
Copyrights © 2018