Briket bioarang merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk menggantikan bahan bakar fosil. Briket bioarang dibuat dari bahan baku biomassa, seperti limbah pertanian, limbah perkebunan, dan limbah industri. Bahan baku biomassa tersebut diolah menjadi arang, kemudian dicampur dengan perekat untuk membentuk briket. Perekat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi karakteristik briket bioarang. Perekat berfungsi untuk menyatukan butiran arang agar briket dapat dibentuk dan memiliki kekuatan yang cukup. Selain itu, perekat juga dapat mempengaruhi kadar air, kadar abu, kerapatan massa, laju pembakaran, dan shatter index. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komposisi jenis perekat (arpus dan tepung beras) terhadap karakteristik briket bioarang, yaitu kadar air, kadar abu, dan laju pembakaran. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah 75% arang tempurung kelapa dan 25% bonggol jagung. Perekat yang digunakan adalah tepung beras dan arpus. Perbandingan komposisi perekat yang digunakan adalah (100% : 0%), (75%: 25%), (50% : 50%), (25% : 75%), (0% : 100%).
Copyrights © 2024