Negara memberikan perhatian yang lebih pada anak-anka berkebutuhan khsuus. Lewat Permendiknas RI no 70 th 2009 peserta didik yang memiliki memiliki kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa perlu mendapatkan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan hak asasinya. Peraturan ini merespon terus meningkatnya jumlah ABK di negeri ini. Menegemen sekolahpun terus dibenani dalam kaitannya memberikan pelayanan yang baik dalam pengajaran ABK. Namun disisi lain stigma masyarakat tentang ABK membuat proses belajar mengajar untuk ABK kurang maksimal. Masyarakat khususnya orang tua belum memahami bahwa ABK juga mempunyai keunggulan yang bisa dikedepankan. Guru, di sisi lain, mempunyai peran sentral dalam melihat potensi dan mengkomunikasikan pada keluarga ABK. Untuk itu kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penguatan bagi guru untuk melakukan asesmen dan komunikasi pada ABK. Kegiatan ini dilaksanakan di SLB Putra Jaya Lowokwaru Malang. Hasilnya menunjukkan bahwa asesmen tentang ketunaan dan potensi berbasis multiple inteligent sangat dibutuhkan. Selain itu guru juga memerlukan kemampuan komunikasi kedukaan. Kegiatan ini telah memberikan pengetahuan pada guru tentang hal-hal yang dibutuhkan. Dari kegiatan ini juga dibutuhkan pelatihan dan praktek yang lebih inten lagi.
Copyrights © 2020