Permintaan global terhadap ikan diperkirakan akan meningkat secara signifikan, dengan nilai pasar naik dari 338,47 miliar dolar AS pada 2022 menjadi 730,28 miliar dolar AS pada 2030. Namun, ekspor perikanan Indonesia hanya mencapai 5,6 miliar dolar AS pada Januari-November 2023, di bawah target 7,2 miliar dolar AS untuk 2024. Di Probolinggo, hanya 227 UKM pengolah hasil kelautan yang memiliki sertifikat P-IRT, dengan salah satu produk unggulan “Sambal Bledeg Probolinggo,” yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sambal ikan asap. Mitra menghadapi tantangan, seperti masa simpan produk yang pendek, kurangnya teknologi pengemasan, dan manajemen keuangan manual. Solusi yang diusulkan meliputi investasi dalam teknologi pengemasan modern, pelatihan pengolahan ikan, dan penerapan sistem manajemen keuangan elektronik (e-finance). Proyek ini mencakup pembuatan Continuous Band Sealer dan Smokehouse, yang terbukti efektif dalam mendukung produksi. Pelatihan yang dilaksanakan mencakup penggunaan Continuous Band Sealer dan teknik pengolahan ikan asap menggunakan smokehouse. Selain itu, pelatihan e-finance dirancang untuk meningkatkan kapasitas mitra dalam pengelolaan keuangan bisnis secara efisien. Setelah pelatihan, mitra dapat mengoperasikan alat dan memproduksi sambal ikan asap yang mendapat respon positif dari konsumen. Program ini berhasil memberdayakan mitra untuk memperluas produksi dan meningkatkan daya saing di pasar lokal. Penerapan teknologi hard dan soft menunjukkan dampak positif pada kebermanfaatan dan produktivitas usaha, dengan fokus pada efisiensi dan kualitas produk.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024