Anak adalah karunia yang diberikan oleh Tuhan kepada orangtua. Setiap orangtua memiliki harapan untuk memiliki anak yang normal. Namun, tidak semua harapan orangtua terkabul. Ada beberapa orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Salah satunya adalah anak tunanetra. Kehadiran anak berkebutuhan khusus, membuat orangtua mengalami berbagai gejolak emosi hingga membutuhkan waktu untuk menerima kenyataan. Orangtua yang berusaha untuk menerima kondisi anaknya perlu melalui beberapa tahapan untuk mencapai penerimaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penerimaan diri orangtua yang memiliki anak tunanetra dan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara semi-terstruktur. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan member check. Subjek dalam penelitian ini adalah dua pasang orangtua yang memiliki anak tunanetra sejak lahir yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian ini adalah kedua pasang subjek melalui 3 tahap penerimaan, yaitu penolakan, depresi, dan penerimaan. Proses penerimaan diri subjek dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu respon dari lingkungan sekitar, sikap masyarakat yang positif, kesabaran, keyakinan pada takdir Tuhan, peran orangtua, dan pandangan orangtua terhadap anak.
Copyrights © 2024