Pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning, PBL) semakin populer sebagai metode yang efektif dalam mengembangkan keterampilan abad ke-21, namun penerapannya di Indonesia masih menghadapi tantangan, terutama terkait akses teknologi yang tidak merata dan keterampilan digital yang bervariasi di kalangan siswa dan pengajar. Masalah utama yang dihadapi adalah bagaimana teknologi digital, termasuk alat kolaborasi daring dan platform pendidikan, dapat mendukung desain dan implementasi PBL yang efektif, serta dampaknya terhadap keterlibatan siswa dan pengembangan keterampilan praktis mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur untuk mengkaji berbagai penelitian terdahulu terkait penerapan teknologi dalam PBL dan dampaknya terhadap hasil belajar siswa. Metode analisis dokumen digunakan untuk menilai pengaruh penggunaan alat digital terhadap keterlibatan siswa dalam proyek, serta pengembangan keterampilan kolaborasi, kreativitas, dan pemecahan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi digital dapat meningkatkan keterlibatan siswa, memfasilitasi kolaborasi yang lebih efisien, dan memperkaya proses kreatif dalam proyek. Alat seperti Google Classroom, Microsoft Teams, dan Trello mendukung komunikasi lebih cepat, meningkatkan efisiensi kolaborasi, dan memperluas akses ke materi pembelajaran. Namun, tantangan signifikan terkait dengan ketidakmerataan infrastruktur digital dan kurangnya keterampilan teknis di beberapa daerah masih menghambat efektivitas penerapan PBL. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pelatihan yang memadai bagi siswa dan pengajar serta meningkatkan akses teknologi agar PBL berbasis digital dapat berjalan dengan optimal di Indonesia
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024