Upaya proteksi dilakukan untuk mencegah remaja, khususnya siswa SMAN 3 Palu, dari risiko kekerasan seksual. Permasalahan yang dihadapi mitra berkaitan dengan perlindungan dan pencegahan kekerasan seksual yang berpotensi terjadi pada remaja. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pemahaman siswa melalui pelatihan psikoedukasi seksual sebagai bentuk perlindungan dari kekerasan seksual. Pada tahap persiapan, kegiatan diawali dengan sesi pembukaan yang mencakup pengenalan konsep pelatihan psikoedukasi. Selanjutnya, tahap pelaksanaan berfokus pada pemberian materi psikoedukasi seksual kepada siswa. Tahap evaluasi dilakukan melalui sesi tanya jawab dengan metode bermain peran (role play) untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi yang telah disampaikan. Pelaksanaan pelatihan psikoedukasi seksual ini memberikan dampak positif bagi siswa, ditandai dengan peningkatan pemahaman mereka terhadap upaya pencegahan kekerasan seksual sejak dini. Hasil evaluasi pengetahuan diperoleh melalui pretest dan posttest, di mana nilai rata-rata pretest sebesar 65,11 meningkat menjadi 77,38 pada posttest. Secara statistik, hasil uji paired sample test menunjukkan nilai t-hitung sebesar -12,277 dengan tingkat signifikansi 0,000 (p-value < 0,05), yang mengindikasikan adanya perbedaan signifikan dalam pemahaman siswa sebelum dan sesudah pelatihan. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini adalah bahwa pelatihan psikoedukasi seksual terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran siswa mengenai upaya perlindungan dari kekerasan seksual. Hasil pengukuran menunjukkan adanya peningkatan pemahaman setelah mengikuti pelatihan. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi referensi serta momentum dalam upaya pencegahan kekerasan seksual pada remaja, khususnya siswa sekolah. Selain itu, pelatihan serupa disarankan untuk dilakukan secara berkala di sekolah guna memperkuat pemahaman dan kesadaran siswa terhadap isu ini.
Copyrights © 2025