Pemeriksaan sputum smear untuk mengidentifikasi AFB masih menjadi metode diagnostik utama untuk menegakkan diagnosis di negara-negara beban, namun WHO merekomendasikan pemeriksaan molekuler dengan menggunakan metode Xpert MTB/RIF assay. Meski dianjurkan, pemeriksaan dengan metode Xpert MTB/RIF memiliki keterbatasan yaitu tidak dimaksudkan untuk menilai keberhasilan pengobatan dan hasil negatif tidak menutup kemungkinan seseorang mengidap TBC. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan hasil PCR TB dengan pemeriksaan AFB pada pasien tuberkulosis klinis di Bapelkes Magelang. Penelitian dilakukan pada bulan September 2024 dengan 43 responden. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Pendekatan analitik dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan jumlah laki-laki sebanyak 28 responden (65,12%) dan perempuan sebanyak 15 responden (34,88%). Karakteristik usia dewasa (15-59 tahun) terbanyak yaitu sebanyak 24 orang (55,81 orang), usia lanjut sebanyak 10 orang (23,26 orang). Hasil pemeriksaan PCR dan BTA TB menunjukkan hasil yang sama yaitu 29 hasil negatif (67,44%) dan 14 hasil positif (32,56%). Kesimpulan hasil penelitian setelah dilakukan analisis statistik menunjukkan p-value sebesar 0,000 < 0,005 yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara hasil PCR TB dengan pemeriksaan BTA.
Copyrights © 2024